7 Tips Membuat Foto Makanan #Foodporn di Instagram Kamu Jadi Tampak Kece, Meski Hanya Dengan Kamera Hape

Presented by:

Di Instagram, kamu follow akun food blogger, foodie, penggemar wisata kuliner, atau fotografer makanan nggak? Heran nggak, kok bisa, ya, foto ketoprak pinggir jalan aja bisa mereka buat jadi tampak sangat indah dan menggugah selera? Padahal kalau kamu makan di restoran hotel aja, belum tentu kamu bisa memotret makananmu jadi sekeren itu. Boro-boro menggugah selera. Hasilnya malah gelap dan grainy!

Walaupun kamu bukan seorang fotografer profesional, kamu tetap bisa membuat foto-foto makanan kamu di Instagram jadi lebih bagus, kok, biarpun hanya dengan kamera hape.

Ini tips-tips sederhananya.

1. Fokuskan jepretan kamu pada makanannya

“Ya, iyalah!” mungkin begitu pikir kamu.

Eits, meskipun tips ini kayaknya basic banget, pada prakteknya, masih banyak foto makanan yang tampak buram dan kabur, karena lensanya nggak fokus.

Saat memotret, selalu stabilkan tangan dan hape kamu—supaya kameranya nggak bergoyang—lalu fokuskan kamera hapemu pada satu titik di tengah makanannya, ATAU pada detil makannya yang paling menggugah.

Misalnya, kamu makan ayam KaEfSi dengan saos kejunya yang meleleh-leleh. Nah, fokuskanlah kamera kamu pada keju yang melumeri kulit ayam tersebut. Jangan ke muka Kolonel Sanders di piring kamu, ya.

2. Komposisikan fotonya dengan baik

Walaupun Instagram bisa memuat foto dalam bentuk horizontal dan vertikal, mediumnya tetap saja kotak. Jadi, tetap saja, idealnya kamu memang memuat foto kotak.

Kalau mau motret makanan, jangan buru-buru, gaes. Pikir dulu sejenak, bagaimana komposisi dan “pembingkaian” yang bagus.

Kalau kamu niat, mulailah berpikir seperti seorang food stylist. Misalnya, kalau kamu mau motret es krim kamu, tunggulah sejenak sampai es krimnya menetes-netes, baru foto. Supaya kelihatan lebih menggugah selera dan estetik, gitu!

Atau misalnya, kamu mau motret lasagna atau kue pai. Dari tampak atas, lasagna atau kue pai ‘kan nggak kelihatan terlalu napsuin tuh, karena daging atau isinya tertutup oleh lapisan luarnya. Maka ambil lah sesendok makanan tersebut, lalu letakkan sendok berisi makanan itu di atas piring, baru potret.

Atau kalau meja makan kamu tampak datar banget, coba tata dulu deh serbet, sendok, garpu, dan hiasan meja yang ada, supaya kelihatan lebih seru. Trus, baru potret!

Paham ‘kan ya, maksudnya?

3. Penuhi frame fotomu

Sekali-kali—terutama kalau makanannya memang menggugah selera banget—potret makanannya dari jarak sangat dekat, sehingga memenuhi frame fotonya.

4. Foto dengan cahaya alami, alias matahari

Kalau kamu memotret dengan cahaya alami—alias cahaya matahari—hasil foto kamu akan jauh lebih bagus. Nggak bisa ditiru cahaya flash hape, deh. Ini berlaku untuk semua jenis potret, ya. Tanya, deh, ke fotografer manapun. Pasti mereka akan bilang, sunlight is the best lighting!

Jadi, selalu usahakan memotret dengan bantuan sinar matahari yang cukup. Kalau perlu, bawa makanan kamu ke luar ruangan, atau ke dekat jendela yang paling banyak mendapatkan sinar matahari, baru potret. Kalau sinar mataharinya terlalu terang, coba filter sedikit dengan gorden.

Kalau suatu objek tersinar oleh cahaya pada suatu sisi, maka sisi sebelahnya akan gelap karena terkena bayangan. Untuk mengakali hal ini, coba cari kertas atau karton putih, dan letakkan di bagian samping yang gelap tersebut.

