Cara Menjadi Dokter Anak: Pendidikan dan Tahapannya
- Aug 03, 2021
- Fatimah Ibtisam
Bercita-cita menjadi dokter anak? Jangan hanya sekadar impian, rencanakan dan berusahalah sejak masih sekolah. Begini cara dan tahapan untuk menjadi dokter anak.
Latar belakang pendidikan
* SMA jurusan IPA. Yup, perjalanan harus dimulai dari sini. Sebab untuk masuk perguruan tinggi prodi Kedokteran, kamu harus dari jurusan IPA.
* S1 Kedokteran. Udah jelas lah, harus masuk prodi Kedokteran. Seleksi masuk Kedokteran relatif sulit, standar nilai tinggi dan persaiangan ketat. Namun, semua itu belum ada apa-apanya ketimbang ketika menjalani perkuliahan.
* S1 Kedokteran sendiri bisa ditempuh selama 3.5 hingga 4 tahun. Lulusannya memperoleh gelar S.Ked (Sarjana Kedokteran). Selain S1 Reguler, beberapa perguruan tinggi juga memiliki program S1 Kedokteran Kelas Internasional. Jadi, mahasiswa nggak hanya kuliah di kampus Indonesia tetapi juga di kampus luar negeri. Mereka akan mendapat 2 gelar dari kedua kampus tersebut.
*Kelar S1 reguler belum menjadikan kamu dokter, lho. Kudu kuliah lagi mengambil program profesi Kedokteran selama 1.5 hingga 2 tahun. Tahap ini dikenal dengan koas. Di akhir akan ada tes kompetensi praktik dan tertulis. Jika lulus, baru disumpah menjadi dokter.
* Setelah resmi menjadi dokter, ada internship atau praktik magang selama 1 tahun.
*Setelah itu langsung mengambil spesialisasi Dokter Anak? Tunggu dulu! Pendidikan Spesialis Anak umumnya mensyaratkan pengalaman praktik.
* Setelah punya pengalaman praktik, kamu mendaftar program spesialis Anak. Ini ada tesnya juga lho. Jika diterima, kamu akan kuliah Spesialis Anak atau Pedriatri. Kuliahnya kebanyakan praktik, tapi ada juga kelasnya. Tahap ini akan menyita waktu, pikiran, tenaga, dan materi. Dan karena kamu Kembali jadi pelajar, kamu bukan lagi pekerja professional dengan penghasilan tetap. Di sisi lain, biaya kuliah spesialis juga lumayan tinggi.
* Pendidikan spesialis anak bisa menghabiskan waktu 4 tahun.
* Setelahnya, kembali melakukan program wajib kerja untuk spesialis anak yang mirip seperti internship sepanjang 1 tahun.
Aktivitas dan Hal Lain yang Mendukung
* Sejak kuliah S1 berusahalah terlibat di berbagai proyek dan penelitian kedokteran, terutama yang berkaitan dengan anak. Pengalaman ini akan menjadi nilai yang sangat bagus.
* Kamu juga bisa menyusun jurnlal ilmiah.
Quick Tips:
* Menjadi dokter anak bukan perkara seberapa tinggi pendidikan dan seberapa jago skill, tetapi juga empati dan kepedulian tinggi terutama dengan anak-anak.
*Jika nggak punya biaya untuk program spesialis, kamu bisa mencari beasiswa seperti beasiswa LPDP.
(Sumber gambar: Karolina Grabowska from Pexels)
gimana? udh wisuda?
Ciri-Ciri Proposal Skripsi yang Baik dan Berkualitas (dan Nggak Bakal Bikin Kamu Dibantai Dosen Penguji)ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?
Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran HewanKak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?
5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanansemangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagussemoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus