Ketika Orang Tuamu Nggak Sesuai dengan Ekspektasi. Kira-Kira Apa yang Harus Dilakukan, Ya?

Pasti beberapa dari kamu punya ekspetasi sama orang tua, ‘kan? Well, orang tua saja punya ekspetasi terhadap anaknya, jadi wajar kalau anaknya juga punya ekspetasi tentang orang tuanya.

Setiap anak pasti punya ekspetasi atau keinginan terhadap orang tuanya yang macem-macem, gaes. Mulai dari hal kecil yang nggak terlalu penting sampai mungkin ke hal-hal yang penting banget buat kamu. Misalnya aja, ada yang pengen di rumah biar nemenin kalau habis pulang sekolah atau kuliah, ada yang pengen dimasakin biar bisa ngerasain makanan rumahan, ada yang pengin diajak jalan-jalan bareng sekeluarga setiap weekend, ada yang pengin dibebasin buat kuliah dimana saja, pilih jurusan kuliah serta profesi apa saja, dan lain sebagainya.

Tapi, ternyata ada orang tua yang nggak bisa nurutin ekspetasi anaknya, lho. Yahh, sedih banget nggak, sih? Bukan sedih lagi, malahan sudah kecewa dan berat buat menjalani hidup.

Tenang, gaes! Kamu nggak sendiri. Dari keluarga yang terlihat baik-baik saja dan selalu bahagia pasti juga pernah mengalami rasa sedih atau kecewa, kok. Dan ingat, kamu nggak perlu marah dan benci sama orang tua kamu, saat mereka nggak bisa menuhin semua ekspetasi kamu.

Trus, ketika orang tua kita nggak sesuai dengan ekspektasi kita. Kira-kira apa yang harus kita lakukan? Yuk, cari tahu di bawah berikut ini.

1. Tenangkan diri

Bertengkar sama orang tua itu adalah hal yang sangat wajar terjadi di seluruh penjuru negeri ini. Kenapa bisa gitu? Karena kita dan orang tua pasti punya perbedaan pandangan sama kehidupan yang saat ini sedang dijalani.

Tapi satu hal yang perlu diingat. Ketika orang tua kita nggak bisa memenuhi segala ekspektasi kita, kita nggak boleh langsung emosi yang meledak-ledak—apalagi sampai membenci mereka seumur hidup. Duh, BIG NOO, ya!

Karena nggak bisa dipungkiri, ketika kita berantem sama orang tua, kita akan cenderung melakukan apa saja untuk bisa meluapkan emosi kita itu, ‘kan? Sehingga, ada baiknya kalau kita mendinginkan kepala kita dulu dengan es batu (nggak ding, bercanda!)

Tenangkan diri dan batinmu dengan hal yang lain. Tentunya dengan hal-hal yang positif, ya, gaes. Pliss, jangan lampiaskan ke hal-hal negatif yang bakalan ngerusak diri kamu. Soalnya, kegiatan yang positif itu banyak banget ragamnya —mulai dari ikutan komunitas sampai baca buku.

2. Cobalah memahami posisi mereka

Kamu tahu nggak, sih? Kenapa orang tua terkadang nggak sesuai dengan ekspektasi kita, bahkan orang tua sangat bersikap tegas atau cenderung keras terhadap hal-hal yang kita inginkan. 

Kalau kata orang tua saya, itu karena orang tua memiliki beberapa pertimbangan tersendiri akan baik buruknya dengan hal yang kita inginkan dan kekhawatiran yang sangat mendalam sama anak-anaknya. Dan, kamu baru bisa mengerti perasaan ini kelak saat kamu sudah menjadi orang tua buat anak-anakmu sendiri.

Jadi, alangkah baiknya kalau kamu mencoba untuk menghargai apa yang mereka katakan terlebih dahulu. Jangan langsung kecewa cuma karena kamu nggak setuju dengan apa yang mereka katakan. Siapa tahu apa yang orang tua katakan itu memang benar adanya, secara mereka sudah menikmati asam garam kehidupan puluhan tahun.

