Serba-Serbi Profesi Dosen: Trivia Hingga Curhatan Mereka
- Jan 18, 2017
- Fatimah Ibtisam
Dosen. Inilah salah satu sosok penting di kampus. Mereka bisa bikin kita rajin ke kampus, atau malah tegang tiap kali mau masuk kelas. Bisa bikin semangat belajar, tapi bisa juga bikin pusing tujuh keliling.
Ada Dosen yang terkenal asyik, ada juga yang killer setengah mati. Hihihi… Simak deh, hasil penelusuran serta obrolan Youthmanual dengan para dosen seputar fakta, trivia, serta aneka curhatan mereka.
Trivia
* Ayo tebak, banyakan dosen cowok atau cewek di Indonesia? Saat ini, jumlah dosen perempuan lebih banyak, yaitu sekitar 56.68 persen, sedangkan dosen laki-laki sekitar 43 persen.
* Dibanding tahun 2015-2016, jumlah dosen tahun 2016-2017 mengalami kenaikan meskipun angkanya nggak banyak, yaitu naik 4000 angka. Kini jumlah dosen menjadi lebih dari 233 ribu personel.
*Walau demikian, jumlah dosen—terutama dosen Perguruan Tinggi Negeri yang tercatat sebagai PNS— masih kurang dan terancam bakal makin berkurang, gaes!
Berdasarkan data Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti), sekitar tiga-empat tahun ke depan akan ada 10,000 dosen PNS yang pensiun. Sementara selama tiga tahun terakhir belum ada penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil untuk dosen.
* Dosen lulusan S2 merupakan yang terbanyak, disusul dengan lulusan S1, dan terakhir, paling sedikit adalah lulusan S3.
* Dosen muda, alias berumur 26-35 tahun jumlahnya cukup banyak.
* Jumlah dosen yang paling banyak adalah pengajar bidang Teknik, Pendidikan, dan Ekonomi. Kemudian, disusul bidang Kesehatan dan Sosial.
* Untuk meningkatkan mutu perguruan tinggi di Indonesia, Kemenristek Dikti mengundang 40 profesor dari luar negeri. Rencananya, mereka akan bertugas di perguruan tinggi Indonesia selama setahun.
Tantangan yang dihadapi dosen
* Mahasiswa di Indonesia cenderung pasif dan enggan berkomentar di kelas. Salah satu alasannya, karena takut “dicengin” atau dikatain anak-anak di kelas.
*Jumlah dosen dan mahasiswa belum seimbang. Alhasil, satu dosen harus mengajar banyak mahasiswa sekaligus. Bagi dosen seperti Inaya Rakhmani— pengajar Departemen Komunikasi Universitas Indonesia—hal tersebut kurang ideal, “Saya nggak bisa kenal semua mahasiswa secara personal.”
* Mengubah pola belajar yang pasif, di mana dosen yang memberikan materi. Diharapkan sih, kelas bisa aktif, sehingga ilmunya nggak cuma diperoleh dari dosen, tetapi lebih banyak dari diskusi di kelas.
* Mencari cara supaya nilai nggak jadi goal utama mahasiswa.
* Berusaha agar mereka (dosen) nggak hanya sekadar memberi ilmu mata kuliah, tetapi bisa mengembangkan pemikiran dan skill mahasiswa ke arah positif.
Yang bikin dosen bête:
* Mahasiswa telepon/SMS/Whatsapp di luar jam kerja. Jam 7-9 malam atau jam 6 pagi masih bisa ditoleransi. Tapi kalau udah SMS jam 2 malam, beuh, ngana pikir ini call center?!
* Menulis pesan (SMS/Whatsapp/Instant messaging lain) yang nggak jelas alias tanpa menyebutkan nama dan jurusan si mahasiswa. Again, memangnya dosen cenayang yang bisa tau siapa yang menghubungi dia. Do’i juga nggak sebegitu rajinnya menyimpan semua nomor mahasiswa.
* Kalimat pembuka ‘selamat pagi’, ‘selamat siang’, dan kata-kata seperti ‘tolong’ serta ‘terima kasih’, penting dalam komunikasi (baik langsung maupun tidak langsung) dengan dosen. Pesan singkat seperti, “Pak, nanti saya konsultasi jam 2 siang di kampus.” Kurang pantas dan terkesan bossy!
* Sebaliknya, pesan yang penuh basa-basi dan panjang lebar juga nggak kalah annoying.
* Sikap yang nggak sopan, kayak merokok di area kampus yang non-smoking atau duduk di meja juga dianggap menyebalkan. Ingat, kalian udah "MAHA"siswa.
* Dosen sangat menghargai mahasiswa yang aktif berpendapat dan bertanya. Tapi jangan asal bunyi. Misalnya:
Dosen: Tugas paling lambar dikumpulkan hari Kamis jam 1 siang.
Mahasiswa X: Kalau jam 5 sore boleh?
Dosen: Zzzzzz
Atau pas lagi ujian
Dosen: Silakan dikerjakan soal ujiannya?
Mahasiswa Z: Boleh pake pensil ngerjainnya?
JRENGGG!
* Mahasiswa yang minta perlakuan khusus.
Salah satu dosen perguruan tinggi beken sempat curhat, "Saya paling sebal kalau ada mahasiswa yang tiba-tiba minta ujian duluan dengan alasan mereka udah keburu membeli tiket liburan dan tanggal berangkatnya bentrok dengan ujian. Ya, itu masalah lo kali? Harusnya dia bisa ngecek dulu, dong, periode UTS atau UAS kira-kira sampai tanggal berapa."
Seeorang dosen juga sempat mencurahkan kegemasannya di media sosial tentang mahasiswa yang meminta nilainya dinaikkan menjadi A. Padahal angka yang diperolehnya kurang. Hmmm....
* Dosen juga gregetan sama mahasiswa yang minim inisiatif dan nggak mau usaha. Misalnya, nanya apa bahasa Inggris suatu kata. Nggak bisa buka kamus atau googling aja, ya?
* Di sisi lain, ternyata kalau nggak lulus mata kuliah atau bahkan sampai di-DO (amit-amit!), bukan cuma mahasiswanya yang sedih. Dosen sebenarnya juga berat mengambil keputusan ini. Seperti yang dialami Octa Ramayana, Dosen Vokasi Universitas Indonesia, “Salah satu pengalaman pahit sebagai dosen adalah ketika gue harus nge-DO mahasiswa. Rasanya kayak harus mutusin pacar!”
Yang bisa meluluhkan hati dosen #eaaaak!
* Mahasiswa yang kelihatan usahanya untuk menjadi lebih baik. Nggak harus yang paling pinter atau paling menguasai materi kuliah, lho. Ada yang awalnya nggak bisa, tapi progress-nya kelihatan banget karena dia berusaha keras. Nah, dosen menghargai tuh yang kayak begitu.
* Aktif di kelas. Aktif diskusi soal perkuliahan, supaya dosen nggak mengajar secara searah.
* Paham dan mggak text book. Artinya kamu bisa mengembangkan dan mengaplikasikan materi yang diberikan dosen dan teori di buku, dengan pengetahuan lain serta persitiwa / fenomena yang terjadi.
* Sopan. Bukan sok baik atau sok alim depan dosen, tapi yang namanya attitude yang baik harus dijaga. Misalnya, respect sama etika dan aturan di kelas, nggak memotong dosen atau teman yang lagi berbicara di kelas, dan lainnya.
Mau pintar segimanapun kalau kelakuannya minus dan nggak menghargai orang lain, bakal bikin males.
(Sumber gambar: isigood.com, dikti, bluffers.com)
gimana? udh wisuda?
Ciri-Ciri Proposal Skripsi yang Baik dan Berkualitas (dan Nggak Bakal Bikin Kamu Dibantai Dosen Penguji)ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?
Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran HewanKak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?
5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanansemangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagussemoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus