Mau Jadi Sarjana Berkualitas yang Nggak Cuma Modal Ijazah? Lakukan Hal-Hal Ini Sejak Statusmu Masih Mahasiswa Baru
- Sep 29, 2017
- Nadia Fernanda
Gaes, gaes, pada tahu nggak, sih, kalau hari ini adalah Hari Sarjana Nasional?
Yup, tanggal 29 September ini (dan tahun-tahun berikutnya) didedikasikan untuk mengapresiasi para sarjana yang dianggap sebagai individu yang remarkable, karena mereka dianggap sebagai kaum intelek yang menjadi generasi penentu masa depan bangsa. Dengan kata lain, jadi sarjana itu keren. Titik.
Sayangnya, makin kesini, titel sarjana rasanya nggak se-“wah” dulu. Meskipun kini akses pendidikan sudah lebih terjangkau, bukan berarti kondisi pendidikan tinggi kita adem ayem aja. Lihat aja fenomena pengangguran terdidik sampai praktik jual beli ijazah yang menghasilkan “sarjana bodong”. Duh!
That’s why di peringatan Hari Sarjana Nasional ini Youthmanual ingin mengajak kamu para calon sarjana (amin!) untuk mengevaluasi diri agar bisa menjadi sarjana yang berkualitas dan nggak cuma bermodal ijazah aja. Tentunya pas banget untuk kamu yang statusnya masih maba, karena kamu bisa memulainya dari…
1. Tentukan tujuan, jangan “ngambang”!
Anak muda yang sukses adalah anak muda yang pandai menentukan arah dan tujuannya di masa depan. Iya, dong. Gimana ceritanya kamu bisa jadi sarjana yang berfaedah kalau kamu nggak tau tujuan hidup kamu?
Dengan memiliki tujuan dan cita-cita, kamu bisa membentuk kehidupan seperti apa yang ingin kamu jalani di masa yang akan datang. Kamu sudah harus bisa menentukan jalan karier dan kesuksesan seperti apa yang ingin kamu capai dengan titel sarjana yang akan kamu bawa. Jangan sampai, deh, kamu jadi sarjana yang nggak siap pakai karena kamu nggak bisa menentukan tujuanmu sedari awal!
Caranya: Kenali dirimu sendiri terlebih dahulu. Setelah kamu bisa mengidentifikasi dimana letak minat, bakat, dan sejauh apa kemampuanmu, tetapkanlah tujuanmu dengan metode SMART (Specific-Measurable-Attainable-Relevant-Time-Bound). Psst, faktanya cita-citamu akan lebih mudah untuk dicapai jika kamu rutin menuliskannya, lho!
2. Jaga performa akademik
Emang, sih, IPK tinggi nggak akan menjamin kalau kamu adalah sarjana yang berkualitas ataupun kecemerlangan masa depanmu nantinya. Tapi, punya IPK bagus alias cum laude tentunya akan mempermudah kamu dalam banyak hal, mulai dari yang simpel seperti bisa ngambil SKS maksimal biar cepet lulus sampai daftar beasiswa. Ihiy!
Selain itu, IPK tinggi tentunya menjadi tolak ukur keseriusan dan tanggung jawab kamu dalam menuntut ilmu sebagai pelajar, karena yang namanya pelajar pasti kewajibannya ya buat belajar. Jadi, nggak salah, dong, kalau banyak banget perekrut kerja yang nge-judge kamu berdasarkan IPK yang kamu peroleh. Hihihi.
Caranya: Udah bukan rahasia lagi, sih, kalau mahasiswa adalah makhluk Tuhan paling sibuk di muka bumi. Selain harus menguasai manajemen waktu, kamu bisa intip gimana tips dan trik gimana caranya memperoleh IPK bagus dari para cum lauder ini.
3. Asah 21st century skill-mu
Menurut psikolog Youthmanual, Shanti Nurfianti Andin M.Psi, 21st Century Skills adalah serangkaian soft skills yang diperlukan anak muda untuk belajar, berkarya, dan dan bekerja di zaman sekarang, karena tantangan yang dihadapi anak muda zaman dulu tentunya beda banget sama zaman sekarang.
Serangkaian skill seperti berpikir kritis, literasi digital, bekerja sama dalam tim, dan kreativitas tentunya nggak selalu bisa didapatkan berbarengan dengan hard skill alias prestasi akademik, dong, sob. Soalnya, skill inilah yang akan membedakan kamu dengan para “sarjana modal ijazah” di pasar lapangan kerja.
Caranya: Jangan sia-siakan waktumu dengan menjadi mahasiswa kupu-kupu (kuliah-pulang). Eksplorasi berbagai aktivitas mahasiswa seperti organisasi, kepanitian, UKM, sampai kursus dan lomba untuk memperoleh skill-skill berguna ini.
4. Perbanyak cari pengalaman kerja yang relevan
Kalau dilihat dari sudut pandang yang berbeda, sebenernya lapangan kerja itu nggak cuma seiprit seperti yang kamu bayangkan, lho, gaes. Lapangan kerja itu luaaas banget, namun sayangnya banyak nggak sesuai dengan bidang dan pengalaman kerja yang kamu miliki sebagai sarjana. Asyem!
Itulah alasan mengapa Youthmanual seringkali menekankan untuk selalu keep update dengan tren karier di masa mendatang. Selain itu, kamu juga nggak boleh meremehkan aktivitas magang, karena semakin banyak pengalaman kamu terjun ke dunia profesional, semakin besar prospekmu untuk mendapatkan pekerjaan idaman di mata perekrut kerja.
Caranya: Nggak boleh puas dengan magang cuma sekali. Ingat, industri tenaga kerja di negara kita membutuhkan sarjana yang siap pakai. Jadi, ada baiknya kalau kamu “curi start” dengan sibuk magang kesana kemari dengan job desc yang relevan dengan cita-cita kamu.
5. Jalin networking
Banyak banget mahasiswa yang masih meremehkan the power of networking—terutama mahasiswa baru yang masih menganggap kenalan dengan banyak orang hanya untuk ngeprospekin mereka untuk saling follow akun medsos biar followers makin banyak.
Networking bagi seorang sarjana itu seperti jembatan akar. Semakin banyak, panjang, dan kuat akar-akar yang kamu miliki, maka akan semakin mulus jalan yang akan kamu tempuh untuk bisa mencapai seberang. Nah, dengan networking yang kuat, kamu bisa mendapatkan pertukaran informasi, referensi, dan jalan karier yang lebih luas.
Caranya: Jangan ragu untuk keep in touch dan menjalin networking dengan senior ataupun para dosen, terutama yang melibatkan sosok-sosok penting dalam jalan kariermu di masa depan setelah menjadi sarjana. Misalnya, dengan bergabung dalam himpunan mahasiswa atau menjadi asisten dosen.
6. Tetap rendah hati
Ini, nih, hal yang membedakan seroang (calon) sarjana berkualitas seperti kamu dengan sarjana-sarjana bodong di luar sana. Youthmanual udah seriiing bingit menekankan bahwa sikap rendah hati alias humble adalah esensi paling penting yang bisa menentukan kesuksesan kamu di masa depan. Soalnya, sepinter-pinternya kamu, kamu nggak ada apa-apanya tanpa kerendahan hati.
Pastinya kamu inget, dong, dengan filosofi padi. Semakin berisi, semakin merunduk. Nah, filosofi inilah yang bisa membangun pribadi kamu sebagai sarjana yang nggak cuma super intelektual, tapi juga melek realita. Kalau kamu terlalu menyombongkan titel tapi nggak berkontribusi untuk negara, apa bedanya kamu sama mereka yang cuma beli ijazah?
Caranya: Jadilah pribadi yang terbuka dan hargailah setiap proses yang kamu jalani. Bermimpi setinggi langit itu boleh banget, tapi jangan cuma fokus sama kebanggaan sesaat aja, ya!
Baca juga:
(sumber gambar: uwplatt.edu, unroll.me, gviservicelearning.com, brella.io)
gimana? udh wisuda?
Ciri-Ciri Proposal Skripsi yang Baik dan Berkualitas (dan Nggak Bakal Bikin Kamu Dibantai Dosen Penguji)ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?
Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran HewanKak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?
5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanansemangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagussemoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus