7 Tips Menahan Diri Agar Nggak Ngomongin Orang Lain Saat Puasa
- May 21, 2019
- Fitria Aisyah
Menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadan bukan hanya tentang menahan lapar dan haus aja, gaes. Namun kita juga harus mampu menahan diri untuk ngomongin orang lain aka bergibah. Apakah itu kebaikan atau keburukan mereka, membicarakan hal tentang orang lain tetap nggak dibenarkan, apalagi saat kita sedang menjalankan ibadah puasa.
Ya, memang, sih, nggak bisa dipungkiri, ngomongin orang lain (alias julid) menjadi kegiatan yang sering kali nggak bisa dihindari—terutama saat bertemu dengan sahabat di sekolah atau di kampus. Tapi, kita bisa menghindari berbagai hal yang memicu diri sendiri untuk membicarakan orang lain.
Nah, untuk menahan diri dari godaan ngomongin orang lain di bulan Ramadan, berikut ini beberapa cara yang bisa kamu lakukan. Hitung-hitung sebagai latihan agar kamu juga nggak kebiasan julid meskipun Ramadan sudah usai. Hihihi.
1. Hindari obrolan yang nggak bermutu
Seperti yang sudah disinggung di atas, salah satu pemicu kita mudah membicarakan orang lain adalah saat sedang mengobrol dengan teman, sahabat atau keluarga. Soalnya membicarakan orang lain merupakan kegiatan yang cukup menyenangkan dan seru, bahkan kita bisa sampai lupa waktu. Namun hal ini justru menjadi bumerang bagi diri kita sendiri.
Untuk itu, biar kita nggak membicarakan orang lain, ada baiknya kita menghindari obrolan yang nggak bermutu. Bukannya, kita dilarang untuk mengobrol dengan siapa aja. Tapi maksudnya disini adalah tetap beri batasan apa yang menjadi bahan obrolan, gaes.
Kalau kamu terjebak dalam situasi gibah, cobalah untuk pura-pura nggak peduli dan berusaha nggak memberikan komentar. Kalau kamu ditanya mengenai sosok si A, bicaralah seperlunya dan jangan sampai memperkeruh suasana apalagi berujung pada membicarakan keburukan orang lain. Jika perlu, kamu bisa menghindar dengan berpura-pura pergi ke toilet.
2. Menghindari si tukang gibah
Dalam geng pertemanan di sekolah, di kampus atau di kantor pasti ada aja sosok yang dikenal sebagai si tukang gibah. Nah, untuk menghindari gibah di bulan puasa, ada baiknya kita juga mengurangi komunikasi atau interaksi dengan si tukang gibah.
Dengan begitu, akan lebih mudah bagi kita untuk menghindari obrolan pergibahan yang sia-sia dan nggak ada faedahnya. Intinya, mulailah bergaul dengan orang-orang yang bisa memberikan efek positif bagi hidup kita.
3. Jangan terlalu lama bermain sosial media
Selain mengobrol dengan orang lain, bergibah juga bisa timbul akibat dari bermain media sosial, lho. Soalnya dari media sosial, kita, ‘kan, gampag banget mendapatkan informasi tentang seseorang dan apa yang mereka alami.
Nah, hal inilah yang bisa memicu kita untuk menggibah orang lain, gaes. Suka atau nggak suka kita pun akan berkomentar tentang apa yang kita lihat di social media—baik itu kita tulis kembali di account kita ataupun hanya dibicarakan dengan orang terdekat.
Alangkah baiknya, mulai dari sekarang cobalah untuk bijak dalam menggunakan sosial media. Kita boleh menggunakan sosial media sebagai hiburan, tapi tetap dalam batas kewajaran dan tanpa berniat untuk membicarakan orang lain. Jadi saat kita menemukan hal yang ingin dikomentari, segeralah alihkan perhatianmu dengan melihat account lainnya atau langsung menutup sosial media dan melakukan hal positif lainnya.
4. Introspeksi diri
Setiap yang menarik bagi kita selalu ingin kita komentari—baik atau buruknya, susah atau senangnya kehidupan orang lain. Tapi sedikit dari kita yang ingat bahwa kita bisa aja merasakan hal yang sama seperti yang mereka alami.
Nah, sebelum memutuskan untuk membicarakan orang lain, cobalah untuk kembali mengintrospeksi diri, apakah kita itu manusia yang sempurna dan nggak luput dari kekurangan? Tentu nggak, dong, gaes. Dengan mengintrospeksi diri sendiri, kita akan lebih bisa menjaga mulut dari kebiasaan menggibah kehidupan orang lain.
5. Tumbuhkan rasa empati dalam diri
Daripada mengomentari setiap celah kehidupan orang lain yang terlihat, ada baiknya kalau kita mulai belajar menumbuhkan rasa empati dalam diri kita, gaes.
Soalnya, belajar berempati membantu kita untuk meredam keinginan diri dari membicarakan orang lain. Empati juga menuntun kita untuk mudah melihat orang lain nggak hanya dari satu sisi aja. Malahan, nih, ya, bisa membuka mata kita untuk melihat orang lain dari banyak sudut pandang serta kita juga ingin lebih membantu mereka.
6. Saling mengingatkan
Saat teman, sahabat atau keluarga kita memulai pembicaraan berbau-bau gibah, kita bisa mencoba untuk mengingatkannya, lho. Mungkin mereka itu khilaf alias nggak sadar bahwa perkataan dan perbuatannya bisa mengurangi pahala dan esensi dalam berpuasa
7. Perbanyak beribadah
Yang terakhir dan nggak kalah penting adalah memperbanyak ibadah, gaes. Setiap muncul keinginan untuk membicarakan orang lain, cobalah ingat ibadah apa aja yang belum kita lakukan.
Daripada kita menggunakan waktu untuk membicarakan orang lain, ‘kan, ada baiknya kalau kita menggunakan waktu yang dipunya untuk mempertebal keimanan dan menjadikan ibadah di bulan Ramadan sebaik-baiknya yang bisa kita lakukan.
Meskipun kita sedang sekolah, kuliah ataupun bekerja kita tetap bisa melakukan ibadah, lho. Misalnya, kalau di sekolah jam istirahat yang ada di gunakan untuk sholat duhur terlebih dulu. Jadi, pas kita sudah pulang sekolah kita tinggal tidur siang sebentar dan bersiap-siap menuju buka puasa, deh.
***
Itulah 7 tips menahan diri agar nggak ngomongin orang lain saat kita berpuasa, gaes. Jadi, biar puasamu makin berkah dan berpahala, yuk, mulai dari sekarang tahan nafsu untuk bergibah!
Baca juga:
(Sumber gambar: youtube.com, news.ucr.edu, schoolnews.com, cfchildren.org, aboutislam.net)
gimana? udh wisuda?
Ciri-Ciri Proposal Skripsi yang Baik dan Berkualitas (dan Nggak Bakal Bikin Kamu Dibantai Dosen Penguji)ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?
Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran HewanKak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?
5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanansemangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagussemoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus