Inilah program studi di Universitas Airlangga yang diprediksi “paling sulit ditembus” dan “paling mudah ditembus” pada SNMPTN 2020 berdasarkan keketatan persaingannya tahun lalu. Persentase diperoleh dari perbandingan antara kuota SNMPTN tiap prodi dengan jumlah pendaftar. Semakin kecil persentase, maka semakin kecil peluang diterima. 

Sebaliknya, data persentase tersebut nggak bisa:

a. Menunjukkan berapa banyak peserta yang mendaftar suatu prodi pada pilihan pertama dan pilihan kedua.

b. Menunjukkan performa pendaftar di tiap prodi. Contoh kasus, prodi A keketatan persaingan 1 persen sementara prodi B keketatan persaingan 3 persen. Di atas kertas, peluang masuk prodi A sangat kecil dan sangat selektif. Tapi bisa saja pendaftar prodi B prestasinya lebih mentereng, misalnya juara kelas semua. Sehingga bisa saja nilai kamu bisa masuk prodi A, tapi kalah saing di prodi B.

See, anything is possible, 'rite!

Walau demikian, info dan prediksi keketatan persaingan ini bisa kamu jadikan salah satu acuan.Yakni, semakin ketat persaingan suatu prodi maka performa yang diperlukan kemungkinan akan  semakin tinggi.   

Dan inilah daftar jurusan saintek dan soshum di Unair diurutkan dari program studi yang diprediksi paling ketat persaingannya.

Keketatan Persaingan Prodi Saintek di SNMPTN

1. Teknobiomedik = 4.30 persen
2. Ilmu Gizi = 4.58 persen
3. Statistika = 5.39 persen
4. Penidikan Dokter = 5.47 persen
5. Sistem Informasi = 5.90 persen
6. Farmasi = 5.99 persen
7. Kesehatan Masyarakat = 6.24persen
8. Ilmu dan Teknologi Lingkungan = 6.67 persen
9. Pendidikan Dokter Gigi = 6.91persen
10. Matematika = 8.04 persen
11. Kimia = 8.70persen
12. Pendidikan Bidan = 8.78 persen
13. Biologi = 9.04 persen
14. Pendidikan Ners = 9.22 persen
15. Akuakultur = 12.24 persen
16. Kesehatan Masyarakat (PSDKU Banyuwangi)= 12,93 persen
17. Fisika =15.08 persen
18. Kedokteran Hewan = 16.23 persen
19. Teknologi Hasil Perikanan = 16.59 persen
20. Kedokteran Hewan (PSDKU Banyuwangi) = 18.07 persen
21. Akuakultur (PSDKU Banyuwangi) = 26.32 persen

Keketatan Persaingan Prodi Saintek di SNMPTN

1. Komunikasi = 5.89 persen
2. Ilmu Hubungan Internasional = 5.99 persen
3. Psikologi = 6.7 persen
4. Manajemen = 7.15 persen
5. Ilmu Administrasi Negara = 7.35 persen
6. Akuntasi = 7.92 persen
7. Informasi dan Perpustakaan = 8.62 persen
8. Sosiologi = 10.14 persen
9. Antropologi sosial = 11.19 persen
10. Sastra Inggris = 11.21 persen
11. Ilmu Hukum = 12.12 persen
12. Ekonomi Pembangunan = 12.59 persen
13. Sastra Jepang = 13.29 persen
14. Ilmu Politik = 13.64 persen
15. Ekonomi Islam = 15.85 persen
16. Akuntansi(PSDKU Banyuwangi) = 16.67 persen
17. Ilmu Sejarah = 18.00 persen
18. Sastra Indonesia = 18.60 persen

Apa saja yang dinilai pada SNMPTN?

A. Untuk menjadi peserta SNMPTN dilakukan pemeringkatan oleh pihak sekolah dengan nilai rapor (6 mata pelajaran, dari semester 1 hingga 5) sebagai  komponen penilaian utama. Pertimbangan lainnya adalah prestasi yang sesuai (sejalan dengan akademik/prodi yang dituju dan berstandar nasional).

B. Lolos atau tidaknya peserta tergantung dari PTN yang dituju, dengan penilaian:

1. Nilai rapor 6 mata pelajaran, dari semester 1 hingga 5.

Yang terbaik adalah nilainya tinggi dan meningkat/bertahan.

2. Portofolio untuk jurusan bidang seni dan olahraga

3. Reputasi sekolah. Semakin baik reputasi sekolah, semakin bagus pula bagi penilaianmu. Reputasi sekolah bisa ditentukan dari:

• Akreditasi dan prestasi sekolah. Misalnya, termasuk sekolah terbaik di kota/provinsimu
• Alumni sekolah tersebut kuliah di PTN yang kamu tuju, dan menunjukkan prestasi.
• Apakah siswa sekolah tersebut ada yang pernah diterima SNMPTN di PTN yang kamu tuju, namun tidak diambil.

4. Prestasi akademik yang sejalan dan dengan standar tertentu. Misalnya pemenang olimpiade sains/sosial tingkat nasional atau tingkat provinsi, dan lainnya.

(sumber gambar: unair.ac.id)