Yuk, Dukung Earth Hour Indonesia 2017 Dengan Melakukan Hal-Hal Sederhana Berikut Ini!
- Mar 25, 2017
- Nadia Fernanda
Tahun ini, Earth Hour akan dilaksanakan serentak di seluruh dunia tepat pada hari ini (25/3) selama satu jam, dimulai dari pukul 20.30-21.30 waktu setempat. Di Indonesia sendiri, kampanye ini kini akan aktif dilaksanakan di 35 kota besar. Keren!
Eniwei, Earth Hour tuh apa, sih?
Dilansir dari situs National Geographic Indonesia, setiap hari Sabtu di minggu ketiga pada bulan Maret, saatnya kita memberikan waktu ‘istirahat’ sejenak bagi Planet Bumi melalui Earth Hour. Perayaan Earth Hour merupakan sebuah gerakan global untuk mengajak individu, komunitas, praktisi bisnis, dan pemerintahan di seluruh dunia untuk mematikan lampu dan alat elektronik selama 1 jam.
Tema yang diusung dalam Earth Hour kali ini adalah “Shine A Light on Climate Action – from Moment to Movement”. Melalui kampanye ini, semua pihak diajak melakukan aksi nyata untuk mengubah gaya hidup dengan mengurangi jejak ekologis dan emisi gas rumah kaca (CO2) demi kelestarian Bumi.
Kamu sebagai anak muda yang kritis dan bijak pastinya bisa memahami kalau gaya hidup cinta lingkungan hemat energi penting banget untuk dibiasakan sejak dini. Terlebih sejak isu pemanasan global dan pergantian iklim yang semakin terasa, hal ini seharusnya sudah menjadi concern generasi muda. Masa depan Planet Bumi ada di tangan kamu, gaes!
Untuk mendukung Earth Hour tahun ini, berikut 6 langkah mudah yang bisa kamu lakukan.
1. Matikan lampu!
As the main act, mematikan lampu adalah salah satu gerakan simbolis di seluruh dunia dalam memperingati Earth Hour setiap tahunnya. Tahun lalu, Earth Hour 2016 dirayakan di 178 negara, hingga di International Space Station!
Lebih dari 400 landmark ikonik, seperti Sydney Opera House (Sydney), Big Ben & Gedung Parlemen Inggris (London), Tokyo Tower (Tokyo), Empire State Building (New York), Marina Bay Sands Hotel (Singapura) dan Menara Eiffel (Paris) turut mematikan lampunya sebagai wujud harapan bersama, dimana aksi kita hari ini bisa memberikan masa depan yang lebih baik untuk generasi mendatang.
Meskipun tempat tinggal kamu nggak termasuk dari 35 kota yang berpartisipasi, nggak ada salahnya, lho, untuk mematikan lampu selama satu jam malam ini. Apalagi kamu yang tinggal di kota yang berpartisipasi—kebangetan kalau nggak ikutan matiin lampu!
2. Mengurangi penggunaan alat elektronik yang tidak perlu
Selain lampu, masih banyak, lho, alat elektronik lain di rumah kamu yang bisa kamu kurangi intensitas penggunaannya untuk menghemat listrik, lho, sob. Apalagi malem minggu, rasanya nggak afdol kalau dinikmati dengan tenang, nggak, sih? #jomloproblem
Dalam satu jam, kamu bisa mengurangi pemakaian listrik yang printilan dan nggak begitu diperlukan seperti televisi, radio, dispenser, charging, bahkan air conditioner. Biar nggak sepi-sepi amat, manfaatkan quality time ini untuk berkumpul bersama keluarga atau teman-teman kamu.
Oya, mentang-mentang mematikan lampu adalah trademark dari Earth Hour, jangan identikkan Earth Hour dengan pemadaman listrik bergilir, lho, ya. Besar atau tidaknya daya listrik yang akan kamu gunakan, semua tergantung kebutuhan dan komitmen kamu dalam berusaha untuk menghematnya, kok!
3. Hemat bahan bakar
Dalam temanya, udah jelas banget lah, ya, kalau pengurangan emisi gas rumah kaca alias karbon dioksida menjadi fokus utama dalam kampanye Earth Hour Tahun ini. Tandanya, kamu dianjurkan banget untuk menghemat penggunaan bahan bakar, sob!
Sekali-sekali (atau at least dalam satu jam di malam ini), coba deh, biasakan diri kamu untuk nggak mengandalkan kendaraan bermotor untuk bepergian kemana-mana. Jika jarak yang kamu tempuh nggak terlalu jauh, daripada menggunakan motor atau ojek online, akan lebih baik kalau kamu berjalan kaki atau naik sepeda. Selain sehat, kamu juga bisa berkontribusi pada pelestarian lingkungan.
Nah, kalau jarak yang harus kamu tempuh lumayan jauh, jangan maksa buat jalan kaki atau naik sepeda juga, lho, ya. Kamu tetep boleh, kok, naik kendaraan bermotor. Tapi, utamakan untuk menggunakan kendaraan umum. Kalau kamu tinggak di kota besar yang rawan macet, bayangin berapa banyak penggunaan bahan bakar yang dapat kamu hemat dengan mulai membiasakan diri untuk naik kendaraan umum alih-alih kendaraan pribadi!
4. Perbanyak daur ulang
Nggak cuma emisi CO2, emisi-emisi lain yang berasal dari sampah rumah tangga juga perlu kamu perhatikan. Pembuangan sampah anorganik yang nggak terkontrol ini tentunya dapat membahayakan lingkungan kita dalam jangka panjang.
Beberapa waktu lalu, Youthmanual sempat “menantang” diri sendiri untuk menghasilkan zero waste selama satu hari penuh. Hasilnya... ya, not bad, sih. Menekan pembuangan sampah sampai ke titik nol memang masih terasa impossible, tapi nggak ada salahnya untuk dicoba—bahkan dibiasakan—untuk melestarikan lingkungan agar nggak dipenuhi polusi dan sampah yang nggak bisa didaur ulang.
Makanya, perbanyaklah menggunakan barang-barang yang bisa didaur ulang dalam kehidupan sehari-hari. Contoh kecilnya, kamu bisa menggunakan kertas bekas fotokopian untuk menulis catatan-catatan kecil. Kalau kamu punya wadah atau kaleng bekas makanan, bisa banget dipakai kembali sebagai container untuk menyimpan sesuatu. Jadilah pribadi yang kreatif!
5. Membatasi penggunaan plastik
Mayoritas emisi rumah tangga yang berdampak buruk pada lingkungan adalah sampah plastik. Setiap harinya, 2/3 dari sampah yang dihasilkan oleh satu orang adalah sampah plastik yang nggak bisa didaur ulang, lho!
Plastik adalah salah satu bahan pencemaran lingkungan yang cukup sulit untuk ditekan intensitas penggunaannya. Lihat sekeliling kamu, deh. Properti dengan bahan plastik kini makin banyak ditemui karena bahan bakunya yang murah dan mudah didapatkan dibanding bahan lain yang lebih ramah lingkungan. Sampah plastik pun baru bisa teruraikan dengan tanah selama minimal 80 tahun. Duh...
Membatasi penggunaan plastik bisa kamu lakukan dengan cara-cara sederhana. Contoh paling mudah yang bisa kamu terapkan adalah membiasakan diri untuk tidak menggunakan kantong plastik atau membawa tas belanja sendiri ketika pergi berbelanja. Trus, memisahkan sampah plastik dari pembuangan sampah lainnya juga dapat membantu melestarikan lingkungan dalam jangka panjang.
6. Ajak teman-teman kamu untuk turut peduli dengan lingkungan
Oke, sekarang kamu sudah memiliki kesadaran penuh untuk menerapkan gaya hidup cinta lingkungan dan hemat energi. Langkah apa lagi yang lebih mulia selain mulai mengajak orang-orang di sekeliling kamu untuk turut peduli dengan lingkungan?
Demi menyukseskan kampanye Earth Hour tahun ini, kamu boleh banget, lho, saling mengingatkan orang lain untuk turut mencintai lingkungan. Mulai dari mengingatkan orangtua kamu untuk mematikan lampu selama satu jam sampai mengingatkan teman kamu untuk nggak membuang sampah di sembarang tempat. Tentunya hal ini kamu lakukan dengan sopan dan sekadarnya—nggak menggurui, menceramahi, apalagi memaksa. Don’t be annoying!
Planet Bumi nggak hanya milik kamu, tapi juga milik semua orang yang tinggal dan hidup di permukaannya. Kalau bukan kamu yang memiliki inisiatif untuk bergerak aktif dalam mencintai dan melestarikan lingkungan, siapa lagi?
(sumber gambar: generationearth.at, gatra.com, yesmagazine.org, sunnyvale.ca.gov)
gimana? udh wisuda?
Ciri-Ciri Proposal Skripsi yang Baik dan Berkualitas (dan Nggak Bakal Bikin Kamu Dibantai Dosen Penguji)ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?
Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran HewanKak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?
5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanansemangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagussemoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus