Cara Menangani Sifat Perfeksionis Agar Nggak Bikin Kamu Stress dan Depresi

Sudah tahu ‘kan, kalau ternyata sifat perfeksionis—yang sering dibanggakan dalam CV itu—bisa jadi berbahaya kalau nggak diarahkan dengan baik? Kalau belum tahu, baca artikel ini dulu, ya.

Nah, gimana caranya supaya kita terhindar dari stres, depresi, dan penurunan produktivitas yang bisa disebabkan sifat perfeksionis? Berikut beberapa tips dari organisasi non-profit asal Kanada, AnxietyBC.

1. Kenali sifat perfeksionis kamu

perfectionist meme

Orang-orang perfeksionis cenderung menganggap bahwa ketidaksempurnaan = kegagalan. Mereka juga menganggap bahwa kesalahan-kesalahan kecil yang mereka buat bisa berakibat fatal, dan merasa sangat gagal kalau nggak berhasil mencapai target mereka sendiri.

Akibatnya, selain gampang stres, orang yang perfeksionis kronis punya kebiasaan menunda pekerjaan. Kenapa? Karena dia selalu merasa harus mengerjakan semuanya dengan sempurna, sehingga dia selalu membayangkan bahwa setiap pekerjaan yang harus dia lakukan pasti makan banyak waktu, penuh effort, dan berat. Ujung-ujungnya, pekerjaannya ditunda-tunda terus, deh, meskipun pekerjaannya sebenarnya gampang banget.

Kalau kamu punya sifat ini, langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah kasih tahu dirimu sendiri: it’s okay to make mistakes! Bikin salah itu nggak apa-apa, lho, apalagi kalau kesalahan-kesalahannya sepele. Juga jangan serba takut mengambil kesempatan, gara-gara takut gagal! Kegagalan itu bagian dari perjalanan hidup, kok! Keep that in mind, ya.

2. Coba lihat “kegagalanmu” dari sudut pandang orang lain

changes of perspective

Ketika kamu merasa gagal melakukan sesuatu, bayangkan kalau kamu berada di posisi orang lain. Misalnya, ketika kamu merasa gagal membuat tugas kelompok yang “sempurna”, bayangkan kalau kamu adalah teman sekelompokmu. Apakah dia bakal menganggap tugas kelompok kalian benar-benar gagal, apalagi sampai menyalahkan kamu? Atau mungkin dia menganggap “kegagalan” tersebut wajar banget, karena nothing will ever be perfect? Saya yakin, teman kamu pasti punya pikiran yang kedua.

Lagi-lagi, ingatkan dirimu sendiri bahwa bikin kesalahan itu nggak apa-apa banget, dan nggak ada manusia yang sempurna.

3. Lihat masalah kamu secara keseluruhan

Kalau kamu khawatir tentang sebuah kekurangan dalam pekerjaan kamu, coba ingat tujuan utama pekerjaan tersebut. Apakah kekurangan kamu tersebut mempengaruhi usaha untuk mencapai tujuan utama pekerjaan itu? Kalau nggak, berarti kekhawatiran kamu nggak perlu dipermasalahkan.

4. Kompromi dengan target pribadi

Walaupun mungkin awalnya terasa sulit, cobalah turunkan standar kamu, wahai para perfeksionis! Kalau terus-terusan ngotot, kamu bakal sangat kelelahan. Padahal kamu juga manusia biasa yang butuh istirahat. Kalau sampai jatuh sakit, justru semua kegiatan kamu bakal terhenti, dan itu lebih gawat ‘kan?

5. Konsultasi dengan psikolog atau psikiater

Kalau kamu merasa sifat perfeksionis kamu sudah nggak ketolongan lagi, coba konsultasi dengan psikolog atau psikiater. Kalau kamu memang merasa butuh konsultasi dengan ahlinya, jangan gengsi! Bukan artinya kamu “gila”, lho, tapi artinya kamu sadar bahwa kamu memang butuh bantuan dalam memahami cara kamu berpikir dan menghadapi situasi. Nggak ada yang salah dengan itu, lho!

Psikolog dan psikiater juga bisa membantu kamu melakukan terapi, untuk mengurangi intensitas perfeksionis kamu yang malah bisa bikin kamu nggak produktif atau bahkan stres.

Perfectionism

(sumber foto: utica.edu, menprovement.com, smallstepsbigchanges.com, viviennemcmasterphotography.com)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
syakila putri | 25 hari yang lalu

terimakasih atas informasinya. kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut https://unair.ac.id/

Bedah Peluang, Daya Tampung, serta Biaya Kuliah Jurusan Kedokteran dan Kedokteran Gigi Terbaik di Perguruan Tinggi Negeri
Muhamad Rifki Taufik | 1 bulan yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 2 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 3 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 3 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1