Kuliah di perantauan memang menjadi salah satu impian banyak pelajar SMA. Saya juga dulu merantau dari kota asal saya, Jogja, menuju Bandung untuk berkuliah. Banyak pengalaman  hidup yang didapatkan ketika saya kuliah sebagai anak rantau. Nggak rugi, deh!

Kalau kamu juga tertarik kuliah di rantau, ada beberapa hal yang harus kamu persiapkan dulu. Berikut beberapa di antaranya.

1. Cari informasi yang valid tentang jurusan dan kampus yang kamu inginkan

Ibarat mau travelling, kalau kamu berniat kuliah di rantau, kamu harus tahu betul apa tujuan kamu pergi ke tempat tersebut, dan apa yang mau kamu lakukan di sana. Jadi, sebelum memutuskan, kamu harus tahu KENAPA kamu harus berkuliah di kampus luar kota tersebut, apa aja yang bisa kamu pelajari di jurusan pilihanmu, berapa biaya kuliahnya, ada beasiswa apa aja, dan sebagainya. Kamu bisa cari semua informasi tersebut lebih valid dari situs kampus, Youthmanual, atau para mahasiswa dan alumni jurusan tersebut.

Nggak ada salahnya juga untuk cari tahu seputar budaya mahasiswa di kampus tersebut. Misalnya, budaya mahasiswa Trisakti (yang mendukung aksi politik dalam kampus) tentunya berbeda dengan budaya mahasiswa Bina Nusantara (yang sama sekali nggak bermain politik mahasiswa)

2. Cari tahu juga info tentang kota calon kampusmu

Ketika saya ingin merantau ke Bandung, ada tiga hal yang saya cari tahu seputar kota tersebut—biaya hidup, keamanan, dan kultur masyarakatnya. Saya cukup kaget ketika mengetahui biaya hidup di Bandung yang hampir dua kali lipat biaya hidup di kota asal saya, Jogja. Tetapi dengan begitu, sebelum merantau ke Bandung, saya jadi tahu kalau saya harus belajar berhemat kalau mau tinggal di sana.

3. Bicarakan dengan orang tua mengenai keinginanmu untuk merantau

Sebagai seorang Muslim, saya percaya bahwa restu orangtua adalah restunya Tuhan juga. Dengan kata lain, restu orangtua adalah hal yang sangat penting. Pastikan kamu mendapat restu ortu kalau mau kuliah merantau, ya.

Kalau kamu takut untuk memulai pembicaraannya secara to the point, kamu bisa menggunakan teknik berandai-andai dulu. Misalnya, “Pa, kalau misalnya aku kuliah di luar kota gimana? Papa setuju nggak?”. Kalau respon orangtua kamu oke, kamu bisa langsung membicarakan keinginanmu yang sebenarnya kepada mereka.

Jangan lupa, bicarakan juga soal pendanaaan kuliah kamu kelak. Kuliah di rantauan itu mahal, gaes. Kamu nggak hanya harus mengeluarkan biaya pendidikan, tetapi juga biaya pendukung kuliah (uang untuk buku, praktikum, kegiatan organisasi, dll) serta biaya hidup (uang kos, uang makan, uang transportasi, dan sebagainya).

4. Kalau orang tuamu nggak langsung mengizinkan, cari tahu apa yang membuat mereka belum setuju, lalu pikirkan solusinya.

Alasan orangtua belum mengizinkan anaknya untuk merantau ada bermacam-macam. Carilah apa alasan orangtua KAMU melarang, dan cari solusinya. Misalnya, ortumu merasa kuliah di rantau mahal, dan mereka nggak punya biaya untuk mendanai uang kos dan uang makanmu. Nah, coba, deh, kamu cari info beasiswa, atau rencanakan untuk kuliah sambil bekerja part-time, supaya kamu bisa membantu ortu dari segi biaya.

Ada banyak metode untuk meyakinkan orangtua seputar kuliah, yang kamu bisa baca di sini dan sini, ya.

5. Tetaplah belajar dan berusaha keras

Meski restu  orangtua sudah kamu kantongi, nggak ada artinya kalau kamu nggak belajar keras. Tetaplah rajin belajar, supaya kamu bisa menembus kampus idamanmu di rantau, ya! Buktikan bahwa kamu layak untuk mendapatkan hasil yang terbaik karena percayalah, hasil nggak akan mengkhianati prosesnya.

(sumber gambar : www.jendelaberita.com, mojok.co, www.ninjamommers.com, wallpapercave.com)