Pengin masuk UI, ITB, atau UGM? Cek Berbagai Jalur Masuknya!
- Feb 12, 2018
- Fatimah Ibtisam
Bagi banyak anak muda, bisa masuk Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Institut Teknologi Bandung (ITB) merupakan goal. Nggak heran juga sih, mengingat nama tiga PTN tersebut dikenal sebagai kampus terbaik di Indonesia dan berprestasi hingga tingkat internasional. Banyak juga alumninya yang sukses dan menginspirasi.
Secara umum, peluang masuk ke Universitas Indonesia, ITB, dan UGM adalah sekitar 5-6 persen alias hanya 5 persenan dari pendaftar yang diterima. Sisanya yang 90-AN PERSEN? BHAY! Jangan jadi ciut gaes, justru itu harus membuat kamu merasa tertantang.
Nah, kalau kamu termasuk yang punya goal masuk UI, ITB, dan UGM, inilah berbagai jalan menuju “Roma”-mu!
Universitas Indonesia
Untuk bisa mendapatkan jaket kuning alias jadi maba UI, kamu harus berusaha sungguh-sungguh dan melalui jalur berikut:
1. SNMPTN
Pada seleksi yang dikenal dengan jalur undangan yang jadi penilaian adalah rekam jejak kamu selama SMA, alias rapor semester 1 sampai 5. Menurut Anggis, alumni SMAN 70 Jakarta yang menembus Fakultas Hukum UI, kunci keberhasilannya lolos SNMPTN adalah menjaga nilai rapornya supaya tidak turun.
Kuota: 30 persen dari keseluruhan daya tampung S1 reguler.
Jadwal:
Pendaftaran: 21 Februari – 6 Maret 2018
Pengumuman: 24 April 2018
Penilaian:
Rekam jejak akademik di SMA.
2. SBMPTN
SBMPTN merupakan tes tertulis yang diadakan serentak di seluruh Indonesia. UI sendiri nggak memiliki Ujian Keterampilan, hanya ujian tulis. Pada SBMPTN lalu, UI menjadi PTN dengan rata-rata nilai peserta yang diterima tertinggi untuk prodi Soshum. Sedangkan untuk prodi Saintek di peringkat dua tertinggi. Artinya, skor untuk bisa lolos mesti tinggi. Peserta SBMPTN bisa memilih maksimal 3 prodi.
Kuota: 70 persen dari keseluruhan daya tampung S1 reguler.
Jadwal:
5 April - 27 April 2018 pukul 22.00 pendaftaran
8 Mei 2018 ujian
3 Juli pukul 17.00
Penilaian:
Ujian tulis yang mencakup:
Tes Kemampuan dan Potensi Akademik (TKPA):
- Matematika Dasar
- Bahasa Indonesia
- Bahasa Inggris
- Tes Potensi Akademik Verbal
- Tes Potensi Akademik Numerikal
- Tes Potensi Akademik Figural
Tes Kemampuan Dasar Sains dan Teknologi (TKD Saintek):
- Matematika IPA
- Fisika
- Biologi
- Kimia
Tes Kemampuan Dasar Sosial dan Humaniora (TKD Soshum)
- Ekonomi
- Sosiologi
- Geografi
- Sejarah
3. Seleksi Mandiri (Simak UI)
Sejak tahun lalu, UI nggak menggelar seleksi mandiri untuk program S1 reguler. Jadi, peserta Simak UI hanya bisa mengambil program S1 pararel atau Diploma (D3). Peserta bisa memilih hingga 6 prodi.
Apa beda S1 reguler dengan S1 pararel? Cek infonya di sini.
Kuota: 50 persen dari daya tampung S1 pararel dan seluruh daya tampung vokasi (D3)
Jadwal:
Pendaftaran 2 – 27 April 2018
Ujian tulis: 13 Mei 2018
Pengumuman: 6 Juli 2018
Penilaian:
- Kemampuan Dasar: Matematika Dasar, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris
- Kemampuan IPA: Matematika IPA, Fisika, Kimia, Biologi
- Kemampuan IPS: Ekonomi, Sejarah, Geografi, Sosiologi
4. Prestasi dan Pemerataan Kesempatan Belajar (Undangan UI)
Inilah jalur undangan UI untuk S1 pararel. Rekam jejak akademik dan prestasi kamu yang akan menentukan kelulusan.
