Pejuang SBMPTN: Siti Musarofah, Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro
- Oct 13, 2017
- Fildza Hasna
Dalam seri Pejuang SBMPTN, kamu bisa mendapatkan tips dan trik lulus SBMPTN dari mereka yang sudah melaluinya. Kali ini, yuk simak cerita Musarofah yang berhasil menembus SBMPTN dengan pilihan Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro!
Siapa bilang untuk lolos SBMPTN kita harus ikut bimbel mahal-mahal? Siti Musarofah, membuktikan bahwa kalau kamu punya niat yang kuat, kamu nggak butuh menghabiskan banyak uang untuk ikut bimbingan belajar. Buktinya, pada SBMPTN 2017 kemarin Musarofah berhasil masuk Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro tanpa mengikuti bimbingan belajar apapun.
Penasaran nggak gimana pengalaman serta tips and trick Musarofah dalam mempersiapkan dirinya buat SBMPTN? Yuk, simak obrolannya di bawah ini!
Halo, Musarofah! Boleh cerita nggak kenapa kamu memilih jurusan Teknik Perkapalan UNDIP saat SBMPTN kemarin?
“Jadi, sebenarnya aku awalnya lebih tertarik untuk masuk Teknik UGM, tapi keadaan waktu itu nggak memungkinkan soalnya aku aja baru bener-bener belajar SBMPTN pas H-10. Di situ aku mikir, kalau aku tetap ambil Teknik UGM pasti sulit, ya udah akhirnya aku memilih jurusan lain di kampus itu yaitu Geofisika dan Fisika Murni masing-masing di pilihan pertama dan kedua. Dan untuk pilihan ketiganya, baru aku memilih UNDIP Teknik Perkapalan.
Pertimbangan memilih Perkapalan UNDIP adalah, karena aku liat passing grade jurusan ini cukup rendah dibanding jurusan-jurusan lainnya. Jadinya, aku putuskan aja untuk ambil Perkapalan. Alhamdulillah aku lolos di sana dan ketemu teman-teman yang solidnya luar biasa. Hehe.”
Denger-denger, kamu ‘kan nggak ikut bimbel samasekali nih, terus gimana kamu mempersiapkan diri buat SBMPTN? Ada tips-tips khususnya nggak?
“Iya, aku emang nggak bimbel untuk persiapan SBMPTN. Dulu sebenernya mau bimbel pas mau masuk kelas 12, tapi terus nggak jadi… aku nggak dibolehin bimbel sama ortu. Aku akhirnya belajar sendiri aja, tapi kalau butuh buku apa aku pasti akan dibeliin. Terus karena itu aku juga jadi mikir sih, percuma bimbel bayar mahal, tapi nggak pasti bakal diterima. Mendingan belajar sendiri, karena itu juga bisa sekalian melatih otak buat selalu cari tahu sebuah penyelesaian suatu soal tanpa bantuan orang lain
Kalo buat persiapan belajarnya, aku sebenernya udah dari jauh-jauh hari—malah udah dari awal SMA. Dan aku juga punya prinsip untuk selalu merhatiin guru yang lagi menerangkan sambil tambah ilmu sendiri dengan baca-baca atau cari dari sumber informasi lain. Aku pun terapin hal itu juga buat persiapan SBMPTN.
Nah, pas udah mendekati hari SBMPTN-nya sih aku banyakin latihan soal dan ikutan belajar bareng temen-temen aku yang lagi nyiapin buat SBMPTN juga. Oh iya, sama satu lagi yang paling penting yaitu berdoa dan berusaha rileks—biar pas ngerjain soal nanti nggak panik”.
Apa kendala yang kamu alami selama belajar buat SBMPTN?
“Kendalaku sih datang dari dalam diri sendiri, yaitu malas. Hehe. Bukan cuma itu aja, aku ‘kan juga waktu itu sempet daftar Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS) dan jadwal tes STIS itu lebih dulu daripada SBMPTN. Jadi, ini bikin aku lebih fokus belajar buat STIS dulu dibanding SBMPTN.
Aku tuh baru bener-bener fokus belajar buat SBMPTN di H-10 dan itu juga nggak setiap hari selalu belajar terus-terusan. Aku seringan nonton film daripada belajar. Haha.”
Ada nggak sih pengalaman unik yang kamu alami selama mempersiapkan SBMPTN ini?
“Pengalaman aku persiapan SBMPTN itu… sebelum jauh hari sering ikut acara kayak TO-TO sbm gitu. Walaupun lokasinya jauh tapi tetap aku bela-belain ikut, bahkan waktu itu pernah ada pengalaman yang mungkin agak memalukan pas aku ikut TO ini.
Jadi, waktu itu pas masih kelas 12 semester 1. Nah, waktu itu dari GO ada ngadain tryout gratis gitu, karena saking excited-nya buat ikutan, aku sama temen-temenku daftar lah itu. Sesampai di sana ternyata peserta tryout-nya anak-anak GO semua. Haha. Cuma aku sama temen-temen aku yang bukan anak GO. Tapi kita akhirnya tetep ikut aja karena udah terlanjur masuk ruangan.”
Apa pesan-pesan kamu buat mereka yang akan mengikuti dan ingin berhasil menembus SBMPTN di tahun berikutnya?
“Yang pastinya sih, belajar dan banyak latihan soal. Terus jangan lupa juga berdoa, untuk yang muslim mulai perbanyak sholat tahajjud, dhuha, dan puasa senin-kamis. Selalu optimis dan percaya kalau kita pasti bisa berhasil. Dan juga kalian harus pantang menyerah! Semangat!”
***
Itu dia tadi cerita dari Musarofah. Kamu pejuang SBMPTN dan punya pengalaman yang nggak kalah seru selama mempersiapkan diri untuk ikutan tes masuk universitas yang satu ini? Yuk bagikan kisahmu di sini, dan jadilah inspirasi untuk ribuan pejuang SBMPTN lainnya.
Baca juga:
- Pejuang SBMPTN: Alda Dewi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Bandung
- Pejuang SBMPTN: Intan Pandini, Ilmu Kesejahteraan Sosial, Universitas Indonesia
- Pejuang SBMPTN: Riza Nugraha, Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran
(sumber gambar: dok. pribadi)
gimana? udh wisuda?
Ciri-Ciri Proposal Skripsi yang Baik dan Berkualitas (dan Nggak Bakal Bikin Kamu Dibantai Dosen Penguji)ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?
Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran HewanKak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?
5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanansemangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagussemoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus