Profesiku: Cameraman, Rama Wirawan

Dalam seri "Profesiku", kamu bisa kenalan dengan berbagai profesi, lewat cerita para senior yang menekuninya. Kali ini, yuk, kenalan dengan profesi cameraman (operator kamera) bareng Rama Wirawan!

Rama Wirawan (Rama) bekerja di Stasiun Televisi Berita Satu sebagai cameraman‍ atau Operator Kamera untuk Televisi, Video, dan Film‍. Rama adalah lulusan Universitas Gunadarma‍, jurusan Manajemen Informatika‍. Rama yang memang punya hobi nonton film ini sadar banget bahwa passionnya adalah seputar proses pengambilan gambar. Malah waktu kuliah, Rama pernah coba-coba bikin film indie, lho! Karena itu, meskipun udah sembilan tahun menjadi cameraman, Rama nggak pernah merasa bosan. Film favoritnya adalah “The Truman Show” yang dibintangi oleh Jim Carey!

Profesiku:

Cameraman, stasiun TV Berita Satu”

Tugasku sehari-hari:

1. "Berangkat ke kantor seperti biasa layaknya pekerja lain. Setelah itu di kantor kita menerima wish list untuk sebuah acara atau program berita. Wish list itu kayak semacam permintaan dari produser, maunya angle seperti apa, apa aja yang harus dishoot, dan lain sebagainya."

2. "Setelah menerima wish list, kita ambil alat di cam store. Cam store itu kayak ruangan khusus alat-alat buat para cameraman. Jadi sebelum dan setelah kerja, kita pasti ke cam store."

3. "Memeriksa kelengkapan alat, mengecek apakah alat itu berfungsi dengan baik atau nggak. Soalnya kalau kita nggak periksa dulu, bisa-bisa repot kalau ada yang rusak. Misalnya, pas di lapangan ternyata mic mati, itu bakal jadi salah kita. Selain menghambat proses shooting, kita butuh waktu dan tenaga ekstra buat bulak balik ambil yang baru atau ngebetulin."

4. "Bekerja ke lokasi shooting bareng reporter. Atau kalau shooting di studio, kita siap-siap stand bye."

5. "Memberikan hasil ke tim editor."

Rama Wirawan 1 - Youthmanual

Modal utama untuk menekuni profesi ini:

“Kayaknya semua pekerjaan sama, deh. Paling penting adalah passion untuk bekerja di bidang itu. Jadi cameraman kalau nggak pake passion pasti bakal “hambar” gambarnya. Percuma kita tahu teori teknik pengambilan gambar, tapi kita cuma ambil gambar sesuai wish list. Nggak ada “rasa” atau sentuhan dari kita sendiri yang bikin gambar jadi bagus. Kerja jadi kayak robot.”

Tahap untuk mencapai profesi ini:

“Kayaknya sekarang hampir setiap TV punya program pelatihan untuk cameraman. Dari  mulai pengenalan pekerjaan, alat sampai cara-cara pengambilan gambar sesuai karakter TV tersebut. Jadi jurusan kuliah apapun bisa jadi cameraman kalau memang tertarik.

Nah, kalau untuk divisi berita, umumnya cameraman baru disuruh untuk menangani berita yang harian dulu. Misalnya, berita serius kayak politik. Jadi disuruh datang ke KPK, liputan jalan, dan lain sebagainya. Setelah itu, baru dia dikirim untuk menangani berita feature yang membutuhkan gambar-gambar indah.

Di awal pekerjaan, kita dididik untuk disiplin. Ngejar berita-berita yang banyak menunggu. Kesabaran kita diasah deh, pokoknya. Kira - kira, bisa sabar nggak kita nunggu nara sumber? Kalau kita kerjanya kabur-kaburan, terus kehilangan momen bagus karena nggak sempet cegat nara sumber, kita nggak akan bisa jadi cameraman yang baik."

Rama Wirawan 2 - Youthmanual

Suka duka menjalani profesi ini:

"Sukanya bisa jalan-jalan. Hehehe… Saya paling jauh ambil gambar ke Jepang dan itu pengalaman yang seru banget. Banyak tantangan mengambil gambar di tempat dan situasi yang berbeda. Terus apalagi, ya? Wah banyak deh pokoknya. Intinya, saya happy karena bisa menjadi orang pertama yang melihat sebuah kejadian atau tempat yang ingin kita tampilkan ke jutaan penonton. Kita juga mewakili apa yang bakal dilihat sama penonton.

Kalau dukanya paling menunggu dan angkat-angkat alat berat kayak kamera dan tripod. Tapi semua itu dibawa santai aja. Selain itu, kita sebagai cameraman kita harus cuek kalau misalnya lagi meliput sesuatu, meskipun kehadiran kita nggak diharapkan di sana. Misalnya, meliput berita ke KPK. Kalau kita dihalang-halangi, dibawa seru aja. Anggap aja sebagai tantangan. Jangan sampai kelihangan momen.”

Saran untuk anak muda yang mau menekuni profesi ini:

"Disiplin, sayang sama alat-alat meskipun itu bukan punya kita sendiri, sering-sering nonton film dan nonton liputan orang lain. Jangan pernah berhenti belajar dan menganalisa gimana cara ambil gambar yang bagus.”

Rama Wirawan 3 - Youthmanual

(sumber gambar: Laila Achmad)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
syakila putri | 25 hari yang lalu

terimakasih atas informasinya. kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut https://unair.ac.id/

Bedah Peluang, Daya Tampung, serta Biaya Kuliah Jurusan Kedokteran dan Kedokteran Gigi Terbaik di Perguruan Tinggi Negeri
Muhamad Rifki Taufik | 1 bulan yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 2 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 3 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 3 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1