Dalam seri "Jurusanku", kamu bisa menelusuri jurusan kuliah lewat cerita mahasiswa dan dosen. Kali ini Syifa Tsamara, mahasiswa Sampoerna University akan berbagi mengenai jurusannya, program studi English Languange Teaching alias Pendidikan Bahasa Inggris.

Syifa Tsamara adalah mahasiswi Sampoerna University  program studi Pendidikan Bahasa Inggris  atau English Languange Teaching. Alumni SMAI Al-Azhar BSD ini juga merupakan Presiden BEM Faculty of Education. Yuk, simak sharing Syifa mengenai jurusannya.

Jurusanku:

“Aku ambil prodi English Language Teaching, atau sering disebut ELT. Di jurusan ini, kita mempelajari apa aja yang harus diketahui untuk menjadi guru Bahasa Inggris yang kompeten, baik (penguasaan) teori  maupun praktik (mengajar)."

Alasan memilih jurusan ini:

“Sejak dulu, aku memang paling tertarik dengan bahasa Inggris dan pede dengan kemampuanku. Nah, Sampoerna University datang ke sekolahku untuk presentasi (program studinya). Waktu itu, hal pertama yang aku sadari adalah jurusan ELT ini berhubungan dengan bahasa Inggris.”

Mata kuliah penting dan menarik:

“Sepertinya Theoritical and Pedagogical Grammar atau TPG, karena matkul ini benar-benar mempelajari dasar grammar, dan ini perlu dimiliki seorang guru bahasa Inggris. Menurutku, matkul TPG ini juga merupakan yang paling menarik. Di kelas ini, aku banyak menyadari hal-hal yang sebelumnya aku tau, tapi nggak tau namanya (istilah grammar/teorinya). Atau semula aku nggak tahu sama sekali, namun ternyata gampang banget. Menarik banget!”

Mata pelajaran di SMA yang membantu perkuliahan:

“Bahasa Inggris. Soalnya, perkuliahan dilakukan menggunakan bahasa pengantar Inggris. Banyak maba yang kesulitan beradaptasi dengan kondisi ini. Jadi, kalau sudah punya dasar kemampuan bahasa Inggris, akan sangat membantu. Oya, untuk bisa masuk prodi ini ada tes bahasa Inggris. Jadi kemampuan berbahasa Inggris juga menjadi penilaian.

Selain mata pelajaran formal SMA, yang membantu perkuliahan adalah soft skills. Seperti critical thinking, problem solving, dan collaboration.”

Peminatan/konsentrasi dalam program studi ini:

“Tidak ada.”

Tugas dan ujian di prodi ELT:

“Kebanyakan bikin paper (esai). Tapi masih ada juga ujian dengan mengerjakan soal. Selain itu, dari semester 1 kita ada program yang namanya School Experience Programme (atau SEP), di mana kita ke sekolah-sekolah untuk melakukan observasi, menjadi teaching assistant, atau mengajar.”

Peluang karier lulusannya:

“Paling pas sih, menjadi guru. Tapi di bidang lain pun bisa. Alumni ELT ada yang berprofesi sebagai guru dan ada juga yang bekerja di bidang desain dan marketing. Aku sendiri inginnya setelah lulus mengajar 1-2 tahun, kemudian lanjut mengambil Master (S-2)."

Perbedaan program studi ELT di kampusmu dengan Prodi Pendidikan Bahasa Inggris di kampus lain:

“Menurutku, ELT Sampoerna University banyak praktiknya dan tugas-tugasnya benar-benar meningkatkan 21st century skills, (seperti kemampuan) communication, collaboration, critical thinking, creativity dan innovation. Contohnya, tugas harus diselesaikan secara berkelompok, ada pair teaching, serta banyak tugas esai yang mengharuskan mahasiswa menggunakan kemampuan problem solving dan critical thinking."

Jurusan yang mirip dengan Pendidikan Bahasa Inggris/ELT:

"Jurusan yang berhubungan dengan pendidikan. Bedanya, adalah fokus bidang yang dipelajari, apakah Matematika (Pendidikan Matematika) atau lainnya. Kalau dengan Sastra Inggris, (yang dipelajari) jelas berbeda banget."

Gambaran karakter mahasiswa:

“Mahasiswanya ramah dan berbaur dengan siapa saja, suka berkomunikasi, serta memiliki sifat kekeluargaan, Jadi kalau ada acara fakultas, pasti mahasiswa ELT pada mau membantu. Pembawaan mahasiswanya juga cenderung santai, soalnya dosen-dosenya juga santai. Tapi tetap fokus belajar.”

Karakter dan sikap yang perlu dimiliki mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris/ELT:

“Sikap percaya diri dan nggak malu-malu. Kita ‘kan calon guru, jangan sampai malu untuk mengatakan bahwa kita nggak tahu sesuatu dan harus mau mencari tahu lagi. Kita juga harus percaya sama kemampuan kita sendiri serta selalu bersedia untuk belajar, karena kita nggak bakal pernah berhenti belajar.

Oh iya, mahasiswa ELT juga harus inisiatif dalam mencari bahan kuliah serta cari cara paling enak untuk belajar. Harus mulai mandiri. Jadi, jangan mengharap semuanya akan disediakan dosen.”

Tips untuk junior yang ingin menambil prodi ini

“Harus mau beradaptasi dan bekerja keras. Jangan gampang menyerah. karena kalo sudah nyerah, semuanya akan keteteran. Trus, masuk ke prodi ini dengan pikiran terbuka, jadi nggak berat menerima pelajarannya.

Sebagai bocoran, yang paling menantang dari jurusan ini adalah tugasnya dan juga kegiatan non akademis, seperti Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) atau klub kemahasiswaan. Pas sedang banyak tugas sekaligus banyak kegiatan, akan “lembur” terus.

Namun jangan pernah takut untuk mencoba hal-hal baru. Ikutan deh, klub atau organisasi yang diminati. Jangan jadi mahasiswa kupu-kupu (kuliah-pulang-kuliah-pulang). Mungkin udah sering ya mendengar nasihat ini, tapi memang banyak banget hal yang bisa kita pelajari dan dapatkan dari luar kelas.”

Cara mengatur waktu antara kuliah dan kesibukan (menjadi ketua BEM)

“Lihat ke deadline, yang mana yang paling dekat. Kalau ternyata ada beberapa yang berbarengan, aku pilih yang aku lagi mood dan minat untuk mengerjakannya, supaya lebih fokus.

Biar lebih semangat, cari teman yang lagi ngerjain tugas juga atau cari tempat yang oke buat mengerjakan tugas.”

Artikel ini merupakan hasil kerjasama Youthmanual dengan Sampoerna University

Baca juga:

• 7 Hal Penting yang Harus Fresh Graduate Ketahui Tentang Bekerja Di Perusahaan Multinasional
• Jurusan Kekinian di Bidang Ekonomi dan Bisnis yang Wajib Kamu Ketahui
• Sistem Pendidikan Amerika Serikat Pantas Banget Kamu Lirik. Ini Alasannya!

(sumber gambar: Dokumentasi pribadi Syifa, imllazubia.com)