Menyimak kisah perjalanan karier orang sukses memberikan kita banyak inspirasi. Salah satunya adalah kisah Jill Wetzler, Director of Engineering di Lyft. Fyi, Lyft adalah ride-sharing company yang beroperasi di Amerika Serikat. Jill Wetzler sendiri masuk ke dalam kategori 43 most powerful female engineers of 2017 menurut Business Insider. 

Dari cerita Jill kepada USA Today College seputar kariernya, kita bisa mempelajari beberapa hal.

1. Kenali passionmu

Jill lulus dari Computer Science, Carnegie Mellon University. Sebenarnya, Jill hanya random saat memilih jurusan. Tapi, Jill punya kesukaan bermain-main di depan komputer. 

Menemukan passion memang penting dalam memilih jurusan gaes. Kalau merasa belum menemukan passion, coba dengan mencari tahu aktivitas apa yang paling kamu sukai. 

2. Magang memberi pengalaman seputar dunia kerja

"In between my junior and senior year I interned at BodyMedia, a company that was doing wearable tech. That was a really cool experience, to kind of work with a startup."

Magang memberi banyak pengalaman untuk kamu yang masih kuliah. Kamu jadi tahu real-life dunia kerja. Jadi ketika nanti kamu sudah lulus kuliah dan kerja, kamu nggak kaget dengan profesionalisme dunia kerja. 

3. Cari tempat ataupun orang-orang yang bisa membuatmu terus berkembang

"If the company is growing, you’ll grow, too; you’re not really going to have a choice"

Salah satu karakter dari generasi Millenial adalah mencari kesempatan pengembangan diri di tempat kerjanya. Buat saya, bekerja adalah sarana aktualisasi diri. Dengan kata lain, bekerja adalah berkarya dengan cara mengeluarkan semua potensi yang kita miliki.

Tentu saja untuk mengeluarkan ataupun mengembangkan potensi, kita perlu wadah yang tepat, yang akan terus menantamg kita untuk terus jadi lebih baik. Intinya jangan sampai kita stuck aja.

4. Nggak perlu minder untuk menjadi wanita di bidang yang didominasi pria

Jill Wetzler adalah seorang insinyur dan lingkungan kerjanya didominasi oleh pria. Tapi, itu nggak menjadi halangan bagi Jill untuk melejitkan kariernya. Kenapa?

"Women are powerful. We’re unique, we’re complex, and we approach problems differently — and I use that to my advantage in life and in work."

Poinnya adalah bukan pada 'apa gender-nya', tapi mengenali karakter yang dimiliki. Sebagai perempuan, secara umum kita punya karakter memperhatikan detail. Ini bisa kita manfaatkan di dunia kerja.

5.  Punya mentor sebagai teladan dalam karir

Mentor terdekat bagi Jill Wetzler adalah atasannya sendiri. Menurutnya, dari boss-nya dia banyak belajar tentang manajemen dan kepemimpinan. Itulah salah satu manfaat punya mentor, gaes. Kita bisa belajar dari kesuksesan orang lain. Kadang nggak cuma belajar kesuksesannya juga, tapi bagaimana cara orang lain menyelesaikan masalahnya.

"I don’t just have one, but my closest mentor is my boss, Pete"

Bahkan nggak cukup dengan satu mentor saja. Kalau perlu, punya lebih dari satu mentor. Dengan begitu, cara pandang kita dalam memandang masalah pun akan lebih kaya.

(sumber gambar : businessinsider.co.id, bakp.petra.ac.id, entrepreneur.com)