Profesiku: Konsultan Ekonomi Lingkungan, Aidy Steveany Halimanjaya

Wawancara oleh: Jenny

Dalam seri "Profesiku", kamu bisa kenalan dengan berbagai profesi, lewat cerita para senior yang menekuninya. Kali ini, yuk, kenalan dengan profesi konsultan keuangan lingkungan, bersama Aidy Steveany Halimanjaya!

Aidy Steveany Halimanjaya, yang akrab dipanggil Aidy adalah seorang Konsultan Lingkungan‍ yang sedang terlibat dalam beberapa research based projects jangka panjang dan pendek dari berbagai kantor konsultan dan kementrian di berbagai negara.

Aidy merupakan lulusan dari program S1 Universitas Katolik Parahyangan jurusan  Manajemen Keuangan‍, S1 Universitas Padjadjaran‍ jurusan Administrasi Bisnis‍, S2 Erasmus Universiteit Rotterdam jurusan International Management and Public Policy dan S3 University of East Anglia jurusan International Development (Macroeconomics).

Profesiku:

“Konsultan Ekonomi Lingkungan yang bertugas untuk meneliti keuangan dalam sebuah project. Gue percaya bahwa kebijakan adalah sebuah instrumen perubahan. Dengan kebijakan yang tepat, seseorang bisa menciptakan perubahan yang baik.”

Tugas atau kegiatanku sehari-hari:

“Kerjaan gue menjadi semacam investigator dan detektif untuk keuangan lingkungan, terutama kebijakan lingkungan yang dilakukan oleh pemerintah. Apalagi di Indonesia ini, masih banyak hal yang belum transparan. Jadi gue kayak berusaha memecahkan puzzle tentang bagaimana, sih, negara ini menghadapi isu lingkungannya.

Gue berkonsolidasi (biasanya meeting, diskusi, presentasi dengan pembuat kebijakan) dan membuat laporan (berupa rangkuman) tentang kebijakan ekonomi yang tepat. Dimulai dari rencana, implementasi, monitoring dan evaluasi kebijakan tersebut. Terus melihat apakah project yang udah didanai oleh pendonor berjalan dengan baik. Misalnya, apakah tata cara pembentukan kebijakannya cocok sama peraturan yang ada, apakah konsultasi dengan masyarakat berjalan dengan baik, dan lain sebagainya, supaya project berikutnya bisa berjalan dengan lebih baik lagi.”

Modal untuk menjalani profesi ini:

“Yang pertama, kita harus bisa berdiplomasi dalam artian menjembatani kebutuhan antara yang mendanai project lingkungan tersebut dengan pihak yang didanai. Bukan cuma itu, tapi juga mikirin kebutuhan mereka yang terkena dampak dari sebuah project lingkungan.

Yang kedua, kamu harus bisa fleksibel. Di Indonesia, biasanya orang-orang pemerintahan itu super galau. Hehehe… Mereka sangat bergantung sama atasannya, termasuk masalah waktu. Kadang udah set up waktu meeting tiba-tiba batal karena ada urusan mendadak. Makanya kamu nggak boleh gampang kecewa. Harus siap plan A, B, C, D.

Yang ketiga, pastinya proaktif dan tahu bagaimana berbagi dengan orang yang tepat. Maksudnya, sebagai konsultan, bagaimana caranya kamu bisa memberi manfaat yang tepat ke orang yang tepat juga.

Terakhir, adalah kemampuan research dan menulis dengan persuasif”

Pengalaman paling berkesan selama menjalani profesi ini:

“Kalau rekomendasi yang kita tulis berdasarkan research itu bisa berdampak besar buat sebuah organisasi. Kemudian, rekomendasi kebijakan itu akhirnya membawa dampak yang besar dan berkontribusi terhadap perubahan yang lebih baik.”

Hal yang bikin stress di pekerjaan ini:

Research adalah pekerjaan yang membutuhkan waktu lama dan kesabaran tinggi. Meskipun projectnya pendek, tapi studinya harus valid.

Selain itu, kadang mencocokkan keinginan antra pendonor dengan pihak yang didanai itu nggak selalu sejalan. Misalnya, pendonor inginnya membiayai project lingkungan di bidang tertentu, meskipun ternyata kebutuhannya bukan itu. Solusinya, kita harus mencari yang cocok atau berdiskusi supaya segala aspek menjadi cocok.”  

Salah kaprah dari profesi ini:

“Banyak yang nggak tahu soal pekerjaan ini. Soalnya kebutuhan akan konsultan ekonomi lingkungan ini biasanya pendek-pendek. Jadi kita kayak freelancer yang udah dikenal di jaringan tertentu. Gimana caranya masuk dalam jaringan ini? Dengan mendatangi acara-acara terkait dan membangun networking. Selain itu, cobalah masuk ke institusi lingkungan yang bisa memberi akreditasi untuk kamu.”

Prospek pekerjaan ini di masa depan:

“Menurut gue prospeknya besar banget. Kebutuhan pendanaan perubahan iklim itu banyak. Misalnya, membangun infrastruktur, organisasi, meningkatkan public awareness dan lain sebagainya. Kebutuhankebutuhan itu nggak bisa dijalankan tanpa dipelajari lebih dulu datanya dengan tepat.”

Tips buat anak muda yang mau sukses di bidang/profesi ini:

“Kamu harus bisa melakukan research dengan sangat baik dan bisa membangun network dengan orang-orang yang tepat. Orang yang berpengaruh dan bergerak di bidang lingkungan itu nggak banyak, karena itu kamu harus tahu siapa yang bisa bekerja sama dengan kamu.”

***

Terima kasih, Aidy! Semoga makin banyak anak muda yang terinspirasi untuk bekerja di bidang ini, ya.

 

(Sumber gambar: aidyhalimanjaya.com)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
syakila putri | 12 hari yang lalu

terimakasih atas informasinya. kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut https://unair.ac.id/

Bedah Peluang, Daya Tampung, serta Biaya Kuliah Jurusan Kedokteran dan Kedokteran Gigi Terbaik di Perguruan Tinggi Negeri
Muhamad Rifki Taufik | 23 hari yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 2 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1