Tertarik Bekerja di Industri Film? Ini Dia Profesi Seru yang Bisa Kamu Coba Selain Sutradara dan Penulis Skenario
- Feb 26, 2018
- Fildza Hasna
Apa yang pertama terlintas di pikiranmu saat mendengar mengenai profesi di industri film? Sutradara? Produser? Penulis skenario? Aktor?
Profesi-profesi tersebut memang yang paling umum dan terkenal jika kita berbicara mengenai dunia perfilman. Padahal nih gaes, ada banyak banget, lho, profesi seru di dunia perfilman yang nggak kalah keren dari profesi-profesi yang sudah disebutkan di atas.
Joko Anwar, sutradara beken yang menyutradarai film box office Pengabdi Setan, dalam akun Twitter-nya pernah berbagi pengetahuan mengenai sejumlah profesi di industri film yang belum banyak diketahui banyak orang. Menurutnya, profesi-profesi ini sama penting dan bahkan nggak kalah menjanjikan lho dari sutradara maupun produser.
Ini dia profesi-profesi seru yang wajib kamu tahu jika ingin berkarier di industri film. Siapa tahu, profesi impianmu ada di dalam daftar ini!
1. Asisten Sutradara (AD)
AD atau yang kerap dipanggil sebagai Astrada adalah tangan kanan sutradara dalam sebuah project film. AD bertugas mengurus jadwal syuting, memastikan kru dan pemain siap untuk syuting, hingga menyusun kebutuhan dari tiap-tiap departemen.
Berbeda dengan sutradara yang harus fokus pada aspek kreatif dari sebuah film, AD justru nggak harus memikirkan ini. AD nggak harus memikirkan mengenai penataan adegan, penentuan letak kamera, mengarahkan akting pemain, dan lain-lain—itu adalah murni tugas seorang sutradara. Tapi AD harus mampu memastikan bahwa jadwal syuting dan pengerjaan film berjalan lancar dan tepat waktu.
AD terbagi atas 2 posisi yaitu First Assistant Director (1st AD) dan 2nd AD. Menurut Joko Anwar bahkan untuk film-film berskala besar, bisa ada dua 2nd AD sehingga menjadi 3rd AD dan 4th AD.
Oh ya, Joko Anwar juga menuturkan bahwa seorang AD harus memiliki basic knowledge dari tiap departemen termasuk penyutradaraan, kamera, artistik, semuanya. Kepribadiannya juga harus ramah namun tetap tegas.
“Yang pemalu, pendiam, nggak bisa jadi AD. Astrada bisa dibilang sosok yang keren lah di lokasi.” tulis Joko di twitternya.
2. Production Designer dan Art Director (Pengarah Seni)
Seorang Production Designer dan Art Director bertugas mewujudkan visi sutradara atas sebuah film dan mengembangkannya. Setelah terima skenario dan dapat arahan sutradara, PD mendesain 'dunia' dari film tersebut termasuk set model untuk setiap adegannya. Menurut Joko, dalam produksi film Indonesia, jarang banget nih dibuat set model, biasanya hanya berupa drawing/sketsa karena jarang sekali film Indonesia yang membangun sebuah set dari nol—biasanya hanya memakai lokasi/bangunan yang sudah ada.
Gaes, saat ini seorang Production Designer dan Art Director sangat langka, lho. Joko sendiri mengaku bahwa setiap syuting, orang-orang yang memiliki kemampuan di bidang ini selalu menjadi rebutan. Syarat untuk menjadi PD dan ArtDir? Tentunya harus punya citarasa estetika tinggi, bisa gambar teknik ataupun sketsa.
Tugas seorang Make-up Artist adalah menegaskan menegaskan karakter yang dipegang oleh aktor/aktris tersebut sesuai tuntutan skenario dan arahan sutradara. Make-up di sini nggak cuma untuk mempercantik tampilan pemain aja, lho. Tapi juga termasuk di dalamnya special effect make-up seperti efek luka di kulit, make-up hantu, dan mock-up karakter.
Menurut Joko: “[Profesi Make-up Artist] Ini uga membutuhkan skill yang tinggi. Jadi nggak bisa modal bedak aja. Bisa belajar di pendidikan formal, kursus, atau otodidak.”
4. Casting Director dan Talent Coordinator
Casting director bertugas bertugas mencari aktor/aktris yang cocok untuk karakter-karakter yang ada di skenario. Sementara Talent Coordinator (TalCo) bertugas membantu Assistant Director untuk mengatur jadwal aktor/aktris dan mempersiapkan mereka saat suting. Lagi-lagi, di Indonesia kedua profesi ini kerap dikerjakan oleh satu orang saja karena jumlah SDM yang terampil di bidang ini masih sangat sedikit.
Seorang Casting Director yang baik nggak sekedar memberitahukan lowongan casting ke manajemen aktor/aktris yang dia kenal, tapi aktif mencari dari tempat lain. Ia tentunya juga harus punya mata khusus untuk bisa melihat aktor/aktris yang memiliki potensi—yang tentunya nggak cuma melihat dari fisiknya aja. Syarat untuk jadi Casting Director antara lain harus memiliki pengetahuan tentang akting, dan sangat bagus kalau punya pergaulan yang luas sehingga bisa mencari calon aktor di banyak kalangan.
5. Location Manager
Seorang Location Manager bertugas mencari lokasi sesuai tuntutan skenario dan arahan sutradara untuk dipakai syuting. Setelah menemukan kandidat lokasi, sutradara akan melihat apakah lokasi tersebut sesuai dengan yang dia bayangkan. Kalau sesuai, Location Manager harus segera mengurus perijinan dan sewa tempat tersebut.
Serunya, untuk menjadi seorang Location Manager kamu nggak perlu pendidikan khusus lho. Location Manager hanya harus harus luwes berkomunikasi supaya diberikan ijin oleh pemilik lokasi, gampang mengurus perijinan, dan bisa dapat harga sewa yang murah.
6. Script Continuity/Script Supervisor (Pencatat Adegan)
Tugas utama seorang Pencatat Adegan adalah menjaga kontinuiti adegan baik secara visual maupun verbal. Catatan hasil kerja pencatat adegan ini sangat dibutuhkan editor untuk mengedit film.
Pencatat Adegan adalah profesi yang bukan saja penting, tapi juga strategis untuk belajar lebih lanjut tentang suting film. Karena selain selalu berkomunikasi langsung dengan sutradara, juga harus dengan teliti memperhatikan adegan.
7. Still Photographer/Set Photographer
Still Photographer adalah seorang Fotografer yang bertugas memotret adegan yang sama persis seperti yang ditangkap kamera film dan proses pembuatannya. Selain harus menguasai teknik fotografi, seorang Still Photographer juga harus siap setiap saat menangkap momen penting dan menarik saat suting—baik foto adegan (still photo) maupun foto behind-the-scenes pembuatan film akan digunakan sebagai materi marketing film.
8. Storyboard Artist
Seorang Storyboard Artist bertugas pada tahap pre-visualisasi, yaitu tahap di mana sutradara membuat gambaran adegan yang ingin dia ciptakan supaya semua departemen tau apa yang diinginkan oleh sang sutradara. Sutradara akan menjelaskan adegan ke Storyboard Artist yang kemudian menggambarkan adegan tersebut agar bisa dilihat departemen lain untuk mempersiapkan apa saja yang dibutuhkan saat syuting nantinya.
Storyboard Artist sangat dibutuhkan untuk memvisualisasikan adegan-adegan rumit yang membutuhkan persiapan khusus saat syuting. Syarat untuk menjadi Storyboard Artist, menurut Joko Anwar adalah harus bisa menggambar, tahu prinsip dasar ukuran shot dan paham mengenai gerakan-gerakan kamera.
9. Line Producer
“Profesi yang nyarinya paling susah di dunia perfilman Indonesia ya ini salah satunya,” begitu tulis Joko Anwar mengenai profesi ini.
Line Producer (LP) memiliki jobdesc selayaknya seorang manajer dari sebuah proses produksi film. Setelah membaca skenario, seorang LP akan menyusun budget dan kebutuhan untuk setiap hari syuting. LP bertanggung jawab dari hari ke hari memastikan film bisa syuting, aliran dana lancar, logistiknya tersedia, dan nggak over-budget. Biasanya seorang Line Producer akan dibantu oleh Unit Production Manager dan Production Assistant (PA).
10. Production Assistant
Menurut Joko, inilah profesi yang menjadi ‘gerbang masuk’ seseorang ke industri perfilman. Di Indonesia, Production Assistant (PA) biasanya membantu Line Producer dalam mengerjakan tugasnya. Jadi bisa sekalian belajar manajemen syuting, sekaligus memperhatikan departemen lain bekerja.
11. Penyunting Gambar (Editor Film dan Video)
Menurut Joko, seorang Penyunting Gambar adalah pelaku storytelling setelah syuting berakhir. Penyunting Gambar menyusun adegan-adegan yang telah disyut menjadi satu kesatuan penceritaan yang lancar dan menarik ditonton. Untuk menjadi seorang Penyunting Gambar harus menguasai teknik editing termasuk software editing, dan juga harus punya estetika tinggi.
12. Penata Busana
Sama seperti seorang Make-up Artist, seorang Penata Busana bertugas memperkuat karakter yang diperankan oleh seorang pemain film dengan pakaian yang dia sediakan. Penata Busana nggak hanya harus memikirkan pakaian apa yang bagus dikenakan oleh pemain, melainkan juga kesesuaiannya dengan karakter yang diperankan. Untuk pakaiannya sendiri, mereka bisa membeli atau menjahitnya sendiri.
13. Director of Photography (DP)
Dijuluki “Pelukis dengan Cahaya”, seorang DP bertugas mewujudkan visi sutradara dan mengembangkannya sesuai citarasa estetikanya. Director of Photography harus memiliki ilmu sinematografi yang luas meliputi teknik pencahayaan, kamera, dan perkembangan teknologi. Selain itu, seorang DP juga harus memiliki estetika yang tinggi karena harus bisa menerjemahkan emosi di tiap adegan sesuai dengan apa yang ada di dalam skenario.
14. Sound Recordist
Sound Recordist bertugas merekam suara saat syuting, baik dialog, maupun ambience atau suasana dari adegan itu sendiri. Untuk menjadi seorang Sound Recordist, dibutuhkan penguasaan teknis merekam suara dalam banyak situasi, mikrofon seperti apa yang digunakan tiap adegan, dan sebagainya. Dalam melaksanakan tugasnya seorang Sound Recordist biasanya dibantu oleh pemegang mikrofon (boomer).
Oh ya, Sound Recordist juga harus tanggap merekam suara dalam situasi apapun. Kalau Sound Recordist nggak pintar, dialog mungkin nggak akan terekam dengan baik, sehingga harus diisi oleh aktornya di dalam studio setelah syuting. Proses pengisian dialog ini dinamakan ADR (Automated Dialog Replacement).
15. Sound Designer
Jika Sound Recordist bertugas untuk merekam setiap suara yang dibutuhkan saat syuting, maka Sound Designer adalah seseorang yang mendesain dunia (universe) sebuah film dengan melalui suara yang kita dengar saat menonton film tersebut. Jenis suara di film antara lain ada dialog, ambience (kayak suara jangkrik, angin malam, dan suara tempat kumuh), foley (suara langkah kaki, pintu dibuka) dan lain sebagainya.
Sound effects seperti suara ledakan, suara alien, suara tsunami, dan lain sebagainya juga merupakan tanggung jawab seorang Sound Designer. Tiap-tiap bagian sound ini dipegang oleh departemen-departemen yang berbeda.
Menurut Joko, bahkan, proses desain sound ini bisa lebih panjang dari syuting filmnya, lho!
16. Music Director
Masih berhubungan dengan suara, kali ini ada Music Director yang bertugas menciptakan musik dalam sebuah film, termasuk music score (musik ilustrasi) dan lagu-lagu yang akan dimasukkan ke dalam film. Music scoring untuk film adalah disiplin ilmu tersendiri, lho, gaes. Nggak semua pemusik bisa mengerjakan musik untuk film.
***
Gimana nih, gaes? Tertarik untuk menjajal profesi-profesi di atas?
Tentunya, sebelum kamu benar-benar terjun ke dunia film, kamu butuh berlatih sebanyak-banyaknya dong agar memiliki skill yang mumpuni. Joko Anwar dalam akun twitternya merekomendasikan kamu untuk masuk ke sekolah perfilman, tapi kalau nggak, kamu juga bisa kok mempelajari dunia perfilman secara otodidak.
Saat kamu berkecimpung di dunia film, kamu pasti bakal butuh sebuah perangkat yang mumpuni untuk mengedit segala jenis file multimedia. Salah satu yang paling recommended adalah laptop Aspire VX 15 keluaran Acer. Laptop ini memiliki layar 15.6 inci dan resolusi high definition 1920 x 1080 yang membuat tampilan gambar serta videonya maksimal, cocok buat kamu yang sedang belajar mengedit film. Selain itu, speaker Dolby Audio Premium yang ditanamkan pada laptop ini juga menghasilkan kualitas suara yang oke banget. Laptop ini didukung oleh prosesor Kaby Lake alias Intel® Core™ i generasi ke-7 dan kartu grafis NVIDIA GeForce GTX 1050 Ti 4 GB dengan teknologi NVIDIA GeForce NVIDIA Optimus. Terus, kapasitas RAM-nya juga besar 16GB DDR4 dan bisa ditingkatkan hingga 32 GB.
Kegiatanmu mengedit file multimedia seperti gambar, grafis bergerak, video, hingga suara pun jadi lebih mantap. Nggak cuma itu, Aspire VX 15 juga cocok lho buat mengakomodasi hobi gaming-mu, lumayan ‘kan selain buat belajar, laptop ini juga bisa menemanimu refreshing!
Baca juga:
- Ngobrol Bareng Michael Ratna Dwiyanti, Tentang Serba-Serbi Profesi Publisis Film
- Film-Film yang Menampilkan Berbagai Profesi Seru
- Wregas Bhanuteja, Sutradara Muda Pemenang Cannes Lewat Filmnya Tentang Alat Kelamin
(sumber: twitter, acerid.com)
gimana? udh wisuda?
Ciri-Ciri Proposal Skripsi yang Baik dan Berkualitas (dan Nggak Bakal Bikin Kamu Dibantai Dosen Penguji)ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?
Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran HewanKak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?
5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanansemangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagussemoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus