Sudah Nonton Fantastic Beasts? Ini 5 Hal yang Harus Kamu Pelajari Dari Sang Pemeran Utama, Eddie Redmayne

Seharusnya kamu—apalagi kamu yang mengaku movie buff—sudah nggak asing lagi dengan aktor Eddie Redmayne. Apalagi belakangan ini, hampir semua filmnya kaliber dan jadi nominasi Oscar. Sebut saja Les Miserables, The Theory of Everything, dan The Danish Girl.

Tahun ini, Eddie berperan sebagai Newt Scamander, tokoh utama dalam film Fantastic Beasts & Where to Find Them, yang merupakan spin-off dari cerita Harry Potter.

Dan pssst, dia salah satu aktor favorit saya banget! Aaaaa! *cium poster Eddie di langit-langit kamar*

Bukan semata-mata karena kegantengannya, lho. Berikut lima alasannya, yang bisa banget kamu jadikan panutan.

1. Pantang menyerah

Did you know, Eddie Redmayne pernah ditolak mentah-mentah berperan di film Harry Potter dan Star Wars: The Force Awakens? Kata Eddie, dia langsung ditolak saat audisi, padahal baru mengucapkan satu kalimat dialog audisinya.

Untuk Harry Potter, dia audisi jadi Tom Riddle, sementara untuk Star Wars, dia audisi jadi Kylo Ren. Setelah ditolak pun, Eddie tetap harap-harap cemas suatu hari nanti diajak berperan jadi salah satu dari si kembar Weasley (tapi nggak juga!).

Namun berkat kesabaran dan ketekunannya mengumpulkan prestasi, akhirnya Eddie sukses diajak jadi pemeran utama film Fantastic Beasts & Where to Find Them.

Konon katanya, JK Rowling langsung memilih Eddie sebagai pilihan nomor satu pemeran Newt Scamander!

2. Harus konsisten sekolah yang tinggi

Eddie adalah alumni salah satu sekolah asrama paling terkenal di dunia, Eton College. Sekolah ini super selektif, super kompetitif, dan super mahal (biayanya bisa 500 juta rupiah per tahun!). Tebak dong, Eddie pernah sekelas sama siapa? Prince William himself.

Bukan rahasia kalau banyak aktor sukses di negara-negara Barat—khususnya Inggris—punya latar belakang pendidikan yang tinggi.

Salah banget kalau kamu berpikir bahwa jadi aktor atau “selebriti” nggak butuh pendidikan tinggi. Aktor atau aktris profesional sama sekali nggak boleh hanya bermodal tampang kece dan bisa ekting. Mereka harus pintar dan intelek, supaya nggak gampang dibodohi industri, pintar menganalisa, pintar berbicara dan bernego, dan kritis, sehingga banyak pihak yang ingin bekerja sama dengan mereka.

Do you hear that, Awkarin?

3. Konsisten dengan passion-nya

Kalau ada dedek-dedek nanya ke saya, “Kak, gimana cara saya yakin bidang X adalah passion saya?” Biasanya saya akan bilang, “Coba bayangin aja worse case scenario saat kamu terjun ke bidang itu.”

Misalnya, impian kamu adalah kuliah di jurusan Biologi. Ketika sudah jadi mahasiswa Biologi, ternyata kamu harus praktikum gila-gilaan setiap minggu, eksperimen sampai nginep di laboratorium, dan sering camping ke alam liar atas nama menuntut ilmu. Kamu bakal tetap cinta Biologi nggak? Kalau iya, berarti itu passion kamu.

Sama halnya dengan Eddie. Karena cinta banget dengan dunia akting, dia nggak takut berperan jadi apa saja. Eddie bisa berperan jadi cowok gagah dan ganteng di Les Miserables, jadi ilmuwan difabel di The Theory of Everything, dan jadi perempuan cantik di The Danish Girl. Nggak masalah!

Bahkan Eddie sudah sering berperan jadi perempuan sejak masih sekolah. Berhubung Eton College adalah sekolah khusus laki-laki, kalau ada pementasan yang butuh peran cewek, mau nggak mau harus diperankan oleh laki-laki juga dong, ya.

