Di Usia yang Sangat Muda, Empat Anak Indonesia ini Sudah Berhasil Mengharumkan Nama Bangsa

Meraih kesuksesan taraf internasional bukanlah hal yang mudah. Sudah pasti membutuhkan kesungguhan dan ketekunan selama bertahun-tahun. Kadang belasan, bahkan puluhan tahun. Tapi beda halnya dengan keempat anak Indonesia ini. Mereka berhasil menorehkan prestasi internasional di usia yang masih sangat belia! Siapa aja, sih, mereka? Apa kesuksesannya? Kenalan, yuk!

1. Joey Alexander Sila, pianis jazz – 12 tahun
Claim to fame:
masuk nominasi Grammy Awards 2016 untuk kategori Best Instrumental Jazz Album dan Best Improvised Jazz Solo

joey alexander sila youthmanual

Nama Joey mulai jadi trending topic ketika pianis beraliran jazz ini menjadi nominasi kategori Best Jazz Solo dan Best Jazz Instrumental Album dalam Grammy Awards 2016, sekaligus tampil di ajang musik bergengsi tersebut.

Joey yang lahir di Denpasar ini mulai bermain keyboard di usia 6 tahun. Di usia tersebut, dia mulai menunjukkan bakatnya yang luar biasa—bisa memainkan lagu-lagu di koleksi album jazz ayahnya, hanya dengan mendengarkannya!

Joey kemudian sempat belajar musik di Purwacaraka dan sekolah musik Farabi, namun akhirnya memutuskan untuk menekuni piano jazz secara otodidak.

Video permainan piano Joey yang diunggah ke Youtube berhasil menarik perhatian musisi Jazz dunia, termasuk Wynton Marsalis, Manager sekaligus Direktur Seni Lincoln Center, salah satu teater seni dan musik paling bergengsi di dunia. Marsalis lalu mengundang Joey untuk tampil di Gala Tahunan Lincoln Center. Nggak disangka, sambutannya meriah banget!

Setelahnya, Joey perform di berbagai festival dan pertunjukan bergengsi di Amerika Serikat seperti Rochester Jazz Festival, Newport Jazz Festival, dan bahkan tampil di depan musisi jazz ternama, Herbie Hancock.

Pada tahun 2014, negara Amerika Serika memberikan Joey sekeluarga visa khusus untuk orang-orang berbakat, sehingga mereka lalu pindah ke New York City, Amerika Serikat. Joey pun mendapat kesempatan menggarap album jazz-nya sendiri, berjudul My Favorite Things. Nah, album pertamanya ini yang langsung berhasil menjadi nominasi Best Instrumental Jazz Album di ajang bergengsi Grammy Awards 2016. Ih, bangganya!

Saat ini, Joey sedang sibuk tur, menjalani sekolah secara online, sekaligus mempersiapkan album keduanya.

2. Rafi Ridwan, fashion designer – 13 tahun 
Claim to fame:
merancang busana untuk acara fashion American Next Top Model

Rafi Ridwan Desginer Cilik Indonesia Jakarta Fashion Show

Lahir sebagai tuna rungu nggak membuat Rafi Ridwan rendah diri. Dia terus menekuni minatnya, yaitu fashion design. Alhasil. di umur 9 tahun, Rafi sudah berhasil mementaskan karyanya di Jakarta Fashion Week. Dua tahun kemudian, supermodel asal Amerika, Tyra Banks, meminta Rafi untuk merancang pakaian untuk digunakan dalam salah satu sesi foto American Next Top Model di Bali pada bulan Februari 2014. Mantap, Rafi!

Gimana, sih, awalnya Rafi tertarik merancang busana? Menurut sang ibunda, Shinta Handayani, ketertarikan Rafi muncul ketika dia bertanya pada Ibunya, “Suara itu seperti apa?”. Sang ibunda kemudian mengumpamakan suara sebagai ragam warna, agar mudah dimengerti oleh Rafi. Jadi, bagi Rafi, menggambar dan “bermain” warna adalah caranya berekspresi.

Rafi juga sempat beberapa kali pergi ke luar negeri untuk mengikuti berbagai fashion show. Selain Jakarta Fashion Week 2012, Rafi juga pernah menampilkan hasil desainnya di Festival Indonesia Melbourne 2012, Intrade and Malaysia Fashion Week 2014, serta Jakarta Fashion and Food Festival 2014. 

Melalui kesuksesannya, Rafi ingin membuktikan bahwa keterbatasan fisiknya nggak menjadi halangan untuk mencapai kesuksesan. Untuk menginspirasi teman-temannya, Rafi sempat menggelar fashion show bertema “Lovely Moments for Lovely Kids” yang diperagakan oleh teman-temannya sendiri dari SLB Santa Rama Cipete Deaf School. Keren ya!

3. Michael Theodric, fotografer – 14 tahun
Claim to fame:
menjadi fotografer terbaik tahun 2015, Atkins CIWEM Enviromental

michael theodric youthmanual

michael theodric youthmanual

Michael Theodric, yang akrab dipangggil Mike, awalnya tertarik kepada dunia fotografi karena sering menjadi objek foto ayahnya. Akhirnya, di usia 8 tahun, ketika teman-teman sebayanya pada minta kado mainan dan liburan, Michael malah minta dibelikan kado kamera DSLR!

Bagi Mike, sebuah foto bisa menceritakan banyak hal, dan hal ini sangat menarik baginya. Dengan ketekunan dan passion-nya, Michael berhasil mengantongi beragam penghargaan dari berbagai kontes fotografi internasional, seperti Travel Photography of The Year 2015, Photographer of the Year versi Atkins CIMEW Environmental 2015, Sony World Photography Awards 2014 untuk kategori Youth, dan The Children Eyes on Earth International Youth Competition 2012. Untuk The Children Eyes of Earth International Youth Competition, Mike sampai terbang ke Azerbaijan, lho, untuk menerima penghargaan Juara III. Di sana, dia sempat bertemu fotografer kawakan dari National Geographic dan belajar bahwa foto yang menarik adalah foto yang memiliki cerita.

Meski bercita-cita menjadi fotografer profesional, Mike tetap memprioritaskan sekolah. Saat ini, siswa SMP Dian Harapan Lippo Village, Tangerang ini pun sedang mempersiapkan diri untuk menghadapi Ujian Sekolah dan Ujian Nasional.

4. Almendo Pesiwarissa, atlet karate – 12 tahun
Claim to fame:
menjadi Juara 1 Kumite di Basel Open Masters 2014

Almendo Pesiwarissa

Di usia yang baru 12 tahun, prestasi karateka Almendo Pesiwarissa nggak main-main. Pemegang ban coklat dari Lemkari Maluku ini sudah berhasil memenangkan turnamen karate internasional yang diadakan di Basel, Swiss, pada tahun 2014!

Atlet cilik kelahiran Ambon, Maluku ini memang sudah berlatih karate sejak umur 7 tahun di bawah program Lembaga Karate Do Indonesia (Lemkari) wilayah Maluku. Selain itu, Almendo pun giat berlatih di rumah, di bawah bimbingan sang ayah yang juga seorang Karateka. Nah, sebelum berangkat ke Basel Open Masters 2014, Almendo juga harus melewati seleksi bertahap dan latihan di Training Center  Cisarua, Bogor, terlebih dahulu.

Giat berlatih dan percaya diri adalah kunci keberhasilan siswa SD Xaverius C Ambon, Maluku ini. Jadi, walaupun perawakannya lebih kecil dibandingkan para lawannya di Basel Open Masters 2014 tersebut, Almendo tetap percaya diri. "Awalnya, saya sedikit tegang ketika mulai bertanding, karena atlet-atlet dari Jerman, Swiss dan Turki umumnya berbadan besar. Namun saya memastikan bisa mengalahkan mereka," kata Almendo saat diwawancara BeritaSatu Media

Oya, pada upacara Kemerdekaan tahun lalu, Almendo diundang ke Istana Negara oleh Presiden Jokowi, lho, sebagai bentuk apresiasi atas prestasinya. Almendo diharapkan bisa kembali membanggakan Indonesia di ajang-ajang olahraga yang akan datang. Good Luck Almendo.

(sumber foto: mtheodric.blogspot.com, efekgila.com, asiancorrespondent.com, viva.co.id, theactualstyle.com, exposure-magz.com)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
Muhamad Rifki Taufik | 19 jam yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 1 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
AtomyFirst Chanel | 2 bulan yang lalu

Open PP @houseofshirly foll 427k @Idea_forhome foll 377k @myhomeidea_ foll 270k. Harga Paket lebih murah. DM kami yaa..

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1