Cara Menjadi Dokter Anak: Pendidikan dan Tahapannya

Bercita-cita menjadi dokter anak? Jangan hanya sekadar impian, rencanakan dan berusahalah sejak masih sekolah. Begini cara dan tahapan untuk menjadi dokter anak.

Latar belakang pendidikan

* SMA jurusan IPA. Yup, perjalanan harus dimulai dari sini. Sebab untuk masuk perguruan tinggi prodi Kedokteran, kamu harus dari jurusan IPA.

* S1 Kedokteran. Udah jelas lah, harus masuk prodi Kedokteran. Seleksi masuk Kedokteran relatif sulit, standar nilai tinggi dan persaiangan ketat. Namun, semua itu belum ada apa-apanya ketimbang ketika menjalani perkuliahan.

* S1 Kedokteran sendiri bisa ditempuh selama 3.5 hingga 4 tahun. Lulusannya memperoleh gelar S.Ked (Sarjana Kedokteran). Selain S1 Reguler, beberapa perguruan tinggi juga memiliki program S1 Kedokteran Kelas Internasional. Jadi, mahasiswa nggak hanya kuliah di kampus Indonesia tetapi juga di kampus luar negeri. Mereka akan mendapat 2 gelar dari kedua kampus tersebut.

*Kelar S1 reguler belum menjadikan kamu dokter, lho. Kudu kuliah lagi mengambil program profesi Kedokteran selama 1.5  hingga 2 tahun. Tahap ini dikenal dengan koas. Di akhir akan ada tes kompetensi praktik dan tertulis. Jika lulus, baru disumpah menjadi dokter.

* Setelah resmi menjadi dokter, ada internship atau praktik magang selama 1 tahun.

*Setelah itu langsung mengambil spesialisasi Dokter Anak? Tunggu dulu! Pendidikan Spesialis Anak umumnya mensyaratkan pengalaman praktik.

* Setelah punya pengalaman praktik, kamu mendaftar program spesialis Anak. Ini ada tesnya juga lho. Jika diterima, kamu akan kuliah Spesialis Anak atau Pedriatri. Kuliahnya kebanyakan praktik, tapi ada juga kelasnya. Tahap ini akan menyita waktu, pikiran, tenaga, dan materi. Dan karena kamu Kembali jadi pelajar, kamu bukan lagi pekerja professional dengan penghasilan tetap. Di sisi lain, biaya kuliah spesialis juga lumayan tinggi. 

* Pendidikan spesialis anak bisa menghabiskan waktu 4 tahun.

* Setelahnya, kembali melakukan program wajib kerja untuk spesialis anak yang mirip seperti internship sepanjang 1 tahun.

Aktivitas dan Hal Lain yang Mendukung

* Sejak kuliah S1 berusahalah terlibat di berbagai proyek dan penelitian kedokteran, terutama yang berkaitan dengan anak. Pengalaman ini akan menjadi nilai yang sangat bagus.

* Kamu juga bisa menyusun jurnlal ilmiah.

 Quick Tips:

* Menjadi dokter anak bukan perkara seberapa tinggi pendidikan dan seberapa jago skill, tetapi juga empati dan kepedulian tinggi terutama dengan anak-anak.

*Jika nggak punya biaya untuk program spesialis, kamu bisa mencari beasiswa seperti beasiswa LPDP.

(Sumber gambar: Karolina Grabowska from Pexels)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
voocccie | 2 bulan yang lalu

I recently decided to try something new and came across bitcoin online casinos https://casinohex.jp/online-casinos/bitcoin-casinos/. I've been interested in cryptocurrency for a long time, but I didn't think it would work so well in casinos. Deposits take seconds, and withdrawals are instant.…

Industri Game Makin Menjanjikan, Inilah Pilihan Profesi Untuk Para Pecinta Game
kebidananUnesa | 2 bulan yang lalu

Yuk teman-teman bisa dibaca artikel dibawah ini yang merasa stress saat kuliah https://s1kebidanan.fk.unesa.ac.id/post/tips-kuliah-tanpa-stres-bisa-kok

7 Tips Ampuh Hadapi Tugas Kuliah yang Numpuk Biar Kamu Tak Merasa Stress
Big Head | 4 bulan yang lalu

Wow, this hobby is pretty cool! If you're interested in reading about other fun hobbies, check it out here: https://hobiapaaja01.wordpress.com

10 Hobi yang Mencerminkan Kepribadianmu
Ica Test | 6 bulan yang lalu

Kuliah di luar negeri bukan hanya soal menempuh pendidikan, tapi juga soal membuka cakrawala baru dalam hidup. Ada banyak keuntungan yang bisa dirasakan mahasiswa internasional, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Berikut adalah tujuh keuntungan utama kuliah di luar negeri, beserta pemikiran…

7 Keuntungan Kuliah di Inggris
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2025 PT Manual Muda Indonesia ©