3. Kasih tahu keinginan kita sebagai seorang anak

Seperti yang kita tahu, setiap manusia punya hak untuk besuara, termasuk kita sebagai anak. Saat orang tua sudah menyampaikan pandangan, ideologi, dan pertimbangan yang berbeda dengan pemikiran kita. Nggak ada salahnya, nih, kalau giliran kita yang cerita sama mereka.

Kita bisa pelan-pelan ceritain tentang keluh kesah kita sebagai seorang anak termasuk rasa kecewa yang kita rasakan saat ini. Tapiii… setelah keadaan sudah kondusif, saat kita sudah mencoba memahami kedua orang tua kita dan sudah memikirkan benar atau nggaknya pendapat mereka, ya.

4. Selain penjelasan, berikan juga orang tua kita pengertian

Ada yang pernah bilang sama saya “terkadang perselisihan itu datang karena kurangnya pengertian”. Yaps, ternyata itu benar adanya!

Berdasarkan pengalaman saya, bercerita tentang keluh kesah kita saja ternyata belum bisa membuat orang tua kita mau mengerti, lho—dan membuat orang tua kita benar-benar mengerti dengan apa yang sebenarnya kita inginkan itu jadi PR banget, gaes.

Soalnya kita juga nggak bisa melihat dari sudut pandang orang tua saja. Kita juga harus melihat dari diri kita sendiri, apakah keinginan yang sedang kita perjuangankan ini baik atau nggak buat kita.

Nah, setelah orang tua kita (suatu saat nanti) mulai mengerti, cobalah untuk meyakinkan mereka dengan bukti yang konkrit. Tunjukkin bahwa ekspektasi kita itu nggak ketinggian dan kita juga nggak akan perjuangin itu kalau nggak demi kebaikan diri sendiri.

5. Sekeras-kerasnya orang tua, mereka akan memahami

Ya, saya memang nggak bisa mastiin, sih, obrolan yang kita lakukan itu bakalan diterima oleh orang tua kamu atau nggak. Tapi senggaknya kita sudah mengutarakan apa yang kita rasakan. Saya cuma menyakini satu hal, sekeras-kerasnya orang tua pasti mereka akan mengerti dan mencoba untuk memahami anaknya.

Kalau mereka tetap nggak bisa ngertiin kita, ada baiknya buat introspeksi diri, gaes. Apakah selama ini ada hal-hal yang membuat orang tua kita nggak bisa terlalu percaya sama kita? Atau apakah kita pernah melakukan hal-hal yang membuat mereka kecewa sehingga mereka harus bersikap tegas dan keras? Semua hal harus kita lihat dari dua sisi, ya.

6. Sekecewa apa pun sama orang tua, mereka tetep orang tua kita

Meskipun orang tua kita ngecewain, bikin sakit hati, toxic vibe banget di kehidupan kita. Tapi, hey!! Mereka adalah orang tua kita, gaes. Kita nggak akan bisa hidup sampai sekarang, kalau nggak ada mereka.

Mereka adalah orang yang akan mengingat kita sampai akhir hayat. Mereka juga sudah berusaha memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya (dengan cara yang mereka yakini benar). Bahkan, sifat-sifat keras yang dimiliki oleh orang tua biasanya adalah bukti rasa sayang yang sulit untuk mereka ungkapkan karena mereka nggak ingin kamu mengalami kegagalan atau hal-hal yang buruk kedepannya. Percaya, deh, semua mereka lakukan karena mereka terlalu sayang sama kamu.

Coba belajar menghargai apa yang sudah mereka lakukan dan mengingat lagi hal-hal kecil apa saja yang pernah orang tua lakuin buat nyenengin kita. Cintai mereka dalam ketidaksempurnaan mereka sebagai orang tua. Siapa tahu rasa kecewamu bisa berkurang sedikit demi sedikit. Hehe.

 

Baca juga:

 

(Sumber gambar: thehopeonlie.com, playbook.com, parents.com)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
syakila putri | 11 hari yang lalu

terimakasih atas informasinya. kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut https://unair.ac.id/

Bedah Peluang, Daya Tampung, serta Biaya Kuliah Jurusan Kedokteran dan Kedokteran Gigi Terbaik di Perguruan Tinggi Negeri
Muhamad Rifki Taufik | 22 hari yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 2 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1