Suka Nulis Cerita Atau Nonton Film? Ini Pilihan Profesi yang Patut Kamu Pertimbangkan
- Dec 10, 2018
- Fitria Aisyah
Siapa dari kalian yang pernah melihat film sampai tertawa terbahak-bahak? Atau bahkan menangis saat nonton film itu? Hayoohhh, ngaku???? Pasti pernah, donggg. Hihihi.
Nah, pada tau nggak profesi apa yang ada di balik alur film yang bisa buat kalian senang sekaligus sedih bersamaan? Yups, efek yang kalian rasakan itu adalah akibat dari alur dalam film yang didukung oleh naskah narasi.
Dalam dunia perfilman sendiri, naskah narasi (atau yang biasa kalian kenal dengan istilah “skenario”) merupakan suatu hal mendasar yang mendukung berjalannya suatu film yang lagi dikerjakan. Dan tokoh penting dalam pembuatan skenario suatu film itu adalah Scriptwriter, lho, gaes.
Scriptwriter, atau yang lebih kalian kenal dengan penulis naskah/skenario, bertugas untuk menggambarkan setiap setting dan suasana apa yang terlihat di layar. Seorang Scriptwriter bertugas untuk menulis jalan cerita, dialog, plot, menulis deskripsi secara visual, dan tentunya menciptakan karakter tokoh—baik dalam naskah drama, monolog, film, iklan, sandiwara radio, sinetron/FTV, dan stikom komedi. Jadi, Scriptwriter itu nggak melulu menulis naskah film aja, lho, gaes.
Terntyata, ada 2 peran yang dipegang oleh seorang Scriptwriter. Pertama adalah menulis naskah hingga selesai. Kedua, seorang Scriptwriter nggak harus menyelesaikan dulu karyanya sampai selesai, lho. Kok bisa?
Soalnya, mereka akan mencari produser yang tertarik dengan ide naskahnya terlebih dulu. Nah, kalau udah ketemu, nantinya si produser-lah yang menentukan apakah akan membeli ide naskahnya aja atau langsung memperkerjakan Scriptwriter itu sendiri untuk menyelesaikan naskahnya sampai full script.
Pada dasarnya, nggak ada pendidikan tertentu yang dibutuhkan untuk menjadi seorang penulis skenario professional, lho. Seorang Scriptwriter hanya butuh kemampuan bercerita yang baik, keahlian mengarang, dan imajinasi.
Namun, jika benar-benar ingin belajar mengenai ilmu penulisan naskah, kalian bisa mencoba beberapa jurusan, seperti seni pertunjukan, Televisi dan Film (seperti di Institut Kesenian Jakarta). Atau kamu bisa mengikuti beberapa kursus penulisan kreatif yang diselenggarakan oleh talent agency atau lembaga kursus. Seperti mengikuti workshop di Serunya (kelas menulis dari Perdana Kartawiyudha bisa sampai 3 bulan dan progression 3 bulan) atau kelas penulisan naskah film di Plot Point.
Seorang Scriptwriter adalah pelajar dari kehidupan. Mereka mengamati orang, tempat, dan hal-hal dari tempat yang lebih tinggi. Mereka mengamati interaksi dan relasi manusia dengan ketertarikan yang besar. Kenapa?
Soalnya mereka tau bahwa mereka mungkin bisa menerjemahkan pengalaman mereka ke dalam sebuah cerita nantinya. Banyak lho, Scriptwriter yang menulis naskahnya berdasarkan kisah nyata dari orang-orang yang mereka jumpai.
Nah, jika kalian suka nulis cerita apalagi pernah ikutan kegiatan di sekolah/kampus mengenai sinematografi atau berencana untuk menjadi seorang Scriptwriter, maka mulailah dengan mengamati dunia di sekitarmu. Belajar untuk mengamati dan menulis sebanyak yang kamu bisa, ya, gaes.
Kalian bisa menunjukkan terlebih dulu hasil karya kalian ke Production House (PH). Kalau PH itu cocok, kalian bisa langsung bekerja di sana—baik sebagai Scriptwriter tetap atau penulis lepas (freelance).
Tawarkan hasil karya kalian itu kepada PH yang terpercaya supaya ada kontrak kerja yang saling menguntungkan. Soalnya, hasil karya kalian itu nanti harus mendapatkan imbalan yang sesuai. Pastinya kalian nggak mau dong, kalo kerja keras kalian nggak dihargai?
Ingat, ya, gaes, jangan pernah menulis untuk uang! Bukan berarti kalian nggak akan dibayar, ya. Namun, jika kalian ingin menjadi Scriptwriter karena kamu berpikir dapat menjadi kaya, maka carilah profesi lain.
Tapi, tenanggg, seorang Scriptwriter juga punya pendapatan finansial, kok. Sebuah naskah film bisa bernilai puluhan juta bahkan lebih, lho! Dan itu berlaku hanya bagi mereka yang siap untuk mengembangkan kemampuan mereka terlebih dahulu.
Perlu kalian ketahui, seorang Scriptwriter adalah salah satu dari profesi yang tersulit, lho. Nggak ada yang lebih menakutkan daripada ketika menatap kertas kosong dan berusaha untuk menjadikannya hidup. Hampir semua penulis (seberapa sukses pun mereka) mereka akan memberitahu kalian bahwa menulis adalah hal yang paling sulit yang pernah mereka lakukan.
Kunci yang harus kalian pegang adalah bekerja untuk mengembangkan passion, ketekunan dan kesabaran. Sebuah cerita yang baik membutuhkan waktu untuk berkembang. Sebuah karakter membutuhkan seorang penulis untuk menjadikannya hidup. Jika kalian terburu-buru, kalian akan merasa kecewa dengan hasil akhir yang nggak maksimal.
Eittsss, satu lagi, nih, gaes. Keuntungan lain jadi Scriptwriter itu juga bisa membawa kalian bertemu dengan idola kalian, lhoooo. Woow, pengalaman yang nggak ternilai harganya, ‘kan? Hehehe.
Baca juga:
-
Tertarik Bekerja di Industri Film? Ini Dia Profesi Seru yang Bisa Kamu Coba Selain Sutradara dan Penulis Skenario
-
5 Keuntungan Gabung di Ekstrakurikuler Film
-
Ngobrol Bareng Michael Ratna Dwiyanti, Tentang Serba-Serbi Profesi Publisis Film
(Sumber gambar: scriptmag.com, medium.com, cf.jiraygroup.com, sagu.edu, electronicproducts.com )
gimana? udh wisuda?
Ciri-Ciri Proposal Skripsi yang Baik dan Berkualitas (dan Nggak Bakal Bikin Kamu Dibantai Dosen Penguji)ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?
Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran HewanKak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?
5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanansemangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagussemoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus