Dalam seri "Profesiku", kamu bisa kenalan dengan berbagai profesi, lewat cerita para senior yang menekuninya. Kali ini, yuk, kenalan dengan profesi Customer Service bareng Deni, seorang Head of Customer Service dari aStore Indonesia.

Deni adalah seorang head of customer service dari sebuah perusahaan aplikasi bebasis Android bernama aStore Indonesia. Deni merupakan lulusan Universitas Muhammadiyah Jakarta jurusan Komunikasi. Cowok yang hobi menulis dan main futsal ini mengaku nggak dikasih nama lain sama orang tuanya selain “Deni, hehehe.. Justru dengan namanya yang singkat banget, banyak teman-teman yang selalu ingat akan sosoknya.

Profesiku:

“aStore Indonesia Head of Customer Service, perusahaan yang bergerak di bidang teknologi berbasis Android”

Tugasku sehari-hari:

1. "Menyusun standar prosedur customer service yang mengutamakan kepuasan pengguna layanan dan etika pelayanan konsumen."
2. "Memonitor dan mengkoordinasi pelaksanaan customer service serta komunikasi ke bagian terkait yang berhubungan dengan permasalahan pengguna layanan."
3. "Membuat dokumentasi customer service dan kebijakan."
4. "Mempersiapkan dan membuat laporan mengenai permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan keluhan pengguna layanan."
5. "Mempertahankan kinerja pelayanan dan pengaduan penanganan berdasarkan standar operasi, untuk menciptakan lingkungan pelayanan dan kepuasan pelanggan."

Jalan untuk mencapai profesi ini:

“Awalnya, saya menjadi agen call center di salah satu operator GSM di Indonesia. Selang beberapa bulan, saya menjadi quality assurance di perusahaan yang sama. Setelah beberapa tahun di sana, saya pindah ke perusahaan lain. Enaknya, skill customer service itu bisa dipakai di segala bidang. Hampir semua bidang bisnis punya customer service.”

Modal yang perlu dimiliki seseorang dengan profesi ini:

“Pertama, kita harus kenal baik dengan perusahaan kita. Tujuannya adalah supaya kita bisa memahami karakter, visi dan misi perusahaan, sehingga standar operasi yang kita berikan kepada pelanggan bisa sesuai dengan karateristik perusahaan.

Kedua, kita harus sabar dalam melayani pelanggan. Kalau pelanggan berhubungan dengan customer service, sudah pasti dia sedang punya masalah dengan produk atau jasa perusahaan tersebut. Sebagai customer service, kita harus menjaga emosi pelanggan supaya dia nggak makin kesal dan akhirnya jadi nggak suka sama perusahaan kita.

Ketiga, harus punya kemampuan managerial. Paling nggak, kita harus pandai mengatur waktu dan punya gaya kepemimpinan yang sesuai dengan kebutuhan.”

Suka duka menjalani profesi ini:

“Banyak yang bilang customer service adalah pekerjaan gampang. Tetapi bagi saya, customer service adalah tulang punggung perusahaan. Kita harus terus membuat aturan baru tentang tata cara pelayanan, agar pelayanan jadi lebih efektif dan efisien.

Selain itu, sebagai customer service, bisa berinteraksi dengan pelanggan dan membantu memberikan solusi yang tepat untuk mereka bikin saya belajar berempati dan berkomunikasi dengan baik.”

Pesan untuk anak muda yang mau menekuni profesi ini:

“Biasanya, customer service adalah pekerjaan yang diambil para fresh graduates. Pesan saya, saat menjadi customer service, jangan pernah berhenti belajar. Pekerjaan customer service adalah pekerjaan yang repetitif alias begitu-begitu aja, sehingga kamu harus punya inisiatif untuk belajar sendiri. Kalau ingin maju, secara berkala coba minta pindah bagian, atau berdiskusi dengan atasan tentang operasional perusahaan.

Ketika karier kamu sudah terus naik dan bisa menjadi pemimpin customer service, coba untuk leading by example, alias memimpin dengan memberikan contoh. Pemimpin yang efektif bukan pemimpin yang sekedar hapal teori-teori kepemimpinan yang canggih, tetapi pemimpin yang bisa memberikan contoh yang baik lewat tindakan kita sendiri sebagai seorang

Terakhir, give service from the heart. If you give service from the heart, you will feel different and you will be different.”

(sumber gambar: forbes.com, Deni)