Apa Aja, Sih, Jasa Pak Anies Baswedan Selama Pemerintahannya?
- Jul 30, 2016
- Laila Achmad
Seperti yang mungkin sudah banyak kamu dengar, banyak warga Indonesia—terutama pelajar, staf pendidikan, dan orangtua—sedih banget atas dicopotnya Pak Anies Baswedan dari jabatannya sebagai Menteri Pendidikan.
Saya nggak perlu, ya, cerita tentang profil Pak Anies yang karismatik, bersahaja, dan tulus mengabdi dalam dunia pendidikan ini. Pasti kamu sudah sering baca di media lain (serius, deh, kamu harus Google. Beliau keren banget!)
Pokoknya nggak heran kalau banyak yang merasa akan sangat kehilangan sosok beliau.
Dua hari lalu, saat reshuffle diresmikan, Pak Anies mengadakan acara perpisahan di Plasa Insan Berprestasi Kemdikbud, dan dihadiri oleh ratusan staf Kemdikbud yang duduk lesehan. “Datang permisi, maka pulang juga harus permisi,” begitu kata mantan rektor Universitas Paramadina ini.
Pak Anies nggak datang sendirian, tetapi didampingi istri, anak-anak, bahkan ibunya. Tepuk tangan membahana begitu Pak Anies sekeluarga berdiri di hadapan ratusan pegawai Kemdikbud. Pak Anies kelihatan banget disayangi para pegawainya. Saya aja merinding ngebayanginnya!
Hal yang sama dirasakan sebaliknya. Dari laporan Okezone, Pak Anies sharing dalam acara ini, "Dua puluh bulan berada di sini sangat mengesankan karena sudah seperti sebuah keluarga besar yang hangat. Di ruangan, anak saya sempat bilang, 'Abah, saya akan kehilangan staf yang bersahabat,'" tutur Anies menirukan ucapan anaknya.
‘Perpisahan’ ini makin terasa mengharukan saat tokoh pendidikan, Pak Arief Rachman, juga sharing tentang sosok Anies Baswedan.
"Ada satu ucapan Anies Baswedan yang saya ingat—“Guru itu bisa diganti, pejabat bisa diganti. Orang yang menduduki posisi juga bisa diganti. Tetapi yang tidak bisa diganti adalah guru yang bekerja dengan hati,” ujar Pak Arief dengan suara gemetar.
“Air mata boleh berderai, napas boleh sesak. Tapi langkah ke depan tidak boleh berhenti. Perang boleh kalah, tetapi perjuangan untuk pendidikan sepanjang masa," tambah Pak Arief.
(by the way, foto di atas artikel ini adalah foto Pak Anies berpelukan dengan Pak Arief, diiringi tangis haru istri dan anak Pak Anies)
Karena terlanjur mencintai dunia pendidikan, Pak Anies berencana untuk tetap berpartisipasi di bidang pendidikan. "Saya sempat ditanya oleh anak saya, ‘Kalau tidak jadi menteri lagi, akan kerja apa?’ Saya bilang, akan cari pekerjaan baru lagi. Lokasi kerja bisa pindah-pindah tetapi silaturahim jalan terus," ujar alumni Universitas Gadjah Mada ini.
"Bercanda"nya Pak Anies, sangat melakukan kunjungan ke sebuah SD di Jakarta
Selama menjabat sebagai Mendikbud, Pak Anies sempat mengeluarkan sejumlah program unggulan yang menurut Youthmanual keren, dan semoga nggak dihapus oleh menteri yang baru.
Buat kamu yang lupa—atau malah mungkin nggak tahu!—berikut beberapa program tersebut:
1. UN Bukan Penentu Kelulusan
Tahun lalu, Pak Anies Baswedan memutuskan Ujian Nasional (UN) nggak lagi menjadi penentu kelulusan. Jadi silahkan mengejar nilai standar UN yang ditetapkan, tapi jangan takut nggak lulus sekolah, kalau nilai kamu masih kurang.
2. Ujian Nasional Perbaikan
Di bawah pemerintahan Pak Anies, siswa bisa memperbaiki nilai UN-nya lewat Ujian Nasional Perbaikan, walaupun ini bukan hal wajib, ya.
3. Indeks Integritas Ujian Nasional (IIUN)
Pada pelaksanaan UN, bukan cuma siswa yang dinilai, tetapi juga sekolah sebagai pelaksana UN. Sekolah / pelaksana UN yang jujur dan jauh dari kecurangan akan mendapatkan reward. Asyik, ya?
4. PAUD O Kilometer
Bagi Pak Anies Baswedan, pendidikan anak usia dini (PAUD)—alias sekolah playgroup sebelum TK—adalah cikal bakal fondasi pendidikan yang baik. Makanya pendidikan PAUD di lingkungan Kemendikbud pun dibuat menjadi percontohan PAUD terbaik, yang dikenal dengan nama PAUD O Km.
5. Direktorat Baru
Di bawah Pak Anies, Kemendikbud membentuk Direktorat Keayahbundaan. Tujuan dari direktorat ini adalah mengubah cara pendekatan orangtua dalam mendidik anak-anak mereka, supaya sesuai dengan karakter masing-masing anak.
6. Sekolah Aman
Pak Anies galau banget lho, sob, dengan kekerasan di lingkungan sekolah, sehingga Kemendikbud membuat program Sekolah Aman. Program ini mewajibkan sekolah untuk mencantumkan sejumlah nomor telefon yang bisa digunakan oleh para siswa untuk melakukan pengaduan atas tindak kekerasan yang terjadi di lingkungan sekolah.
Kamu juga pasti masih ingat bahwa Pak Anies nggak setuju banget dengan tradisi perploncoan, dan beliau senang telah menghapus tradisi ini mulai tahun ini.
7. Hari Pertama Sekolah
Terakhir adalah program Hari Pertama Sekolah. Program menghimbau agar para orangtua meluangkan sedikit waktu di hari pertama sekolah, untuk mengantarkan anak-anak mereka. Tujuan kampanye ini adalah menekankan pentingnya membangun interaksi yang baik antara orangtua dengan sekolah, demi memantau pendidikan anak-anak. Setuju, ah!
(Semoga) ketemu lagi di 2019, Pak Anies Baswedan. Sosok bapak akan sangat kami rindukan...
Baca juga:
- Gimana, Sih, Anies Baswedan Semasa Remaja?
- Mutiara Baswedan, Putri Menteri Pendidikan yang Manis, Pintar, dan Anti Nepotisme
(sumber gambar: kompas.com, okezone.com, tengokberita.com, facebook Mutiara Baswedan)
gimana? udh wisuda?
Ciri-Ciri Proposal Skripsi yang Baik dan Berkualitas (dan Nggak Bakal Bikin Kamu Dibantai Dosen Penguji)ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?
Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran HewanKak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?
5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanansemangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagussemoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus