Cara Menciptakan Foto-Foto Instagram Kece Sekelas Selebgram A la Marieta E.U. dan Widya Sesarika

Suka penasaran gimana caranya bikin foto-foto kece untuk Instagram, a la para Instagramer profesional? Soalnya, kalau di feed mereka, makanan, OOTD, tempat, wisata, benda sehari-hari, bahkan foto remah rempeyek aja bisa kelihatan kece!

Nah, kebetulan Youthmanual sempat intip-intip, nih, sesi pemotretan dua Instagramer foodie dan fashion Marieta Ekananda Utami (@marieta.eu) dan Widya Sesarika (@sesarika).

Beginilah laporan kronologis dari TKP (Tempat Kejadian Pemotretan)! #krik.

1. Dua sohib Instagramer ini datang ke resto buat foto-foto Instagram. Kadang mereka juga mengajak Instagramer lain, misalnya anggota MEALIficent, geng foodie asal Solo. Tapi yang pasti, mereka nggak pernah pemotretan sendirian. Lho, kenapa?

“Kalau sendirian, jadinya nggak pede. Karena ‘kan kita foto-foto dari berbagai sisi, dan kadang harus dorong-dorong atau bahkan naik kursi segala. Kalau sendirian trus dilihatin orang-orang, jadinya awkward! Kalau bareng teman, bisa santai aja,” jelas Marieta dan Widya.

marieta eu widya sesarika

2. Begitu sampai di lokasi, Marieta dan Widya memilih spot yang keren buat foto. Namun selain keren, spot tersebut juga harus terkena cahaya matahari.

Natural light itu penting banget untuk motret. Kalau pakai lampu, hasilnya nggak maksimal dan ada bayangannya. Waktu untuk mendapatkan cahaya matahari yang terbaik itu antara jam 2 siang sampai jam 4 sore, Makanya ada yang bilang, motto fotografer foodie adalah ‘Shoot your lunch, enjoy your dinner’. Jadi kalau kita foto-foto, pasti siang atau pagi. Nggak pernah malam,” ungkap dua cewek yang sobatan sejak SMA ini. Untungnya, resto lokasi pemotretan kali ini memiliki jendela kaca yang bening dan besar, sehingga sinar mataharinya banyak masuk.

Sementara kalau terpaksa foto di ruangan tertutup, seperti di dalam mall, urusan pencahayaan bisa diakali dengan konsep foto flatlay.

3. Di resto, Marieta dan Widya memesan makanan. Pertimbangan pertama mereka dalam memilih makanan adalah makanan yang tampilannya menarik a.k.a. Instagramable. Mereka juga sengaja memesan menu yang berbeda-beda.

4. Pas makanannya sampai, baru, deh, Marieta dan Widya beraksi dengan kamera dan smartphone masing-masing. Menurut Marieta dan Widya, selama ini pihak restoran nggak pernah keberatan kalau mereka motret-motret makanan, meskipun ada juga restoran yang menerapkan aturan tertentu, misalnya, hanya boleh foto pakai handphone.

marieta eu widya sesarika

5. “Kita nggak pernah bawa properti saat motret makanan. Manfaatin properti yang ada di restoran aja,” Marieta dan Widya menerangkan. Bagi mereka, pajangan di resto, bangku, majalah, sampai peralatan makan bisa jadi properti dadakan. Pokoknya serba spontan dan kreatif! Seperti kali ini, mereka mengganjal piring dengan nomor meja, supaya makanannya semakin terlihat jelas. “Tapi ada juga, sih, Instagramer yang niat bawa properti sendiri,” kata Marieta.

marieta eu widya sesarika

Rahasianya adalah DIGANJEL nomor meja. Hihihi!

6. Katanya, sudut foto makanan yang oke itu 45 derajat, ya? “Ah, nggak juga! Kalau buatku, sih, tergantung makanannya dan angle yang ingin diambil,” jawab Marieta. Yup, buktinya Marieta dan Widya tetap mencoba-coba memotret dari berbagai angle.

Sesi pemotretan makanan memang cukup makan waktu, apalagi kalau perginya rame-rame. Soalnya, masing-masing Instagramer ingin memotret dengan gaya mereka sendiri, sehingga biarpun objeknya sama, hasil foto dan angle-nya berbeda-beda. “Makanya, selesai foto-foto, biasanya makanannya udah pada dingin semua, hahaha!” Marieta membocorkan.

marieta eu widya sesarika

 7. “Di balik satu foto yang oke, ada puluhan foto yang nggak terpilih. Kita bisa motret sampai 30 kali sebelum akhirnya mendapatkan satu foto yang kita suka,” ungkap Marieta dan Widya lagi. Jadi, untuk mendapatkan sebuah foto keren dengan ribuan likes, nggak bisa dengan asal jepret sekali dua kali.

youthmanual - instagram

Hasil foto Widya (kiri) dan Marieta (kanan). Walau objek sama, tapi hasilnya beda.

8. Kelar foto-foto, suasana jadi hening. Ternyata Marieta dan Widya lagi sibuk liat-liat foto mereka. Biasanya, sebelum di-upload, foto mereka akan diedit dulu. “Editing, tuh, faktor penting untuk foto Instagram. Biasanya, sih, diedit di-handphone aja. Bisa juga diedit di rumah. Kadang setelah diedit, masih perlu diedit lagi dengan aplikasi lain biar hasilnya maksimal. Trus, baru, deh, di-upload.” ujar mereka.

Akhirnya, setelah selesai cek-ricek foto, baru, deh, makanannya boleh dimakan! Aseli, saya udah lafaaaaaarrr!

youthmanual - instagram

9. Selesai makan, Marieta dan Widya melanjutkan sesi fotonya. Kali ini foto diri dan OOTD, dong!

Prinsip dasar foto diri dan OOTD sama, yaitu memanfaatkan sinar matahari. Selain itu, “Kalau untuk motret OOTD, paling bagus memposisikan kamera setinggi perut, karena obyeknya jadi terlihat tinggi di foto,” ujar Widya yang feed Instagram-nya didominasi oleh foto fashion, termasuk foto OOTD. 

Widya sendiri malah kadang sengaja datang ke kafe atau resto hanya untuk foto katalog fashion. “Biasanya aku datang ke tempat makan yang memang biasa aku datangi, agak sepi, dan ada kamar mandinya untuk ganti baju, jadi nyaman untuk foto-foto. Biasanya, aku pesan menu yang agak banyak, nggak sekadar pesan minum. Kalau ternyata tempatnya lagi rame banget atau tiba-tiba hujan (nggak ada matahari), biasanya nggak jadi foto,” cerita pemilik clothing line Steddy Store ini.

marieta eu widya sesarika

10. Marieta dan Widya saling memotret OOTD secara bergantian. Pemotretannya nggak terlalu mencolok, lho, soalnya mereka foto-foto dengan tenang. Nggak kayak foto-foto sama geng SMA ya, gaes. Rusuh! Selain itu, pose mereka pun natural dan effortless. Misalnya, pose duduk minum kopi atau berdiri di depan dinding resto. Nggak pakai gaya modeling head to toe dan smizing a la Tyra Banks, yes?

marieta eu widya sesarika

Beberapa kali Marieta dan Widya mondar-mandir mengecek hasil foto diri mereka. Kalau ada foto yang hasilnya nggak maksimal, mereka pun bolak-balik foto ulang, sampai mendapatkan hasil terbaik.

Proses selanjutnya hampir sama seperti saat foto makanan, yaitu menyortir hasil foto, lalu mengeditnya. FYI, setelah dilihat-lihat di rumah, ternyata kualitas foto OOTD mereka dianggap kurang bagus, karena saat pemotretan, cuaca lagi mendung sehingga sinar mataharinya kurang. Alhasil, foto-foto OOTDnya batal di-posting, deh! Yaaaah… Well, begitulah salah satu risiko seorang Instagramer.

marieta eu widya sesarika

***

Setelah membuntuti duo Instagramer ini dan melihat bagaimana mereka bekerja, saya pun mengakui bahwa menjadi fotografer Instagram yang konsisten itu nggak mudah. Butuh persiapan, kesabaran dan usaha ekstra. Nggak heran, dong, kalau kerja mereka diberi penghargaan berupa banyak likes, followers, serta berbagai penawaran kerja sama.

(sumber gambar: Tisam, Dok. pribadi Marieta & Widya)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
Muhamad Rifki Taufik | 18 jam yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 1 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
AtomyFirst Chanel | 2 bulan yang lalu

Open PP @houseofshirly foll 427k @Idea_forhome foll 377k @myhomeidea_ foll 270k. Harga Paket lebih murah. DM kami yaa..

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1