5 Kecemasan Versus Realita Kehidupan Mahasiswa Saat Kuliah

Banyak yang bilang kehidupan kuliah itu nggak seperti kehidupan SMA yang nyantai. Hal tersebut tentunya membuat banyak orang yang merasa cemas dengan kehidupan apa saja yang terjadi saat berada di bangku kuliah.

Ditambah lagi kalau mendengar curhatan dari kakak kelas—yang justru membuat para mahasiswa baru ataupun mahasiswa lama makin cemas bukan kepalang. Padahal kecemasan-kecemasan itu nggak sepenuhnya benar, bahkan bisa saja salah.

Nah, berikut kecemasan-kecemasan yang sering dialami mahasiswa saat kuliah—yang kenyataannya nggak seseram dari yang kamu duga.

(Psstt… dengan kata lain, segala sesuatu hal, bila kita optimis dan bersungguh-sungguh dalam menjalaninya, tentu kita akan mendapatkan hasil yang memuaskan.)

1. Kecemasan: kamu cemas nggak bisa bergaul dengan mahasiswa lainnya. Kenyataan: kamu dengan mudah mendapatkan teman

Yap! Bener banget! Kecemasan yang satu ini sering banget dialami oleh mahasiswa baru a.k.a maba.

Well, bukan suatu hal yang aneh, sih, kalau kamu merasa cemas atau takut nggak bisa mendapatkan seorang teman saat memasuki bangku kuliah. Tapi yang harus kamu ingat, kamu adalah mahluk sosial, gaes. Kamu pasti akan dengan mudah mendapatkan teman dan bersosialisasi kalau kamu mau mencobanya.

Anyway, buat mahasiswa yang sudah semester 3, 4, dan seterusnya. Coba ingat-ingat lagi, deh. Ketika hari pertama kamu masuk kuliah, kira-kira kamu sudah mendapatkan teman baru apa belum, ya?

Kalau kamu sudah dapat teman, itu artinya kecemasan yang satu ini nggak semenakutkan dari yang kamu kira, ‘kan? Hehehe.

2. Kecemasan: kamu cemas kalau nantinya akan mendapatkan IPK kecil. Kenyataan: IPK-mu nggak seburuk yang kamu bayangkan

Siapa yang sering harap-harap cemas melihat IPK saat kenaikan semester?

Mungkin di antara ada kamu ada yang begitu ketakutan mendapatkan IPK yang jelek karena ada materi kuliah yang menurutmu itu susah.

Tapi, apakah ketakutanmu itu terbukti benar? Kalau kamu nggak pernah bolos dan rajin ngerjan tugas, saya jamin hasil IPK-mu yang kamu dapatkan—malah sama sekali nggak buruk seperti yang kamu bayangkan selama ini.

3. Kecemasan: kamu cemas nggak bisa mengatur waktu kuliah dan organisasi dengan baik. Kenyataan: kamu mampu menjalani keduanya dengan amat sangat baik

Ya, memang benar, sih. Mungkin kamu sering melihat beberapa orang di sekitarmu yang nggak bisa mengatur jadwal kuliah dan organisasi.

Tapi, pada kenyataannya, gaes. Masih banyak, kok, orang di luar sana yang sukses dan mampu membagi waktunya dengan baik antara jadwal kuliah dan organisasi.

Nah, buat kamu yang belum bisa membagi waktu antara kuliah dan organisasi, baca tipsnya di: Ini Dia Rahasia Biar Kamu Jago Dalam Manajemen Waktu.

4. Kecemasan: kamu cemas di semester ini ketemu dengan dosen killer karena kata kakak kelas beliau pelit sekali memberikan nilai. Kenyataa: wah, ternyata beliau nggak se-killer dan sepelit itu memberi nilai

“Ati-ati sama si dosen A, kalau ngasih nilai pelit banget.”

“Eh, bener juga, ya, kata si kakak kelas. Si dosen D mukanya killer abis, pasti pelit ngasih nilai, deh.”

Sering pernah kalimat di atas? Saya rasa, semua mahasiswa pasti pernah mendengar kalimat yang seperti itu.

As you know saja, nih, gaes. Dari wajah boleh jadi dosenmu itu killer abis sampai bikin bulu romamu bergidik. Tapi, se-killer apapun dosen, beliau tetaplah manusia biasa yang pasti mempunyai hati.

Dan meski beliau memang kadang sulit memberi nilai—asal, kan, kamu rajin ngerjain tugas serta aktif di kelas nggak menutup kemungkinan nilai mata kuliahmu bisa bagus, bahkan bisa jadi kamu malah tercengang karena nilai yang kamu dapatkan dari dosenmu yang killer ini ternyata nggak begitu buruk.

5. Kecemasan: Saat sudah memasuki semester 8, kamu cemas skripsimu nggak akan berjalan lancar alias bisa molor 1 semester. Kenyataan: ternyata skripsimu bisa kelar dalam 1 semester

Kecemasan terakhir yang biasanya akan menimpa semua mahasiswa adalah takut skripsinya nggak selesai tepat waktu. To be honest, saya pun pernah ada di fase ini, lho. Apalagi saat melihat skripsi teman-teman saya sudah sampai di bab 1, sedangkan judul dan teori saya ditolak mentah-mentah oleh dosen pembimbing—sehingga saya harus mencari teori dan objek baru untuk diteliti. Coba bayangkan sepanik apa saya pada saat itu? Hihihi.

Tapi, bukan mau sombong. Nyatanya saya bisa seminar proposal, sidang, bahkan wisuda duluan dari teman-teman yang lainnya.

Intinya, saya cuma mau bilang, kalau kamu sedang mencemaskan hal yang satu ini. Percaya, deh, kalau kamu sungguh-sungguh dalam mengerjakan skripsi dan kamu paham betul apa isi dari skripsimu itu, pasti kamu bisa menyelesaikan skripsi tepat pada waktunya, kok.

***

Well, daripada merasa cemas dengan hal-hal yang belum benar-benar kamu hadapi. Coba, deh, jalani saja dulu yang ada di ada dihadapanmu saat ini dengan sebaik-baiknya. Kalaupun di tengah jalan nantinya, kamu menemukan hambatan atau masalah. Tenang! Semua masalah pasti ada solusinya.

 

Baca juga:

 

(Sumber gambar: studybreaks.com)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
Muhamad Rifki Taufik | 1 hari yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 1 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
AtomyFirst Chanel | 2 bulan yang lalu

Open PP @houseofshirly foll 427k @Idea_forhome foll 377k @myhomeidea_ foll 270k. Harga Paket lebih murah. DM kami yaa..

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1