5 Kelebihan Memilih Pendidikan Vokasional yang Harus Kamu Ketahui

Kata siapa, sih, kuliah harus S1 atau pendidikan sarjana? Nggak juga, kok, gaes, kuliah itu nggak mesti masuk ke pendidikan sarjana. Selain pendidikan sarjana ada beberapa jenjang perkuliahan yang bisa kamu pilih, diantaranya adalah diploma satu (D1), diploma dua (D2), diploma tiga (D3) dan diploma empat (D4) yang masuk ke dalam pendidikan vokasional. Bedanya diploma satu hingga diploma empat, tuh, apa, sih? Nah, buat kamu yang penasaran, coba, deh, cek artikel yang satu ini: Apa Sih, Bedanya D1, D2, D3, D4 dan S1?

Pendidikan vokasional merupakan pendidikan yang lebih mencondongkan kurikulumnya untuk lebih belajar praktek dibandingkan belajar teorinya. Maka dari itu, jika kamu ingin belajar suatu hal, namun juga kamu ingin menambah hard skills yang bisa dipakai di dunia kerja, pendidikan vokasional ini cocok banget buat kamu.

Namun, sayangnya, nih, gaes, sebagian besar orang menjadikan pendidikan vokasional sebagai pilihan kedua. Alasan yang paling sering saya dengar ialah karena pendidikan vokasional tidak memberikan titel sarjana layaknya pendidikan sarjana. Hmm... Perlu kamu ketahui, gaes, setiap jenjang diploma memiliki gelarnya masing-masing, lho. Gelar tersebut disesuaikan juga dengan jurusan apa yang kamu jalani.

Sebenarnya, ada banyak, lho, kelebihan bersekolah di pendidikan vokasional ini. Hmm... Apa saja, ya, kelebihan pendidikan vokasional? Kalau penasaran, yuk, simak penjelasannya!

1. Belajarnya lebih fokus

Kalau kamu masuk pendidikan vokasional, kamu akan mempelajari hal-hal yang lebih spesifik. Misalnya, nih, kamu suka dunia jalan-jalan, kamu bisa masuk jurusan Pariwisata. Kamu suka sama masak-masak, kamu bisa masuk jurusan Tata Boga. Kamu suka merencanakan perjalanan, kamu bisa juga masuk ke jurusan usaha perjalanan wisata.

Nah, jurusan yang spesifik ini tentunya akan memberikanmu pelajaran-pelajaran yang sama spesifiknya. Kalau kamu di S1, kamu akan belajar banyak hal yang sifatnya teoritis. Nah, pada pendidikan vokasi ini, kamu akan belajar hal-hal yang sifatnya lebih praktik, sehingga, pelajarannya pun lebih fokus.

2. Pelajarannya lebih applicable di dunia kerja

Yap, karena pendidikan vokasional ini lebih sering belajar praktik daripada teori, maka, apa yang dipelajari lebih applicable atau bisa diterapkan dalam dunia pekerjaan. Misalnya, nih, kamu masuk jurusan tata boga, kamu nggak akan selamanya belajar tentang cara memasak suatu makanan di dalam kelas saja, gaes, melainkan, kamu akan belajar di dapur dan mencoba membuat makanan itu sendiri.

Coba bayangkan kalau kamu belajar membuat suatu masakan namun kamu hanya membahas bahan-bahannya saja, menjelaskan tentang cara memasaknya dan lain sebagainya tanpa mulai memasak. Yang ada, kamu hanya sekedar jago resep, bukan jago memasak makanan tersebut. Nah, tentunya, kemampuan hal-hal praktik ini sangat applicable dalam dunia kerja.

3. Para pengajar biasanya orang yang berpengalaman dalam bidang tertentu

Nah, kelebihan lainnya dalam pendidikan vokasional ialah kamu akan diajari oleh dosen-dosen yang kompeten dalam bidangnya. Eits... Bukan berarti dosen-dosen S1 tidak kompeten, ya, bukan. Namun, biasanya, nih, dosen pendidikan vokasional adalah orang-orang yang terjun langsung dan paham betul dengan suatu hal. Sedangkan dosen S1 merupakan dosen-dosen yang lebih fokus ke ranah penelitian dan pengajaran suatu bidang tertentu.

Misalnya, nih, ketika kamu berkuliah S1 di jurusan Desain Komunikasi Visual, tenaga pengajar yang akan mendidikmu sebagian besarnya memiliki kegiatan utama yaitu sebagai seorang dosen atau peneliti. Sangat jarang dari para dosen tersebut yang bekerja langsung di dunia advertising.

Nah, beda dengan pendidikan vokasional. Saya punya seorang teman yang mengajar di suatu sekolah vokasi pariwisata. Teman saya ini, seorang barista yang sudah memiliki sertifikat yang memadai tentang ilmu perkopian. Nah, karena kemampuan yang baik dalam dunia perkopian, akhirnya teman saya ini diangkat menjadi tenaga pengajar di sekolah vokasi pariwisata tersebut. Kegiatan sehari-harinya ialah menjadi seorang barista dan juga bekerja dalam dunia perbankan.

4. Lulusannya nggak kalah saing dengan lulusan S1

Kata siapa lulusan pendidikan sarjana lebih baik dari lulusan pendidikan vokasional? Nggak juga, lho. Bagus atau nggaknya seseorang nggak dilihat dari apakah ia seorang lulusan sarjana atau vokasi melainkan dari masing-masing individu.

Nggak percaya? Well, saya memiliki beberapa teman yang memilih pendidikan vokasional sebagai pendidikan lanjutannya. Sebelum saya lulus, teman-teman saya ini sudah lulus lebih dahulu. Banyak dari mereka yang langsung mendapatkan pekerjaan. Mereka mendapatkan pekerjaan di tempat yang berbeda-beda sesuai dengan jurusannya masing-masing. Teman saya yang lulus dari pendidikan vokasi ilmu komunikasi, ia masuk ke ranah pekerjaan advertising. Teman saya yang lulus dari vokasi Sastra Inggris, masuk ke salah satu multi national company. Nah, berarti, para lulusan vokasi pun memiliki daya saing yang bagus juga, kan?

5. Nggak kaget saat terjun ke dunia kerja

Yak, kelebihan lainnya jika kamu memilih pendidikan vokasional adalah kamu nggak akan merasa kaget ketika terjun ke dunia kerja. Saya rasa, ketika kamu terjun ke dunia kerja, pekerjaanmu pun nggak akan jauh dari apa yang kamu pelajari selama di kuliah. Misalnya, nih, kamu bekerja di ranah pariwisata dan kamu lulusan vokasi pariwisata, saya yakin, kamu nggak kaget dengan ranah pekerjaanmu. Kenapa begitu? Karena, apa yang kamu kerjakan, delapan puluh persennya adalah hal-hal yang pernah kamu pelajari sebelumnya.

Ditambah lagi, pengalaman magang yang biasanya diwajibkan untuk memenuhi tugas akhir bisa menjadi masa-masa kamu untuk adaptasi dalam dunia kerja. Sehingga, ketika kamu sudah bekerja, kamu nggak membutuhkan waktu untuk adaptasi yang lama.

***

Wah, ternyata pendidikan vokasional nggak kalah keren, kan, daripada pendidikan sarjana? Maka dari itu, gaes, buat kamu yang ingin segera bekerja atau ingin mempelajari hal-hal yang bersifat praktik ketimbang teoritis, kamu bisa banget memilih pendidikan vokasional sebagai pendidikan lanjutanmu.

Perlu diingat, nih, gaes, nggak seharusnya pendidikan vokasional dianggap sebelah mata jika dibandingkan dengan pendidikan sarjana. Kenapa? Karena pendidikan vokasional dan pendidikan sarjana memiliki tujuannya yang berbeda. Pendidikan vokasional mendidik mahasiswa agar bisa terjun langsung ke dunia kerja. Sedangkan pendidikan sarjana, lebih mengutamakan mahasiswa untuk menjadi seorang ilmuwan, peneliti dan hal-hal lainnya yang lebih bersifat akademis.

Nah, karena kamu sudah tahu, nih, kelebihan dari pendidikan vokasional, jangan lagi menganggap pendidikan vokasional dengan sebelah mata, ya! Jadi, gimana, gaes? Apakah kamu tertarik untuk melanjutkan pendidikan ke pendidikan vokasional?

Baca juga:

(Sumber gambar: edura.id)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
Muhamad Rifki Taufik | 22 jam yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 1 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
AtomyFirst Chanel | 2 bulan yang lalu

Open PP @houseofshirly foll 427k @Idea_forhome foll 377k @myhomeidea_ foll 270k. Harga Paket lebih murah. DM kami yaa..

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1