Kuota: 50 persen dari daya tampung S1 Pararel
Jadwal:
Pendaftaran 5 Februari - 23 Maret 2018
Pengumuman: 26 April 2018
5. Talent Scouting (Kelas Khusus Internasional)
Inilah jalur undangan untuk KKI alias Kelas Khusus Intenasional. Jika ikutan program KKI artinya selain kuliah di UI kamu juga akan kuliah di kampus luar negeri. Selengkapnya soal kelas internasional bisa kamu cek di sini.
Kuota: 40 persen dari keseluruhan daya tampung KKI
Jadwal:
Pendaftaran 5 Februari – 23 Maret 2018
Pengumuman 26 April 2018
6. Simak KKI
Kamu juga bisa ikutan ujian tulis untuk masuk KKI. Oya, bahasa pengantar kuliah untuk KKI (meskipun kelas di dalam negeri) adalah bahasa Inggris.
Kuota: 40 persen dari keseluruhan daya tampung KKI
Jadwal:
Pendaftaran 2 – 27 April 2018
Ujian 6 Mei 2018
Pengumuman 6 Juli 2018
Penilaian:
1. Ujian tulis
Prodi Saintek: Mathematics for Natural Science, Biology, Physics, Chemistry
Prodi Soshum: Basic Mathematics, Economy, Sociology, Geography, Indonesia and The World
2. Sertifikast TOEFL yang disertifikasi dengan PBT skor min.500 atau iBT skor min.61 atau CBT skor min.173. Bisa juga sertifikat IELTS dengan skor minimum 5.5.
ITB
Kampus yang terletak di Bandung ini memang sangat bergengsi, terutama di jurusan bidang teknologi. ITB ini nggak memiliki program vokasi (D3). Prodi yang ditawarkan adalah Saintek, Soshum, dan adapula jurusan keterampilan. Berbeda dengan kampus lain, calon maba ITB memilih fakultas dan bukan prodi. Program studi atau jurusan baru dipilih setelah mahasiswa menjalani kuliah dasar di tiap fakultas selama setahun.
Serba-serbi sistem kuliah di ITB bisa kamu cek di sini.
1. SNMPTN
Peserta SNMPTN bisa memilih maksimal 3 prodi (maksimal 2 prodi di kampus ITB, ditambah 1 prodi di kampus lain).
Kuota: 60 persen dari keseluruhan daya tampung S1 reguler atau sekitar 2,376 kursi.
Jadwal:
Pendaftaran: 21 Februari – 6 Maret 2018
Pengumuman: 24 April 2018
Materi penilaian:
1. Rekam jejak akademik di SMA untuk semua pendaftar.
2. Portofolio gambar, khusus untuk yang mendaftar di Fakultas Seni Rupa dan Desain.
Info lengkap soal FSRD bisa kamu cek di sini.
2. SBMPTN
Untuk prodi Saintek, tahun lalu ITB menjadi kampus dengan skor SBMPTN tertinggi, sementara untuk Soshum di peringkat 3 se-Indonesia. Ada Ujian Keterampilan untuk yang ingin masuk FSRD. Peserta SBMPTN bisa memilih maksimal 3 prodi.
Kuota: 40 persen dari keseluruhan daya tampung S1 reguler.
Jadwal:
5 April - 27 April 2018 pukul 22.00 pendaftaran
8 Mei 2018 ujian
9 atau 11 Mei ujian keterampilan
3 Juli pukul 17.00
Penilaian:
Skor ujian tulis yang mencakup:
Tes Kemampuan dan Potensi Akademik (TKPA):
- Matematika Dasar
- Bahasa Indonesia
- Bahasa Inggris
- Tes Potensi Akademik Verbal
- Tes Potensi Akademik Numerikal
- Tes Potensi Akademik Figural
Tes Kemampuan Dasar Sains dan Teknologi (TKD Saintek):
- Matematika IPA
- Fisika
- Biologi
- Kimia
Tes Kemampuan Dasar Sosial dan Humaniora (TKD Soshum)
- Ekonomi
- Sosiologi
- Geografi
- Sejarah
Ujian Keterampilan (khusus FSRD)
Universitas Gadjah Mada
Terletak di kota pelajar, kampus ini menjadi incaran calon mahasiswa se-Indonesia. UGM memiliki banyak prestasi dan pencapaian, baik di dalam maupun di luar negeri. Banyak alumninya yang memegang peran dan posisi penting, termasuk Presiden RI Joko Widodo.
