Sambil menikmati masa lulus sekolah, kamu juga pasti sudah memilih jurusan kuliah dan mempersiapkan ujian masuk universitas. Beberapa dari kamu mungkin memilih jurusan kuliah yang sepi peminat atau kurang populer.

Jurusan kuliah kurang populer itu apa aja, sih?

Biasanya, jurusan ini memiliki peminat paling sedikit di sebuah universitas. Trus, kalau kamu menyebutkan nama-nama jurusan kuliah seperti Arkeologi‍, Astronomi‍, Sastra Jawa‍, Sejarah‍ atau Ilmu Perpustakaan‍, biasanya orang lain mengangap itu bukan hal biasa.

Buat kamu yang memutuskan memilih jurusan kurang populer, nggak usah khawatir, sob! Karena ternyata banyak manfaat yang bisa kamu rasakan dengan memilih jurusan-jurusan kuliah yang kurang populer, lho. Seperti.....

Persaingan lebih longgar

Tentunya, karena jurusan ini sepi peminat, persaingan masuk ke jurusan dan universitas pun jadi lebih longgar. Meskipun begitu, jangan anggap sepele ujian masuknya ya, gaes. 

Tetap persiapkan diri sebaik mungkin. Kenali jurusan yang kamu pilih secara mendalam. Coba cari tahu lewat senior tentang mata kuliah dan gaya belajar di sana. Intinya, meskipun jurusan yang kamu pilih kurang populer, bukan berarti kuliah di jurusan tersebut mudah dan bikin kamu jadi malas-malasan.

Mahasiswa sedikit = proses belajar mengajar lebih efektif

Tahu nggak sih kamu, beberapa universitas terbaik di luar negeri selalu membatasi jumlah mahasiswa per kelas. Ini dilakukan agar dosen dan mahasiswa bisa berinteraksi dengan lebih efektif dalam proses belajar mengajar.

Nah, dengan memilih jurusan kurang populer, jumlah mahasiswa di kelas cenderung lebih sedikit. Alhasil, kamu bisa menyerap ilmu lebih banyak dan lebih paham setiap mata kuliah. Diskusi dengan teman-teman pun jadi lebih intensif!

Lapangan kerja menjanjikan

Bayangkan lapangan pekerjaan yang bisa kamu geluti setelah kamu lulus nanti. Biasanya, jurusan kuliah yang kurang populer adalah jurusan kuliah yang mencetak lulusan dengan skill yang spesifik. 

Salah satu jurusan kurang populer di Indonesia adalah bidang Kehutanan. Menurut data Kompas, Indonesia yang kaya akan sumber daya alam ini membutuhakan mahasiswa dengan pengetahuan spesifik tentang hutan agar kelestarian hutan bisa tetap terjaga. Sekitar satu juta mahasiswa jurusan Kehutanan dibutuhkan hingga tahun 2020. Sayangnya, nggak banyak mahasiswa yang memilih jurusan ini.

Bisa lebih mengeksplorasi

Persaingan yang nggak membawa beban, proses belajar mengajar yang lebih efektif dan skill yang spesifik pada akhirnya membentuk kamu menjadi mahasiswa yang terus mengeksplorasi dan memperdalam jurusan kuliah kamu. 

Kuliah bukan cuma menjadi perjalanan dalam menuntut ilmu, tapi juga menjadi perjalanan menemukan jati diri. Sounds cool, right?

***

Lebih baik mengambil jurusan kurang populer daripada cuma asal ikut-ikutan teman, kan?

(Sumber gambar: usnews.com, collegcambria.com, creo.uwf.edu)