Anak Muda Indonesia Apatis Terhadap Politik? Kenalan Dulu, Dong, Sama Tiga Pemuda yang Memilih Berkarier Jadi Kepala Daerah Ini!

Di Indonesia, profesi politisi seringkali dianggap sebagai profesi yang kotor dan nggak “anak muda banget”. Mungkin kamu termasuk yang punya anggapan seperti itu? Alhasil, anak muda Indonesia pun cenderung jadi apatis, alias nggak peduli dan masa bodoh terhadap politik.

Eits, tapi jangan salah! Belakangan ini, generasi muda mulai aktif berkarier di bidang politik, lho, salah satunya dengan berkarier kepala daerah. Tapi jangan cuma kenal Zumi Zola, gaes! Kenalan juga, deh, dengan tiga orang pemuda cemerlang Indonesia berikut ini, yang memilih jalur karier sebagai kepala daerah.

1. Emil Elistianto Dardak – 31 Tahun

Emil Dardak Arumi Bachsin

Youthmanual yakin, bupati Trenggalek yang juga suami aktris Arumi Bachsin ini adalah semacam boy genius. Tahun 2001, saat dia masih berusia 17 tahun, Emil Dardak sudah memperoleh gelar diploma dari Melbourne Institute of Business and Technology. Mas Emil lalu lanjut kuliah jenjang S1 di Universitas New South Wales, Australia, trus lanjut lagi ke jenjang S2 dan S3 di Ritsumeikan Asia Pacific University, Jepang. Tahun 2006, Mas Emil lulus dari Ritsumeikan University, Jepang sebagai Doktor Ekonomi Pembangunan termuda... di usia 22 tahun! Wow!

Dan, pssst, asal tahu aja, pada tahun 2001-2003, di umur 17 tahun, Mas Emil juga sempat menjadi World Bank Officer dan Media Analysis Consultant di agensi Ogilvy. Wow lagi!

Setelah menyelesaikan pendidikan S2 dan S3 di Ritsumeikan University, Mas Emil sempat kembali bekerja untuk World Bank, sebelum akhirnya memutuskan untuk mengabdi kepada negara sebagai Chief Business Development and Communication-Executive Vice President di PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero), di bawah Kementerian Keuangan.

Keinginan Mas Emil untuk mengabdi pada rakyat ternyata sudah ditanamkan dan dipupuk oleh ayahnya sejak dia kecil (FYI, ayah Mas Emil adalah Hermanto Dardak, Menteri Pekerjaan Umum pada periode 2010-2014). Jadi, meskipun kariernya sudah mapan, Mas Emil tetap merasa terpanggil untuk mengabdi pada rakyat, sehingga dia pun akhirnya mencalonkan diri sebagai bupati Trenggalek, Jawa Timur.

Pada tanggal 17 Februari 2016 lalu, setelah menang telak dalam Pilkada, Mas Emil dilantik menjadi bupati.

2. Mochamad Nur Arifin (Gus Ipin) – 25 Tahun

Mochamad Nur Arifin Gus Ipin Cabup Jawa Timur Trenggalek

Sejak umur 17 tahun, setelah ayahnya meninggal, Mochamad Nur Arifin—yang akrab disapa Gus Ipin—sudah memimpin bisnis peralatan rumah tangga keluarganya. Selain itu, Gus Ipin juga aktif berkontribusi dan mendorong keaktifan pemuda dalam komunitas-komunitas yang ada di Trenggalek, Jawa Timur. Keaktifannya dalam berbagai komunitas kepemudaan di Trenggalek ini akhirnya membuat Gus Ipin tertarik berkecimpung di dunia politik.

Saking bersemangatnya berpolitik, kulliah Gus Ipin sempat terbengkalai, sampai-sampai dia Drop Out! Meskipun begitu, rekam jejak serta dedikasi Gus Ipin untuk mengabdi pada rakyat membuatnya dipercaya sebagai Wakil Bupati Trenggalek, mendampingi Emil Dardak, mulai periode 2016 ini. Alhasil, di usianya yang baru 25 tahun, Gus Ipin memegang titel Wakil Bupati termuda di Indonesia dari Museum Rekor Indonesia.

3. Sutan Riska Tuanku Kerajaan – 26 Tahun
Sutan Riska Tuanku Kerajaan

Di usianya yang baru 27 tahun, Sutan Riska Tuanku Kerajaan adalah bupati termuda di Indonesia. Hebatnya, pemuda yang juga seorang pemangku adat di Dharmasraya, Sumatra Barat ini mencalonkan diri menjadi bupati bukan karena ambisi ingin berkuasa, gaes, tetapi karena rasa empatinya yang besar terhadap kesulitan warga. Sebagai contoh, setiap dua minggu sekali, Tuanku rutin mengantar ibunya cuci darah ke rumah sakit di Sawahlunto, tiga jam dari Dharmasraya. Kenapa harus ke Sawahlunto? Karena kondisi fasilitas kesehatan dan infrastruktur di Dharmasraya sangat memprihatinkan.

Trus, sebagai pemangku adat, banyak masyarakat yang mengadu kepada Tuanku soal parahnya infrastruktur dan pelayanan publik di Dharmasraya. Bahkan Tuanku juga merasakan sendiri nggak efisiennya pelayanan publik tersebut. Misalnya, setiap harus mengurus perizinan, Tuanku diping-pong kanan-kiri. “Saya disuruh ke sana, disuruh ke sini. Saya saja ngurus sendiri seperti ini, bagaimana dengan masyarakat lain," kata lulusan STIE Perdagangan Padang ini kepada Sindonews.

Karena ingin melakukan perubahan, Tuanku pun mencalonkan diri sebagai Bupati Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat. Meski sempat disepelekan karena umurnya yang muda, Sutan Riska Tuanku Kerajaan sukses menang di 10 dari 11 kecamatan. Apa rahasianya? Salah satunya adalah sikapnya yang humble. Misalnya, saat baru mencalonkan diri, Tuanku mendekatkan diri kepada sejumlah tokoh masyarakat yang sudah senior, dan minta dianggap sebagai “anak”. Meskipun nggak mau dianggap anak bawang, Tuanku juga sadar bahwa sebagai orang yang lebih muda, dia tetap harus respek dengan yang lebih tua.

Sikap humble Tuanku juga tampak saat pengumuman Pilkada bulan Desember 2015 kemarin. Ketika tahu menang, tanpa malu-malu, Tuanku langsung bersimpuh di kaki ibunya tercinta!

***

Melihat kesuksesan tiga kepala daerah muda ini, kamu tertarik mengikuti jejak mereka nggak? Tertarik ataupun nggak, yang pasti, sekarang sudah bukan zamannya bersikap apatis ya, gaes. Yuk, gunakan hak politik kamu sebaik-baiknya demi masa depan Indonesia yang lebih cerah!

(sumber foto: solopos.com, wartasurya.com, bintang.com, beritasatu.com)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
syakila putri | 19 hari yang lalu

terimakasih atas informasinya. kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut https://unair.ac.id/

Bedah Peluang, Daya Tampung, serta Biaya Kuliah Jurusan Kedokteran dan Kedokteran Gigi Terbaik di Perguruan Tinggi Negeri
Muhamad Rifki Taufik | 29 hari yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 2 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 3 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 3 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1