1. SNMPTN
Kuota: 30 persen dari keseluruhan daya tampung S1 reguler atau 2,130 kursi.
Jadwal:
Pendaftaran 21 Februari – 6 Maret 2018
Pengumuman 24 April 2018
Materi penilaian:
Rekam jejak akademik di SMA.
2. SBMPTN
Nilai rata-rata peserta SBMPTN yang memilih UGM, baik saintek maupun soshum terbilang tinggi. Yup, UGM termasuk tiga besar kampus untuk skor SBMPTN.
Kuota: 40 persen dari keseluruhan daya tampung S1 reguler atau 2,840 kursi.
Jadwal:
5 April - 27 April 2018 pukul 22.00 pendaftaran
8 Mei 2018 ujian
3 Juli pukul 17.00
Penilaian:
Skor ujian tulis yang mencakup:
1. Tes Kemampuan dan Potensi Akademik (TKPA):
- Matematika Dasar
- Bahasa Indonesia
- Bahasa Inggris
- Tes Potensi Akademik Verbal
- Tes Potensi Akademik Numerikal
- Tes Potensi Akademik Figural
2. Tes Kemampuan Dasar Sains dan Teknologi (TKD Saintek):
- Matematika IPA
- Fisika
- Biologi
- Kimia
3. Tes Kemampuan Dasar Sosial dan Humaniora (TKD Soshum)
- Ekonomi
- Sosiologi
- Geografi
- Sejarah
3. Ujian Tulis (Utul UGM)
Utul merupakan seleksi mandiri UGM untuk masuk program sarjana atau vokasi (D3).
Kuota: 30 persen dari daya tampung S1 reguler atau 2,130 kursi dan seluruh kursi progam D-3.
Jadwal: Belum ada rilis resmi dari pihak UGM, namun biasanya jadwal berdekatan dengan SBMPTN.
Penilaian:
Skor ujian tulis yang mencakup:
1. Tes Kemampuan dan Potensi Akademik (TKPA):
- Matematika Dasar
- Bahasa Indonesia
- Bahasa Inggris
- Tes Potensi Akademik Verbal
- Tes Potensi Akademik Numerikal
- Tes Potensi Akademik Figural
2. Tes Kemampuan Dasar Sains dan Teknologi (TKD Saintek):
- Matematika IPA
- Fisika
- Biologi
- Kimia
3. Tes Kemampuan Dasar Sosial dan Humaniora (TKD Soshum)
- Ekonomi
- Sosiologi
- Geografi
- Sejarah
4. Penelusuran Bibit Unggul Tidak Mampu (PBUTM)
Melalui jalur PBUTM, UGM ingin menjaring mahasiswa berpotensi namun tidak mampu secara ekonomi. Salah satu syarat utamanya adalah gabungan pendapatan bulanan orang tua bila dibagi jumlah anggota keluarga maksimal Rp750,000.
Misalnya, jumlah penghasilan ayah dan ibu Rp3,500,000. Sedangkan di keluarga ada 3 anak. Bila pendapatan sebulan dibagi jumlah anggota keluarga (ayah, ibu, dan 3 anak) hanya Rp700,000. Artinya, secara kemampuan ekonomi, ia layak ikut PBUTM. Jika diterima, akan mendapatkan beasiswa penuh selama 8 semester dan prestasinya akan dievaluasi tiap tahun.
Jadwal: Belum ada rilis resmi tahun ini, namun biasanya pendaftaran sekitar Maret, sementara ujian berlangsung April.
Penilaian:
1. Termasuk 25 persen siswa terbaik di kelas, dari semester 1 hingga 5, dan diusulkan pihak sekolah.
2. Memenuhi persyaratan administratif dan kriteria kemampuan ekonomi
3. Performa ujian tulis
T es Potensi Akademik (TPA)
Tes Kemampuan Dasar Umum (TKDU)
(sumber gambar: cirrusidentity.com)
gimana? udh wisuda?
Ciri-Ciri Proposal Skripsi yang Baik dan Berkualitas (dan Nggak Bakal Bikin Kamu Dibantai Dosen Penguji)ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?
Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran HewanKak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?
5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanansemangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagussemoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus