5 Sisi Positif yang Bisa Diambil Ketika Server Instagram dan Whatsapp “Down”

Di tengah hebohnya demo massa yang terjadi di Jakarta sejak 2 hari kemarin, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) memilih untuk membantu pemerintah dalam mengatasi peredaran hoaks dan berita provokasi, dengan menutup segala akses masyarakat ke media sosial. Mulai dari Instagram, Whatsapp, hingga Facebook.

Nggak habis akal, beberapa orang justru mengunduh aplikasi VPN agar tetap bisa update informasi terkini. Sementara, beberapa orang lainnya menunjukkan protes karena merasa kesulitan mengakses tiga platform media sosial ini dan merasa dirugikan dengan kejadian ini.

Tapi ternyata, selama masa ‘down’ tersebut, ada sisi positif yang bisa kalian ambil, lho. Kalau kalian bisa menyikapi dari sisi lain, dengan ditutupnya akses ke tiga media sosial tersebut, kalian bisa melakukan detoks serta rehat dari media sosial sejenak. Nggak cuma itu aja, kalian juga akan mendapatkan keuntungan-keuntungan seperti berikut ini.

1. Membantu kalian untuk tetap fokus

Dengan kemunculan sosial media, kalian pernah ngerasa nggak, sih, kalau jadi susah untuk fokus sama tugas atau pekerjaan yang harus dikerjakan? Nah, dengan putusnya akses kalian ke media sosial, kalian bisa jadi lebih fokus dalam menyelesaikan deadline tugas-tugas atau pekerjaan, gaes. Soalnya, nggak ada lagi godaan buat ngebuka Instagram, menjawab Whatsapp, atau sekadar mengecek Facebook.

2. Melakukan hal yang lebih bermanfaat

Melakukan hal yang lebih bermanfaat

Terputusnya akses ke media sosial bisa membuat kalian melakukan hal-hal lain yang lebih bermanfaat. Misalnya aja, membersihkan kamar atau sekedar merapikan isi lemari. Hal tersebut bisa jadi kegiatan yang sangat bermanfaat sekaligus ajang ngabuburit, lho.

Atau kalau kalian punya daftar film atau film seri atau drama korea, kamu bisa memanfaatkan itu sebagai pengganti waktu yang biasanya kalian pakai untuk bermedia sosial ria. Bisa juga kamu pergi ke toko buku, terus membeli salah satu buku dan mebacanya. Yah, daripada stress karena nggak ada media sosial, lebih baik melakukan hal yang lebih berfaedah, 'kan?

3. Memberikan dirimu batasan

Hilangnya akses ke media sosial membuat diri kalian bisa merefleksikan diri untuk membuat batasan-batasan agar informasi buruk ataupun hoaks nggak selalu mempengaruhi keseharian kalian. Hal ini tentunya juga bisa membuat kalian lebih memperhatikan diri sendiri dan nggak ikut-ikutan jadi netijen yang maha benar.

4. Lebih menikmati segala hal yang ada di sekitar

Lebih menikmati segala hal yang ada di sekitar

Saat sibuk dengan media sosial, biasanya kalian menjadi terbutakan alias nggak mau tahu dari kejadian yang ada di sekitar. Dengan beristirahat sejenak dari media sosial, kalian lebih ada waktu untuk bercengkrama atau sekedar nonton TV bersama dengan keluarga di rumah.

Kalian juga akan lebih memperhatikan dengan jelas keadaan di lingkungan sekitar rumah kalian. Misal, mungkin ada tetangga baru yang kalian nggak sadari sudah pindah sejak seminggu yang lalu. Atau ternyata ada tempat kuliner baru di sekitar tempat tinggal kalian. Pokoknya, kalian bisa lebih menikmati segala hal yang ada di depan mata kalian, deh.

5. Mendekatkan diri dengan orang terdekat

Kamu ada rencana bukber sama temen-temen hari ini? Biasanya, kalau lagi ngumpul sama temen-temen, semuanya pada  main ponsel sendiri-sendiri, ‘kan? Ya bener, sih, ketemu dan nongkrong di café, tapi yang ada mereka pada nanyain password wifi lalu kembali sibuk dengan sosial media masing-masing.

Alhasil, kesempatan untuk bertukar cerita dan menanyakan kabar menjadi nggak berarti lagi karena terlalu fokus pada sosial media. Atau kalaupun ngobrol, yang dibicarakan adalah hal-hal viral yang sebenarnya nggak ada hubungannya dengan kehidupan kalian.

Nah, mumpung server di media sosial masih down, kalian bisa memanfaatkan waktu ini untuk saling berbagi cerita menarik tentang kehidupan nyata kalian.

***

Walaupun hilangnya akses terhadap media sosial memiliki dampak yang merugikan, tapi coba kalian lihat dari sisi positif seperti yang sudah dibahas, deh.

Toh, kalian masih bisa, kok, berkomunikasi dengan temen-temen. Tapi… emang dengan cara antimainstream seperti SMS atau telepon. Ya, hitung-hitung flashback ke jaman saat kalian masih pada pakai ponsel jadul, gaes. Hihihi.

 

Baca juga:

 

(Sumber gambar: tvnz.co.nz, cleanmyspace.com, drugfreekidscanada.org)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
Muhamad Rifki Taufik | 16 jam yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 1 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
AtomyFirst Chanel | 2 bulan yang lalu

Open PP @houseofshirly foll 427k @Idea_forhome foll 377k @myhomeidea_ foll 270k. Harga Paket lebih murah. DM kami yaa..

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1