Pesan Positif yang Dapat kamu Pelajari dari Film Aladdin
- May 27, 2019
- Beby Nurdiana Rohman
I can show you the world, shining, shimmering, splendid. Tell me princess, now, when did you last let your heart decide? I can open your eyes, take you wonder by wonder, over sideways and under on a magic carpet ride. A whole new world, a new fantastic point of view…..” (ceritanya lagi nyanyi, hehe.)
Hayoo… Siapa disini yang sudah nonton film Aladdin? Well, saya rasa hampir semua orang sudah mengetahui cerita original dari film live action Aladdin yang saat ini sedang diputar di bioskop-bioskop. Film ini menceritakan seorang Putri dari Kerajaan bernama Agrabah, yang tidak diperbolehkan keluar rumah oleh sang Sultan.
Di lain sisi, ada seorang laki-laki biasa yang tinggal di kota Agrabah dan bertahan hidup dengan cara mencuri apapun baik itu makanan maupun barang-barang. Sang putri dan juga laki-laki tersebut merasa bahwa diri mereka telah terperangkap disuatu keadaan yang mereka tidak sukai. Yap, putri dan laki-laki tersebut bernama Jasmine dan Aladdin.
Kisah ini menjadi menarik ketika Aladdin bertemu dengan seorang Jin, meminta bantuannya, mengalahkan perdana menteri yang jahat dan sebagainya. Film yang dapat dinikmati oleh semua umur ini ternyata memiliki banyak penggemar, lho. Banyak orang yang suka dengan film ini karena jalan ceritanya yang menarik dan penuh fantasi, penuh dengan lagu-lagu yang memanjakan telinga, memunculkan “kekentalan” budaya dari negara Timur Tengah dan sebagainya.
Saya sendiri, suka film Aladdin karena ada banyak sekali, lho, pesan-pesan yang bisa kamu tangkap secara mudah dan gamblang. Tentunya, pesan-pesan ini pun dapat diterapkan di kehidupanmu sehari-hari. Ada pesan apa saja, ya, yang disampaikan melalui film Aladdin?
1. Menjadi diri sendiri lebih baik dibandingkan hidup dalam kepura-puraan
Capek, nggak, sih, ketika kamu harus hidup dengan kepura-puraan dan nggak bisa mejadi dirimu sendiri? Yap, tentunya melelahkan sekali, kan, gaes. Nah, kehidupan ini, lah, yang (tadinya mau) dijalani oleh Aladdin. Untuk dapat menikah dengan Jasmine, Aladdin memilih untuk berpura-pura menjadi seorang Pangeran dari Negeri Ababwa.
Hmm… Pada akhirnya, pun, penyamaran ini terbongkar, namun, Jasmine tetap menerima Aladdin sebagaimana adanya. Well, dari scene yang satu ini, kamu bisa belajar bahwa untuk apa berusaha menjadi orang lain jika menjadi diri sendiri pun, kamu dapat diterima oleh orang lain. Maka dari itu, ada baiknya kalau kamu menjadi dirimu sendiri dan kembangkan semua kemampuan dan kebaikkan yang ada di dalam dirimu sendiri. Pada hakikatnya, banyak orang yang menerima dirimu karena sifat dan kebaikkanmu, bukan karena siapa dirimu.
2. Perempuan pun bisa jadi pemimpin
Di film Aladdin, budaya patriarki masih sangat “kental” terlihat disana-sini. Budaya patriarki itu apa, sih? Mudahnya, budaya patriarki adalah budaya yang menganggap bahwa perempuan adalah kelas kedua, sedangkan laki-laki ialah kelas pertama. Dalam hukum di Agrabah, jika kamu perempuan, kamu nggak akan bisa menjadi Sultan.
Namun, karena Jasmine merupakan seseorang yang pintar, suka belajar, memahami rakyatnya dan juga pandai bernegosiasi, maka akhirnya, ia pun diangkat oleh sang Ayah untuk menggantinya menjadi seorang Sultan perempuan yang pertama.
Nah, maka dari itu, gaes, buat kamu yang perempuan, jangan sampai kamu malas belajar dan justru lebih memilih untuk menikah karena malas belajar, ya. Karena kamu perempuan, pendidikan pun, menjadi suatu hal yang perlu kamu miliki dan junjung tinggi. Dengan belajar, kamu akan meningkatkan kualitas diri dan nggak menutup kemungkinan, lho, kalau kamu bisa menjadi seorang pemimpin kelak.
