Profesiku: Entrepreneur, Samuel Pandu Amarta

Dalam seri "Profesiku", kamu bisa kenalan dengan berbagai profesi, lewat cerita para senior yang menekuninya. Kali ini, yuk, kenalan dengan profesi entrepreneur di bidang konsultan, yang ditekuni oleh Samuel Pandu Amarta!

Samuel Pandu Amarta, yang akrab dipanggil Kak Sam, adalah seorang Pengusaha/Wirausahawan (Entrepreneur)‍ di bidang jasa konsultan. Setelah bekerja di bidang perbankan selama hampir enam tahun tahun sebagai Human Resources (HR), khususnya employer branding, Kak Sam akhirnya mendirikan sendiri perusahaan konsultan yang bernama F Project.

Kak Sam merupakan lulusan SMA Negeri 70 Jakarta dan sarjana S1 jurusan Ekonomi Manajemen Pemasaran di Universitas Indonesia. Sssttt, waktu zaman kuliah, Kak Sam jarang masuk kelas, lho. Ini karena do’i aktif banget di organisasi mahasiswa di kampus. Kak Sam memulai karirnya di AIESEC Indonesia, organisasi non profit sambil kuliah selama kurang lebih empat tahun.

Profesiku:

Entrepreneur di bidang konsultasi HR and manajemen”

Tugasku sehari-hari:

“Perusahaan yang gue bikin ini bergerak di bidang jasa konsultan untuk membantu organisasi, perusahaan maupun individu untuk mengakselerasi potensi mereka.”

1. “Setiap hari Senin, gue menyebutnya sebagai Marketing Day. Ini artinya, gue fokus jualan jasa. Biasanya gue memulai dengan menghubungi teman lama. Bercerita bahwa gue sekarang mendirikan perusahaan yang bergerak di bidang konsultasi HR dan manajemen. Atau bisa juga gue follow up para sales yang sudah selesai pitched ke klien.”

2. “Selasa adalah Client Servicing Day. Ini artinya, gue review kondisi klien, gue ngobrol sama klien tentang kebutuhan dan apa yang bisa kita lakukan bersama, memberikan pelatihan / training ke klien, mendampingi klien dalam merekrut karyawan mereka, dan sebagainya”

3. “Nah, hari Jumat, gue menyebutnya sebagai Future Day. Di hari ini, gue biasanya melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk perusahaan gue ke depannya. Apakah merencanakan inovasi baru, internal meeting untuk mengembangkan services, membaca buku, ikut seminar, pokoknya hal-hal yang membuat gue nggak stuck dan terus berkembang.”

“Sebagai entrepreneur, Sabtu Minggu kadang masih mikirin kerjaan juga. Memikirkan apa, ya, kira-kira hal lain yang bisa kita lakukan untuk membesarkan perusahaan.

Jadi secara garis besar pekerjaan gue adalah belajar hal-hal baru, mendengarkan klien, menanyakan balik hal-hal yang perlu gue tahu sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan, memberikan saran dan bikin vlog yang sekiranya bisa menginspirasi. Kayak vlog wawancara gue bareng Youthmanual ini.”

Modal yang dibutuhkan untuk menekuni profesi ini:

“Karena gue adalah entrepreneur di bidang jasa konsultasi, maka modal utama yang dibutuhkan adalah kredibilitas. Ketika lo datang ke sebuah perusahaan atau individu menawarkan jasa konsultasi, yang akan mereka tanyakan adalah “lo siapa? Kok berani menawarkan jasa untuk kasih saran?”, apalagi usia gue masih relatif muda untuk menawarkan konsultasi.

Makanya kredibilitas ini gue bangun sejak gue masih duduk di bangku kuliah. Gue membangun hubungan yang baik dengan teman-teman. Karena mereka yang sekarang pada kerja di perusahaan tertentu, bisa jadi calon klien gue. Mereka juga jadi lebih percaya karena kenal gue dari dulu.

Selain kredibilitas, berikutnya adalah network. Semakin kita kredibel, network yang terbangun adalah network terhadap orang-orang yang juga kredibel dan mengakui kredibilitas kita. Karena gw percaya bahwa kita akan menarik orang yang serupa dengan kita. Jadi kalau kita ga kredibel, maka network yang datang ke kita kemungkinan besar juga orang yang ga kredibel, dan sebaliknya.

Dan akhirnya, modal yang paling penting adalah rasa ingin terus belajar.

Menjadi entrepreneur bakal terus ketemu sama masalah baru. Apalagi jasa konsultasi adalah bidang yang membantu klien menyelesaikan masalah. Bayangkan kalau kita berhenti belajar, kita nggak akan punya pengetahuan untuk membantu klien menyelesaikan masalah.

Makanya beli buku, ikut seminar, adalah investasi penting buat setiap entrepreneur."

Suka duka menekuni profesi ini:

Dukanya:

1. "Uncertainty in terms of income, jadi kalau dulu dapat gaji bulanan, sekarang kita lebih strict dalam mengatur keuangan. Walaupun seorang entrepreneur bisa punya pendapatan lebih besar, tapi semuanya serba nggak pasti. Jadi kalau kita dapat uang bulan ini, kita harus mikirin biaya bulan-bulan berikutnya."

2. "Berjuang disiplin sendirian. Apalagi kalau awal-awal, belum ada karyawan, gw merasa berjuang sendirian, ga kayak dulu yang masih bisa disemangatin sama temen-temen kantor atau bos kita."

3. "Kehilangan rutinitas ketemu teman-teman. Sebagai entrepreneur, sekarang kita sibuk sendiri. Biasanya setiap hari ketemu bisa ketemu dan ngobrol bareng teman sekantor, sekarang rutinitiasnya udah beda."

Sukanya:

1. "Gue merasa limitless. Kesempatannya luas dan nggak ada batas dalam berkreasi. Batasnya adalah diri sendiri. Lo mau atau nggak, lo disiplin atau nggak."

2. "Kita punya otoritas terhadap diri sendiri. Nggak harus mengikuti target dan ketentuan orang lain. Beda kalau kerja sama orang, harus ikut apa kata boss."

3. "Kita bisa melihat dampak secara langsung. Misalnya, ketika klien bisa mencapai target yang diinginkan karena saran yang kita berikan, itu rasanya luar biasa banget."

Jadi jurusan Kak Sam waktu kuliah bermanfaat nggak untuk menekuni profesi ini?

"Sekarang ini hampir setiap profesi butuh kemampuan yang mix, nggak hanya membutuhkan satu disiplin ilmu. Meskipun pekerjaan gue berhubungan dengan ilmu sumber daya manusia, tapi ilmu marketing gue tetep bermanfaat. Contoh, gue pernah membangun brand perusahaan sebagai tempat kerja, supaya para pencari kerja tertarik untuk bekerja di perusahaan tersebut (mix antara ilmu rekrutmen dan pemasaran).

Jadi background marketing gue bermanfaat.

Tapi yang lebih penting adalah meng-inventarisasi kemampuan kita, dan kemampuan yang kita butuhkan. Nah, kalau ada hal yang belum kita kuasai, kita bisa belajar dari manapun, ga mesti lewat sekolahan."

Tips buat anak muda yang ingin menekuni profesi ini:

“Mumpung lo masih muda, lo harus CARI MASALAH! Maksudnya cari masalah dalam hal positif, ya. Kalau lo cuma jadi mahasiswa yang kuliah-pulang kuliah-pulang, lo nggak akan dapat kesempatan untuk belajar menyelesaikan konflik.

Beda sama kalau lo ikut organisasi. Lo akan merasakan bagaimana menghadapi masalah dalam hal bekerja sama, mengambil keputusan, mencapai target, dan lain sebagainya.

Intinya, kita harus cari kegiatan yang memacu diri kita untuk berinteraksi dengan orang lain secara professional. Kita coba challenge diri sendiri untuk terus berkembang.

Kalau lo punya masalah dari muda, dan lo gagal, lo akan punya waktu untuk belajar dari kesalahan itu. Bayangin kalau lo baru gagal pas lo udah lulus, kesempatan untuk memperbaiki diri jadi lebih sulit, dan biaya pembelajarannya akan jadi lebih mahal.”

***

Thank you, Kak Sam! Semoga semakin banyak anak muda yang terinspirasi!

 

(Sumber gambar: Iyank)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
syakila putri | 25 hari yang lalu

terimakasih atas informasinya. kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut https://unair.ac.id/

Bedah Peluang, Daya Tampung, serta Biaya Kuliah Jurusan Kedokteran dan Kedokteran Gigi Terbaik di Perguruan Tinggi Negeri
Muhamad Rifki Taufik | 1 bulan yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 2 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 3 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 3 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1