Belajar Berbisnis Kuliner a la Gibran Rakabuming, Lewat Wawancara Tim Mojok.co
- Apr 05, 2016
- Dian Ismarani
Belum puas kepo-in Gibran Rakabuming lewat acara Mata Najwa? Youthmanual juga! Makanya, kami kembali nge-kepo-in putra sulung Presiden Joko Widodo ini, namun kali ini lewat artikel seru dari Mojok.co.
Ceritanya, pada suatu waktu, tim situs Mojok berkesempatan untuk mendatangi kantor Chilli Pari—usaha katering milik Gibran di kota Solo—dan mewawancarai Gibran sebagai founder-nya secara langsung. Gibran yang nggak mau mengikuti jejak sang bapak untuk terjun ke dunia politik pun bercerita tentang gimana ia sukses merintis usaha kuliner dari nol, di usia yang masih muda banget.
Kalau kamu salut dengan Gibran Rakabuming dan juga ingin punya bisnis sendiri, khususnya bisnis kuliner, berikut tips-tips dari Gibran yang ia sampaikan kepada tim Mojok. Simak, dong!
Mulailah dari yang kecil
“Kalau [mau buka] bisnis kuliner, mulai dari buka usaha kaki lima juga nggak apa-apa. Semua bisnis saya awalnya dari kaki lima. Selain untuk tes pasar, usaha kuliner kaki lima juga bisa menjadi ajang belajar [sebelum membuka usaha yang lebuh besar],” begitu kata Gibran saat diwawancara Tim Mojok.
Yap, Gibran memang memulai usaha kulinernya dari berjualan kaki lima. Beberapa contoh usaha kuliner kaki lima Gibran adalah Pasta Buntel, Cakar Dheer, dan kedai kopi. Semuanya dalam skala kecil. Sayangnya, Pasta Buntel dan Cakar Dheer sementara ini harus vakum dulu, karena digusur. Waduh, ada ya yang berani nggusur anak presiden?! Tapi dengan santai, Gibran bilang bahwa memang begitu, deh, resiko jualan kaki lima. Kalau hujan sepi, dan kadang harus berurusan dengan preman.
Jeli melihat peluang
Ketika pulang kuliah dari luar negeri, Gibran merasa Gedung Graha Saba Buwana milik keluarganya sebenarnya bisa lebih dimaksimalkan lagi sebagai lahan bisnis. Gedung tersebut sudah lama berdiri, dan selama itu, gedung itu cuma sekedar disewakan saja. Keuntungannya jadi nggak maksimal, sob.
Gedung Graha Saba Buwana sering disewakan untuk acara pernikahan, dan Gibran sadar, bahwa pengeluaran terbesar sebuah pernikahan adalah untuk makanan. Dari situ lah Gibran mendapat ide untuk membuat bisnis katering bernama Chilli Pari, untuk ditawarkan ke klien penyewa Gedung Graha Saba Buwana tersebut.
By the way, kenapa namanya Chili Pari? Chilli, alias cabe, adalah simbol semangat, sementara Pari atau padi adalah simbol kemakmuran.
Bisnis kuliner adalah bisnis kepercayaan
Gibran bilang, untuk bergerak di bidang bisnis kuliner, kita harus yakin dengan kualitas makanan kita. Kita harus percaya bahwa makanan kita enak!
Selain itu, kita harus pantang menyerah. Meskipun Chilli Pari banyak menghadapi tantangan di tahun pertamanya—misalnya, pesanan dibatalkan tiba-tiba, atau ada yang nggak melunasi pembayaran—Gibran nggak menyerah. Menurut Gibran, cobaan-cobaan seperti itu adalah bagian dari lika-liku perjalanan bisnisnya. Tuh, jangan mikirin lika liku hati mulu, ah! Lika liku bisnis lebih pelik, sob!
Terus menjaga profesionalitas
Ketika ditanya apakah ia punya rencana ngajak Kaesang—si adik bungsu—untuk bergabung di Chilli Pari, Gibran bilang nggak. Ia memilih untuk nggak melibatkan keluarga dalam bisnisnya, karena Gibran pengen terus menjaga profesionalitas dalam bekerja.
Gibran juga nggak mau buru-buru menjual Markobar—usaha martabak yang ia bangun—menjadi bisnis waralaba. Soalnya, banyak orang kaya yang mampu membeli waralaba, tapi nggak semuanya punya mental bisnis. Gibran khawatir, kalau Markobar dijual sebagai bisnis waralaba, Markobar jadi malah nggak keurus dengan baik. Nggak heran kalau Gibran juga super hati-hati dalam memilih rekan bisnis!
Punya mental bangga untuk mandiri
Anak muda wajib merasa bangga kalau bisa mandiri, bisa berkarya, dan menciptakan lahan kerja atau usaha sendiri. Gibran merasa, hal ini yang kurang dimilki oleh anak muda Indonesia, karena kebanyakan dari kita masih di-brainwash untuk bercita-cita jadi pegawai negeri atau pegawai di perusahaan-perusahaan swasta yang sudah mapan. Padahal Indonesia masih butuh banyak wirausahawan muda, lho!
***
Terlepas dari nama besar bapaknya, Gibran yang berani mengambil resiko, punya kemauan besar serta naluri profit-making yang kuat ini memang pantas jadi inspirasi. Kepada tim Mojok, cowok yang mengidolakan almarhum pebisnis Bob Sadino ini menambahkan, “Kalau kita banyak kepikiran dan terbebani dengan bisnis kita, malah gak bisa bergerak,”
So, kalau mau bikin usaha, talk less, do more action, guys!
(Sumber foto: mojok.co, chilliparicatering.com, jawapost.com)
Kategori
gimana? udh wisuda?
Ciri-Ciri Proposal Skripsi yang Baik dan Berkualitas (dan Nggak Bakal Bikin Kamu Dibantai Dosen Penguji)ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?
Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran HewanKak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?
5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanansemangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagussemoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus