Cara Mudah Mengatur Keuangan Selama Bulan Ramadan

Ah, bulan Ramadan. Bulan-bulan penuh pengampunan, makanan takjil, dan rawan kantong kering gegara kebanyakan ikut bukber. Amirite?

Bakal ada banyak banget penyesuaian yang harus dilakukan selama bulan Ramadan karena nggak semua aktivitas yang kamu lakukan di bulan-bulan biasa berlaku pada periode tersebut—begitu pula sebaliknya. Secara nggak langsung, ada kegiatan-kegiatan tambahan khusus di bulan Ramadan yang bikin kamu harus ngerombak anggaran keuangan.

Katanya, anak-anak muda (terutama mahasiswa) suka pusing sendiri dengan dompet yang tiba-tiba cekak gara-gara pengeluaran Ramadan yang berat di acara buka bersama alias bukber. Mereka sering banget mendadak “jatuh miskin” di penghujung bulan gara-gara pengeluaran (makan) yang tiba-tiba membengkak.

Agar kamu nggak mengalami balada yang sama di tahun ini, Youthmanual punya tiga langkah sederhana untuk mengatur keuangan selama bulan Ramadan. Dimulai dari…

1. Mengidentifikasi pengeluaran-pengeluaran besar selama bulan Ramadan

1

Buat pelajar dan mahasiswa yang rutin diberi uang saku dengan nominal yang stabil (baca: nggak nambah-nambah) setiap bulannya, meyesuaikan pengeluaran Ramadan dengan budget yang diberikan emang terasa agak peer. Ditambah ekstra deg-degan pas kamu inget kalau pengeluaran bulan Ramadan selalu lebih besar dibanding bulan-bulan biasa. Waduh!

Nah, ada baiknya jika kamu terlebih dahulu mengidentifikasi pengeluaran besar apa aja yang sekiranya akan kamu prioritaskan di bulan ini. Kenapa?

Dengan memprioritaskan pengeluaran besar, kamu jadi tahu porsi-porsi anggaran yang bisa kamu sesuaikan dengan dana yang tersisa. Pengeluaran besar pun nggak selalu sama per individunya, sehingga penting bagi kamu untuk membuat daftar pengeluaran prioritas.

Misalkan, pengeluaran terbesar yang akan kamu lakukan bulan Ramadan ini adalah untuk bersedekah, bukber, dan beli baju Lebaran.

Jika kamu merasa pengeluaran-pengeluaran tersebut menjadi prioritas, segera sisihkan dana kamu untuk kegiatan-kegiatan tersebut. Daripada kamu menuntaskan pengeluaran besar di penghujung Ramadan, kalau dananya nggak menutupi, yang ada kamu malah kelabakan!

2. Menetapkan anggaran makan per minggu

2

Menurut saya, mengatur anggaran makan di bulan Ramadan jauh lebih mudah dibanding bulan-bulan biasa.

Soalnya, kamu hanya punya 2 jadwal makan wajib yang harus disesuaikan selama Ramadan, yaitu sahur dan iftar (buka puasa). Sedangkan di bulan-bulan biasa, kamu akan melakukan berbagai penyesuaian karena jadwal makan kamu relatif nggak teratur. Belum lagi kalau ada yang susah nahan godaan buat ngemil!

Agar kamu bisa mengatur pengeluaran makan kamu lebih efisien, tetapkan anggaran makan setiap minggunya. Buat daftar makanan dan minuman apa saja yang sebaiknya kamu konsumsi saat sahur, dan apa saja yang bisa kamu jadikan sebagai takjil dan makanan berat untuk berbuka puasa.

Karena kamu membuat perencanaan per minggu, jadwal kamu bisa lebih fleksibel dan nggak ngebosenin karena nggak terikat aturan panjang seperti jika kamu membuatnya untuk jangka waktu satu bulan penuh.

Meskipun begitu, jangan lupa untuk tetap mengontrol ke“fleksibel”an anggaran kamu, ya. Jika kamu memang berencana membuat penyesuaian, kamu wajib menyediakan dana cadangan. Trus, jangan sampai maksain diri untuk membuat penyesuaian yang nggak bisa ditutupi oleh dana cadangan kamu, karena kalau sampai kejadian, percuma kamu effort bikin anggaran dari awal, dong?

3. Rencanakan bukber dari jauh-jauh hari dan sedetail mungkin

3

Bagi anak muda kekinian, apalah artinya Ramadan tanpa bukber?

Selain menjadi ajang ngumpul dan seru-seruan, bukber atau bahkan SOTR (sahur on the road) juga baik untuk mengeratkan silaturahmi dan menumbuhkan sikap toleransi antar sesama. Jadi, sah-sah aja jika kamu getol melakukan aktivitas ini selama bulan Ramadan.

Negatifnya, seriiing banget yang mengeluhkan kalau keseringan ikut bukber bikin uang jajan cepet abis. Habis seru, terbitlah duka!

Padahal, kunci utama bukber tanpa bikin dompet cekak cuma satu, yaitu jangan bukber dadakan. Yes, kalau keseringan bukber dadakan, kamu kapan mau bikin anggaran dan ngatur pengeluarannya?

Kalau nggak dibikin dadakan (emang tahu bulat?), kamu bisa merencanakan agenda bukber kamu sedetail mungkin. Mulai dari jumlah orang yang bakal ikutan, kegiatan selama bukber, tempat bukber, takjil makanan yang diinginkan, sampai jumlah patungan per orang sudah bisa kamu rinci—bahkan disesuaikan seefektif dan seefisien mungkin agar tetap berada di “jalan yang benar”.

So, rencanakannya bukber bersama teman-teman kamu dari sekarang. Nggak masalah sebanyak apa kelompok teman yang akan mengadakan bukber, jika kamu sudah merencanakannya sedetail mungkin, kamu bisa tahu berapa dana yang harus kamu anggarkan sedari awal.

Intinya, hindari segala sesuatu yang dadakan (kecuali tahu bulat), karena yang dadakan selalu sukses bikin dompet cekak!

(sumber gambar: fotolia.com, meldmagazine.com.au, fabnfree.com, mataharimall.com)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
Muhamad Rifki Taufik | 1 hari yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 1 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
AtomyFirst Chanel | 2 bulan yang lalu

Open PP @houseofshirly foll 427k @Idea_forhome foll 377k @myhomeidea_ foll 270k. Harga Paket lebih murah. DM kami yaa..

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1