3. Memiliki ambisi itu baik, namun, jangan sampai gelap mata, ya
Jafar, sang perdana menteri, memiliki ambisi yaitu untuk menjadi yang pertama. Ia nggak mau menjadi yang kedua. Well, sebenarnya, keinginan seperti itu bisa memotivasimu untuk melakukan segala hal sebaik mungkin, lho. Akan tetapi, jika kamu menjadikannya suatu ambisi, menurut saya, hal itu lah yang nggak baik.
Terkadang, ada saatnya kita berada di urutan pertama, namun ada saatnya kita berada di urutan kedua. Kita nggak bisa selamanya akan berada di urutan pertama, karena, pasti akan ada orang-orang yang lebih baik dari kita. Daripada melakukan hal-hal yang nggak baik seperti Jafar, lebih baik, kamu menjalankan segala sesuatu sebaik mungkin dengan tujuan meraih hasil yang baik, bukan, untuk menjadi seseorang yang ada di urutan yang pertama.
4. Kamu nggak bisa selamanya bergantung kepada orang lain
Genie akan membantumu dan mengabulkan semua permintaanmu, akan tetapi, Genie hanya mengabulkan tiga permintaan. Well, dari situ, kamu bisa belajar bahwa kamu nggak bisa bergantung selamanya kepada orang lain.
Nah, daripada kamu bergantung kepada orang lain, ada baiknya, kalau kamu berusaha sekuat tenaga, untuk meraih apa yang kamu inginkan. Misalnya, kamu ingin menjadi juara kelas, maka, kamu harus berusaha untuk mendapatkannya dengan belajar dengan giat, mengerjakan tugas dan lain sebagainya.
5. Kerjasama tim yang baik selalu membuahkan hasil yang baik
Meskipun Aladdin dan Abu sering mencuri, namun kegiatan mencuri itu nggak akan berhasil kalau mereka nggak memiliki kerjasama yang baik. Eits… Jangan anggap saya akan menyuruhmu untuk bekerjasama dalam hal mencuri atau menyetujui perbuatan Aladdin dan Abu, ya, gaes! Saya nggak berpikir demikian.
Tetapi, hal yang bisa kamu pelajari ialah kerjasama yang baik, pasti akan membuahkan hasil yang baik juga. Misalnya, nih, kamu ada tugas kelompok untuk membuat suatu karya seni. Kalau kamu memiliki komunikasi yang baik, tahu apa yang diinginkan oleh semua anggota kelompokmu dan lain sebagainya, pasti, karya seni yang akan kamu dan teman-temanmu ciptakan menjadi suatu karya seni yang sangat bagus dan indah.
6. Selalu menjadi pribadi yang bersyukur
Last but not least, selalu jadi pribadi yang bersyukur. Genie bilang, kalau kamu diberikan lebih banyak pengabulan permintaan, kamu nggak akan cukup dengan hal tersebut. Nah, dari perkataan Genie inilah, kamu bisa belajar bahwa apapun selalu terasa nggak cukup kalau kamu nggak bersyukur. Daripada merasa kekurangan dan selalu merasa nggak cukup, ada baiknya, kalau kamu lebih bersyukur menerima apa yang kamu miliki saat ini.
***
Wah, ternyata, selain kamu dimanjakan dengan jalan cerita, lagu-lagu yang enak untuk didengar, visualisasi cerita yang keren dan sebagainya, film ini pun memberikanmu banyak pesan atas nilai-nilai yang baik, ya. Kerennya, pesan-pesan yang disampaikan ini, sesuai sekali dengan kehidupan kita sehari-hari. Jadi, tunggu apalagi? Buat kamu yang sudah menonton ataupun yang belum menonton film Aladdin, yuk, kita terapkan nilai-nilai ini dalam kehidupanmu! Semangat!
Baca juga:
-
5 Pesan Tersirat Dari Film "Avengers: Endgame" yang Dapat Diterapkan di Kehidupan Sehari-Hari
-
Alasan Mengapa Film-Film Animasi Ghibli Harus Jadi Film yang Wajib Kamu Tonton
(Sumber gambar: hindustantimes.com, blushingboys.com, dailymail.co.uk, pinterest.com)
gimana? udh wisuda?
Ciri-Ciri Proposal Skripsi yang Baik dan Berkualitas (dan Nggak Bakal Bikin Kamu Dibantai Dosen Penguji)ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?
Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran HewanKak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?
5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanansemangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagussemoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus