Profesiku: Asesor, Andrina Ratri Paramita

Dalam seri "Profesiku", kamu bisa kenalan dengan berbagai profesi, lewat cerita para senior yang menekuninya. Kali ini, yuk, kenalan dengan profesi asesor yang ditekuni Andrina Ratri Paramita.

Andrina Ratri Paramita bekerja sebagai Associate Asesor (Human Resources)‍ atau asesor freelance. Cewek ramah yang punya nama panggilan Achie ini merupakan lulusan S1 PsikologiUniversitas Indonesia‍, kemudian meneruskan S2 Psikologi Terapan Intervensi Sosial UI.

Profesiku:

"Aku bekerja freelance di Kompas Gramedia, jabatannya sebagai Associate Assessor. Kalau asesor internal perusahaan (bukan freelance) biasanya disebut internal asesor. Karena freelance, tidak menutup kemungkinan aku juga mengambil proyek di perusahaan lain.

Mungkin belum banyak yang familiar dengan profesiku. Asesor berada di bawah departemen Human Resources, tepatnya di bagian talent management.

Proses asesmen yang dilakukan asesor sendiri tujuannya untuk memetakan kemampuan karyawan, khususnya soft skills. Hasilnya biasanya digunakan untuk pengembangan karyawan tersebut, di antaranya sebagai salah satu bahan pertimbangan kenaikan jabatan."

asesor andina rarti paramita

Tugasku sehari-hari:

"* Sehari-harinya sih, tergantung apakah ada jadwal asesmen atau nggak. Biasanya, dalam seminggu aku ke kantor 3 kali.

* Untuk proyek yang sekarang, asesmen biasanya dilakukan hari Senin dan Selasa. Aku datang ke kantor di salah satu hari tersebut untuk mengambil data (hasil asesmen).

* Metode yang sering dipakai dalam asesmen adalah tugas individu dan kelompok, walaupun bisa juga dilakukan wawancara.

* Setelah pelaksanaan asesmen, aku bekerja dari rumah untuk mengolah hasil asesmen. Aku membuat transkrip percakapan peserta asesmen (asesi), dan mengetik data yang mereka tuliskan.

* Setelah semua diketik, aku melakukan proses coding yang berpedoman dengan standar di perusahaan.

* Aku juga melakukan meeting dengan asesor lain di kantor, untuk menyatukan data yang terkumpul hingga panduan membuat rating.Meeting biasanya dilakukan dalam 2 hari.

* Setelah itu, aku mengumpulkan hasil asesmen yang aku buat.

* Aku juga bertanggung jawab dalam proses quality control laporan hasil asesmen. Jadi, setelah asesor yang lain mengumpulkan laporan,  aku cek satu persatu dan memastikan laporan mereka sesuai dengan standar yang berlaku. Salah satunya dalam hal pemberian rating. Aku memeriksa apakah rating-nya sudah tepat. Aku juga memperhatikan tata bahasa, format penulisan dan semacamnya. Intinya, data tersebut harus bisa dibaca serta dipahami orang awam.

* Hasil asesmen yang telah di-QC aku serahkan pada atasanku.

* Sekitar 1-2 bulan kemudian, ada proses feedback, di mana aku menyampaikan hasil asemen pada karyawan yang bersangkutan, dan membantu mereka membuat program pengembangan diri berdasarkan hasil asesmen tersebut.

* Proses QC dan feedback hanya bisa dilakukan oleh asesor berpengalaman dan sudah memiliki skills yang baik.

Modal yang perlu dimiliki untuk menjadi seorang asesor:

"Calon asesor harus mengikuti pelatihan sertifikasi asesor, yang diadakan perusahaan yang bersangkutan atau badan nasional sertifikasi.

Walau nggak ada kriteria resmi latar belakang jurusan tertentu, namun umumnya yang menjadi asesor adalah lulusan psikologi atau manajemen. Nggak harus psikolog lho, karena sarjana pun bisa.

Ia harus bisa bekerja secara mandiri, mudah beradaptasi, serta bisa bekerja dalam tim. Sebab proses asesmen dilakukannya secara berkelompok, sedangkan laporannya disusun secara individu.

Asesor perlu memiliki kemampuan manajemen waktu yang baik agar pekerjaan selesai tepat waktu. Apalagi kebanyakan asesor bekerja sendiri (freelance)

Ia  juga mesti bisa berkomunikasi dengan baik dan persuasif. Ini bermanfaat saat menyampaikan feedback."

asesor

Benefit yang didapatkan dari profesi ini:

"Fee seorang asesor nggak ada standarnya, karena bisa berbeda antara satu perusahaan/ instutusi dengan lainnya. Namun, di tiap tugas yang dikerjakan, asesor mendapatkan fee tersendiri. Misalnya, fee proses membuat laporan, fee QC, dan fee untuk feedback.

Di awal bekerja sebagai asesor, fee-ku hanya 2 jutaan sebulan.  Trus, salah satu atasanku bilang begini, "Show the best of you, do more, be more. Money and jobs will come eventually." Dan itu benar!

Penghasilan asesor bisa besar banget, sekitar 20 jutaan. Tapi kalau lagi santai dan nggak terlalu banyak proyek seperti sekarang, sekitar 10-12 juta per bulan. Asiknya lagi, waktunya fleksibel. Jadi bisa liburan sewaktu-waktu."

Tips untuk anak muda yang ingin menekuni profesi asesor:

"Jangan gampang menyerah dan jangan menye-menye (manja). Ritme kerja profesi asesor memang nggak mudah, tapi kalau kamu sudah terbiasa dan bisa menjalaninya, profesi ini asik banget, kok

Trus, banyak-banyak baca tentang manajemen. Karena orang-orang yang di-assess beragam levelnya, mulai dari administrasi sampai direktur. Sehingga, kamu harus punya wawasan manajemen yang luas."

(sumber gambar: debblielachusa.com, dok.pribadi, starmedical.co.uk)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
Allysa Kamalia Putri | 2 bulan yang lalu

ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?

Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran Hewan
Nina Syawalina | 2 bulan yang lalu

Kak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?

5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanan
AVERILIO RAHARJA | 3 bulan yang lalu

semangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/

5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus
Averilio Raharja | 3 bulan yang lalu

semoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/

5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1