Profesiku: Pelatih Renang, Galuh Nursetyo Yulianto
- Feb 05, 2017
- Nadia Fernanda
Dalam seri "Profesiku", kamu bisa kenalan dengan berbagai profesi, lewat cerita para senior yang menekuninya. Kali ini, yuk, kenalan dengan profesi Pelatih Renang, bersama Galuh Nursetyo Yulianto!
Galuh Nursetyo Yulianto (Galuh) adalah seorang Pelatih dan Pemandu Olahraga, khususnya Pelatih Renang, di klub renang lokal, Barracuda’s Simming Course, yang belokasi di Kota Malang. Galuh merupakan mahasiswa Universitas Negeri Malang jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga angkatan 2013, yang kini sudah menjalan profesi ini selama kurang lebih 2 tahun 3 bulan.
Profesiku:
“Pelatih renang di Barracuda’s Swimming Course Malang.”
Tugasku sehari-hari:
“Secara umum sih, pekerjaanku hampir sama dengan trainer kebanyakan, yaitu membuat seseorang atau yang di dalam dunia olahraga disebut dengan atlet tersebut dari yang belum mahir menjadi mahir, atau yang belum bisa sama sekali menjadi bisa, tentunya didalam bidang yang aku kuasai, yakni renang.
Ada perbedaan waktu pengajaran renang dan program latihan renang itu sendiri. Semisal, kalau weekdays, tepatnya hari Selasa dan Kamis, jadwalku mengajar di tempat kerjaku itu dari jam 15.00-16.30, kalau weekend, hari Sabtu jam 13.00-15.00 hari minggu jam 07.00-09.00.
Lalu ada empat jenis kelas yang dibagi per program latihan, yaitu Low (usia TK-SD kelas 2), Middle (usia SD-SMP), High (Usia SMA), dan Dewasa (di atas SMA/sederajat). Job desc sebagai pelatih renang tentu disesuaikan dengan program kelas mana yang akan aku ajar, yang tentunya disesuaikan dengan kemampuan mereka.”
Alasan kenapa memilih profesi ini:
“Hmm, mungkin karena aku ngerasa kalau ini nggak seperti suatu profesi, kali, ya? Maksudnya, seperti hobi yang dibayar. Dari dulu, aku sudah dekat dengan dunia olahraga air. Sejak kelas 2 SMP aku udah jadi atlet selam sampai memutuskan untuk berhenti di semester awal perkuliahan karena kesibukan kuliah dan organisasi di kampus.
Menjadi pelatih renang pun awalnya aku cuma iseng. Ketika semester 3 aku mulai merasa kuliahku sedikit longgar, aku kepikiran ingin gabung di suatu klub renang lokal. Nggak nyangka, ternyata langsung diterima menjadi trainer! Dari sana, aku terus lanjut menjalani profesi ini sampai sekarang.”
Modal yang dibutuhkan untuk menjalani profesi ini:
“Passion dan skill. Kalau ingin menjadi trainer pemula, minimal bisa berenang gaya dada dan bebas dengan benar, lah. Hahaha.”
Tahap untuk mencapai posisi dalam pekerjaan ini:
“Sebenarnya nggak ada tahapan khusus, sih. Yang penting menguasai dua gaya renang yang aku sebutin tadi dengan benar aja. Dan perbanyak latihan. Serius!
Tapi aku rasa, sih, yang penting semua pekerjaan yang dilakukan dengan baik, telaten dan tentunya sungguh-sungguh, pasti hasilnya nggak bohong. Kalau pekerjaan kita baik pasti atasan akan memberi kepercayaan yang lebih tinggi—alias naik jabatan. Dan kalau bisa menjadi pelatih Atlet berprestasi, tentunya itu adalah hal yang membanggakan.”
Pengalaman berkesan selama menjalani profesi ini:
“Mengajar renang, khususnya kelas dewasa, benar-benar memberikan aku banyak pengalaman baru. Contohnya, aku pernah mengajar dosen S3 Universitas Negeri Malang. Ketika ngobrol-ngobrol, Beliau banyak memberiku banyak nasihat menarik, aku dan Beliau seperti nggak ada jarak seperti di bangku kuliah, malahan aku merasa seperti bicara dengan teman sendiri yang ceplas-ceplos gitu, hahaha.”
Kendala yang pernah ditemui selama menjalani profesi ini:
“Aku pernah mengajar kelas renang untuk anak berkemampuan khusus. Awalnya, sih, aku agak sebel dan frustasi karena kecepatan mereka dalam menyerap pelajaran nggak seperti orang pada umumnya.
Tapi, karena itu aku jadi tersadar, setelah mengajari mereka dengan telaten, bagiku mereka itu hebat luar biasa—bahkan melampaui orang pada umumnya. Di tengah keterbatasannya, semangat mereka untuk belajar selalu terpancar, dan seperti nggak pernah mengeluh. Aku belajar banyak dari pengalaman itu karena mereka mengajarkan aku untuk menjadi pribadi yang sabar dan terus bersyukur karena kita sudah diberikan anugerah yang lebih dari Yang Maha Kuasa.”
Miskonsepsi umum tentang pekerjaan ini:
“Kayaknya, sih, kalau untuk profesi pelatih renang hampir nggak ada miskonsepsi. Soalnya aku sendiri belum nemuin ada orang yang salah soal profesi ini. Soalnya nama profesinya kayak udah jelas banget gitu. Pelatih renang. Ya kebayang kerjaannya pasti ngangon kambing. Eh, ngelatih renang maksudnya, hahaha.”
Kasih tips, dong, untuk anak-anak muda yang ingin bekerja di profesi ini:
“Untuk kamu yang ingin menjadi pelatih renang, kalau yang belum bisa berenang atau belum mahir pastinya sering-sering latihan, minimal mempunyai skill renang gaya dada dan gaya bebas. Sukur-sukur bisa empat gaya. Passion-nya harus ada!
Kemudian, kamu harus getol mencari pengalaman melatih renang tentunya. Lebih baik lagi kalau kamu ingin mencari lisensi pelatih mulai dari dasar atau bahkan sampai lisensi internasional. Intinya, harus semangat dan yakin kalau kamu pasti bisa.”
(sumber gambar: dok. pribadi)
gimana? udh wisuda?
Ciri-Ciri Proposal Skripsi yang Baik dan Berkualitas (dan Nggak Bakal Bikin Kamu Dibantai Dosen Penguji)ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?
Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran HewanKak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?
5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanansemangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagussemoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus