Ingin Memulai Bisnis Retil Sendiri? Ini Tips-Tipsnya, Dari Market Museum!

Minggu lalu, Youthmanual ngobrol bareng Rizal Renaldy, project manager salah satu urban market paling nge-hits di Jakarta sekarang ini, Market & Museum.

Selain membahas cara-cara untuk “menembus”—alias bisa jualan di—Market & Museum, Youthmanual juga minta masukan ke Mas Rizal tentang membuka usaha sendiri.

Memang, zaman sekarang, semakin banyak anak muda yang membuka usaha retil sendiri, yang rata-rata berbasis online. Mulai dari jualan clothing line, aksesoris, sampai makanan. Persaingan ketat, sob!

Jadi kalau kita mau buka usaha, apa, sih, hal-hal yang harus diperhatikan lebih dulu?

Menurut Mas Rizal, pertama, kita harus melakukan analisa pasar. Target pembeli kita orang-orang umur berapa? Apakah anak kecil, anak remaja, atau keluarga? Setelah itu, cari tahu, selera pasar target pembeli kita bagaimana? Apa aja hal-hal yang mereka senangi?

Kalau sudah tahu selera pasar, bukan berarti kita harus selalu mengikuti selera tersebut. Kita juga bisa memodikasi atau membuat sesuatu yang baru dari situ.

Misalnya, ternyata anak-anak muda sekarang lagi suka banget makan roti bagel. Nah, bagaimana cara kita menciptakan modifikasi bagel yang lebih seru? Mungkin kita bisa buat bagel rainbow, alias warna-warni? Atau mungkin bagel dengan citarasa lokal? Bagel rasa nastar, kue putu, atau apem, mungkin?

“Konsumen selalu suka hal-hal yang baru. Sebelum menentukan mau jualan produk apa, kita bisa mengamati, di pasaran, jenis produk apa yang udah banyak? Trus, produk-produk yang digemari tersebut bisa kita modifikasi gimana, supaya jadi lebih baik?” jelas Mas Rizal.

Kedua, kita juga harus memikirkan Sumber Daya Manusia alias SDM-nya. Kalau mau buat clothing line, tukang jahit kita harus bagus dan terpercaya. Kalau mau buat produk makanan, tukang masak kita harus bisa membuat produk yang enak secara konsisten.

Ketiga, kita juga harus menjaga konsistensi kualitas produk. Sebagai brand lokal, pastinya kita kepengen membuat pembeli beralih dari brand-brand besar, dong? Misalnya, kalau kita punya clothing line, pengennya, sih, kita membuat para pembeli memilih produk kita daripada H&M, Uniqlo, dan sebagainya.

Makanya, sebagai poin keempat, kita harus menentukan harga jual produk dengan bijak. Kita harus melakukan survey harga pasar dengan baik. “Coba cari tahu, brand-brand besar menjual produk mereka dengan harga berapa. Susah, dong, kalau barang kita harganya sama atau lebih mahal,” ujar Mas Rizal memberikan tips.

Intinya, harga produk kita harus terjangkau, bersaing—terutama kalau brand kita adalah brand baru—tapi jangan sampai kita rugi juga.

Youthmanual lalu bertanya, menurut Mas Rizal, apa, sih, penyebab usaha kecil akhirnya gulung tikar?

Mas Rizal berpendapat, “Biasanya, sih, brand-brand yang akhirnya tutup itu sebenarnya udah kreatif dan inovatif. Sayangnya, mereka nggak sustainable alias nggak bisa mempertahankan kelanggengan produknya. Mungkin produknya hanya musiman, kualitasnya nggak terjaga, atau terlalu mahal.

Kreatif dan inovasi itu penting, tapi nggak bisa dijadikan satu-satunya andalan. Misalnya, kita jualan minuman dengan wadah berbentuk bohlam. Unik, sih. Tapi seminggu kemudian, bisa aja ada orang lain yang juga ngikutin jualan minuman dengan wadah bohlam. Ide ‘kan gampang ditiru. Nah, kalau sudah begitu, kita harus gimana?

Makanya, kita harus sangat menjaga kualitas, juga hal-hal detil seperti branding, kemasan, visualisasi, dan sebagainya,” ujar Mas Rizal menutup pembicaraan.

(sumber gambar: dok. Market & Museum)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
syakila putri | 25 hari yang lalu

terimakasih atas informasinya. kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut https://unair.ac.id/

Bedah Peluang, Daya Tampung, serta Biaya Kuliah Jurusan Kedokteran dan Kedokteran Gigi Terbaik di Perguruan Tinggi Negeri
Muhamad Rifki Taufik | 1 bulan yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 2 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 3 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 3 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1