Bercita-cita ingin menjadi Penyiar Berita di televisi, tapi bingung kuliah di program studi apa. Jurusan apakah yang sebaiknya diambil?

Sebenarnya, pekerjaan penyiar berita atau news presenter umumnya nggak mensyaratkan latar belakang jurusan tertentu. Dengan kata lain, lulusan jurusan S1 apa saja berkesempatan menjadi presenter berita, bahkan dari prodi yang nggak nyambung sekalipun.  Tina Talisa, salah satu presenter berita ternama merupakan lulusan Kedokteran Gigi, sementara Prabu Revolusi adalah alumnus Teknik Fisika ITB.

Walaupun lulusan apa saja berkesempatan menjadi presenter berita, namun ada beberapa prodi yang sangat nyambung nyambung dan bisa mendukung profesi ini, yaitu:

1. Ilmu Komunikasi 

Selain mempelajari mengenai bagaimana mengkomunikasikan pesan dengan efektif secara tertulis maupun verbal, prodi Ilmu Komunikasi juga membahas berbagai bentuk komunikasi, termasuk komunikasi massa. Dengan kuliah di prodi ini kamu bisa mendapatkan pengetahuan mengenai media massa dan media baru (new media), public speaking, hingga jurnalistik, yang ilmu dan skill-nya bakalan dibutuhkan apabila bekerja sebagai presenter berita.

2. Penyiaran (Broadcasting) 

Program studi Penyiaran atau Broadcasting mempelajari mengenai dunia siaran, baik televisi maupun radio, dengan “genre” berita maupun non berita.  Proses produksi acara televisi, serba-serbi program berita, hingga teknik presenting (membawakan berita/acara) termasuk dalam materi perkuliahan.

3. Jurnalistik 

Pada dasarnya presenter berita adalah seorang jurnalis televisi. Bahkan sebelum bisa menjadi presenter/news anchor, seseorang harus menjadi reporter di lapangan. Pemahaman dan penguasaan ilmu jurnalistik dibutujhkan oleh pembawa berita. Maka, tepat sekali jika ia merupakan lulusan Jurnalistik.

4. Ilmu Politik 

Berita, walau tidak semua, sangat berkaitan dengan politik. Sebaliknya, prodi politik juga mempelajari mengenai media massa.

5. Ilmu Hukum 

Latar belakang pengetahuan Hukum dinilai dapat membantu seseorang menjadi presenter berita. Setidaknya, ia peka dan mengerti saat ada berita yang bersinggungan dengan Hukum. Najwa Shihab dan Marializia merupakan beberapa presenter berita yang merupakan lulusan prodi Hukum.

6. Hubungan Internasional

Kemampuan bahasa asing serta pengetahuan mengenai isu dan kebijakan internasional menjadi modal untuk menjalani profesi presenter berita.  

7. Sastra, terutama Sastra Inggris, China, dan Arab.

Lulusan Sastra memiliki kemampuan bahasa, baik berbicara maupun menulis. Mereka juga memiliki pengetahuan soal budaya dan masyarakat. Skill tersebut akan sangat membantu untuk terjun ke dunia jurnalistik.

Penguasaan bahasa Inggris sangat lah penting, karena banyak sumber berita yang menggunakan bahasa Inggris. Dan akan menjadi nilai plus banget jika kamu menguasai bahasa asing lainnya, seperti bahasa Mandarin, Arab, atau Prancis. Kemampuan menulis dan tata bahasa juga penting, karena seringkali presenter dan reporter diminta menuliskan sendiri teks berita yang akan disampaikan.

Berawal dari Reporter

Meskipun berada di studio dan bertugas menyampaikan berita, news presenter bukan sekadar pembawa acara. Mereka adalah seorang jurnalis dan merupakan bagian dari tim produksi berita. Makanya, sebelum menjadi news presenter, ia harus terjun ke lapangan menjadi reporter.  Yup, biasanya sih 2 tahun menjadi reporter lapangan. Adapula yang menjadi wartawan cetak untuk menambah pengalaman.

Nggak hanya itu, kebanyakan news presenter masih turun lapangan sebagai reporter. Yup, jadi bisa rolling alias bergilir tugasnya. Kemudian, berdasarkan jenjang karier, seorang penyiar berita, nantinya bisa menjadi produser program berita dan naik terus hingga menjadi pimpinan divisi berita.   

***

Bagi yang ingin menjadi penyiar berita, bisa mengambil program studi di atas. Boleh juga sih, memilih prodi yang lain. Yang terpenting, kuliah dengan serius dan asah kemampuanmu. Manfaatkan ilmu di bangku kuliah untuk memperluas wawasanmu sebagai seorang calon penyiar berita. Good luck!

(sumber gambar: pexels.com)