Cara Eddie berperan jadi perempuan sangat meyakinkan, sampai dia mendapat nominasi Oscar untuk film The Danish Girl, dan dibilang oleh Conan O’ Brian miriiiip banget sama aktris-aktris cantik Jennifer Garner dan Julianne Moore.

4. Nggak mau mengasihani diri sendiri, meskipun punya “kekurangan”

Eddie Redmayne suka banget melukis, dan saat berkuliah di Trinity College, Cambridge, dia mengambil jurusan sejarah seni.

Jiwa seninya nggak cuma mengalir di bakat aktingnya, tetapi juga di sense of style-nya. As you know. Eddie Redmayne beberapa kali dinobatkan sebagai best dressed man (contoh: gelar Best-Dressed British Men majalah GQ tahun 2015), bahkan diajak kerjasama jadi brand ambassador-nya Prada dan Burberry.

Tapi tahu nggak? Ternyata Eddie Redmayne buta warna! Tepatnya, nggak bisa melihat warna merah dan hijau.

Namun Eddie dia berusaha keras agar kebutaan warnanya ini nggak menghalanginya kuliah, melukis, dan berdandan kece.

Meskipun Eddie jadi sangat bergantung pada istrinya untuk ngasih tahu dia, apakah bajunya hari ini matching—pakai celana warna oranye dengan atasan ungu jreng nggak lucu juga, ya—pokoknya dia nggak akan jadi mengasihani diri sendiri.

Lucunya, warna favorit Eddie spesifik banget, lho, yaitu IKB, alias International Klein Blue. Wow, bukan sekedar biru langit atau biru donker ya.

Kata Eddie kepada majalah Vogue, "Saat kuliah jurusan seni dulu, saya menulis disertasi tentang Yves Klein, yang menciptakan warna International Klein Blue, dan saya jadi suka banget sama warna itu."

5. Niat banget kalau mengejar sesuatu

Dulu, Eddie Redmayne setengah mati kepingin mendapatkan peran di seri televisi Elizabeth I, sampai-sampai dia rela berbohong.

Untuk mendapatkan perannya, sang aktor harus bisa berkuda. Maka Eddie ngibul ke Tom Hopper, sutradara utama seri TV ini, bahwa dia bisa berkuda. Padahal, sih, terakhir kali Eddie berkuda adalah saat masih kecil. Jangan-jangan itu pun cuma sekedar keliling-keliling taman, sambil dipegangi mamang-mamang, seperti di daerah ITB atau Puncak!

Alhasil, saat syuting adegan berkuda, kuda yang ditunggangi Eddie nggak bisa terkontrol dan hampir melukai beberapa kru syuting.

Pak Sutradara Tom Hopper langsung meneriaki Eddie pakai mikrofon, “You're a f---ing liar, Redmayne!

Trus, Eddie langsung dikirim ke sekolah berkuda!

Gimana, dong, akhirnya nasib hubungan Tom dan Eddie? Ternyata baik-baik saja, karena mereka malah kerja bareng lagi di film Les Miserables dan The Danish Girl.

Walaupun Eddie berbohong soal kemampuan berkudanya, dia tetap membuktikan dirinya aktor handal yang asyik diajak kerjasama.

Bukan berarti berbohong itu sah, tetapi in the big picture, Eddie melakukannya demi mengejar ambisi dan nggak berniat merugikan siapa-siapa, kok. So I guess… it’s a white lie?

***

Kalau belum punya rencana weekend ini, jangan lupa nonton film Fantastic Beasts & Where to Find Them ya, gaes!

(sumber gambar: bustle.com, thefashionisto.com, dailymail.co.uk, hellomagazine.com, biography.com, dammitredmayne.tumblr.com)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
syakila putri | 23 hari yang lalu

terimakasih atas informasinya. kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut https://unair.ac.id/

Bedah Peluang, Daya Tampung, serta Biaya Kuliah Jurusan Kedokteran dan Kedokteran Gigi Terbaik di Perguruan Tinggi Negeri
Muhamad Rifki Taufik | 1 bulan yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 2 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 3 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 3 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1