Sebagai bayangan, begini urutan peletakannya: sumber cahaya – objek makanan – kertas/karton putih.

Dengan posisi ini, cahaya akan memantul di kertas/karton, menerangi sisi gelap objek tersebut.

5. Gunakan hape teman kamu juga

Berusaha motret makanan di dalam ruangan yang minim cahaya, tuh, emang paling ngeselin! Misalnya, kalau kamu lagi dinner di restoran yang suasananya remang-remang. Hampir pasti, hasil foto kamu akan jelek, buram, dan nggak menampakkan betapa enaknya makanan kamu. Sementara kalau motret pakai flash juga hasilnya akan jelek, karena cahayanya terlalu “keras”. Nggak estetis, sob!

Gimana, dong?

Nah, kamu bisa memanfaatkan hape teman, pacar, keluarga, atau siapapun yang sedang makan bareng kamu. Caranya, minta mereka menyalakan lampu dari hape mereka (biasanya smartphone punya fitur “senter” atau flash yang menyala terus), lalu arahkan ke makanan kamu. Jadi kamu bisa motret makanan kamu, tanpa perlu pakai flash, deh.

Kalau cahaya dari senter hape teman kamu terlalu “keras” gimana? Filter sedikit lampunya, dengan selembar tisu tipis.

Tapi saat menggunakan trik ini, kamu harus tahu diri, ya, karena hal ini bisa ganggu banget, lho. Ganggu buat teman kamu yang harus standby jadi tukang senter, dan ganggu buat pengunjung lain yang ingin menikmati suasana remang-remang di restoran.

6. Gunakan aplikasi editing

Di zaman serba canggih seperti sekarang, kalau kamu kurang puas dengan hasil foto kamu, ya tinggal edit aja!

Dua aplikasi fotografi yang paling populer untuk mengkoreksi warna foto adalah Snapseed atau Afterlight. (Katanya) hampir secanggih Photoshop, lho.

Asalkan jangan overediting, alias terlalu lebay dalam mengedit foto-foto kamu, ya. Secukupnya aja. Ingat, foto makanannya harus terlihat menyelerakan, lho. Kalau warna-warnanya terlalu fake, nanti malah bikin ilfil.

7. Ciptakan gayamu sendiri

Gaya fotografi ada bermacam-macam banget. Misalnya, ada orang yang suka foto dengan warna-warna super terang, kontras dan saturated. Ada orang yang suka foto hitam putih. Ada orang yang suka foto dengan nuansa warna cool, seperti warna-warna pastel ala-ala Kinfolk.

Coba, tentukan gaya kamu sendiri. Minimal, tentukan ciri khas kamu. Misalnya, cobalah konsisten untuk memotret makanan HANYA dengan gaya flatlay, dan HANYA dengan piring warna merah.

Atau, misalnya, kalau kamu juga hobi masak, coba konsisten potret makananmu yang baru saja matang, di dalam panci yang masih ngebul, di atas kompor. Wow!

***

Namun yang paling penting, kalau kamu memang serius mau jadi fotografer yang oke, kamu harus banyak latihan. Semakin sering kamu motret, kamu akan semakin luwes menggunakan fitur-fitur kamera kamu, dan fasih dengan kelebihan dan kekurangannya.

Dengan banyak latihan, kamu juga akan paham, makanan mana yang fotojenik, mana yang nggak, bagaimana menyesuaikan framing atau pengarahan gaya makanan yang oke, dan jam berapa ada sinar matahari yang bagus.

Selamat ber-#foodporn!

(sumber gambar: huffingtonpost.com, photobucket.com, dailymail.co.uk, pinchofyum.com, yelp.com, greatist.com, lizziesmithblog.tumblr.com)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
Muhamad Rifki Taufik | 6 jam yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 1 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
AtomyFirst Chanel | 2 bulan yang lalu

Open PP @houseofshirly foll 427k @Idea_forhome foll 377k @myhomeidea_ foll 270k. Harga Paket lebih murah. DM kami yaa..

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1