11 Tanda yang Menunjukkan Kamu Adalah Seorang People Pleaser. Apakah Kamu Salah Satunya?
- Dec 17, 2019
- Fitria Aisyah
Yap, bener banget! Salah satu penyakit umum yang dimiliki oleh orang Indonesia adalah “nggak enakan” a.k.a people pleaser. Hah, people pleaser? Apaan lagi, tuh?
Well, people pleaser adalah orang yang selalu ingin menyenangkan orang lain dan menomorduakan bahkan melupakan keinginannya sendiri. Buat seorang people pleaser, membuat bahagia orang lain menjadi jalan hidupnya. Dia juga nggak bisa menolak permintaan dari orang lain.
Mungkin maksud dari si people pleaser itu baik—nggak ingin membuat orang lain kecewa, sedih, atau marah. Even terdengar positif, nyatanya menjadi seorang people pleaser adalah hal yang negatif, gaes. Bahkan, kalau nggak diubah, hal ini bisa membuat seorang people pleser kehilangan jati dirinya dan hidup dalam ekspektasi orang lain.
Nah, berbicara mengenai people pleaser. Yuk, kepoin hal apa saja, sih, yang menandakan kalau kita adalah seorang people pleaser. Jangan-jangan, tandanya ada di kamu, deh.
1. Selalu berkata “iya”, meski nyatanya kamu keberatan
Ciri pertama dari si people pleaser adalah selalu mengatakan “iya” dalam setiap permintaan teman, orang tua atau yang lain—meski nyatanya kamu keberatan. Seorang people pleaser sangat enggan untuk mengatakan “nggak” alias dia akan mengiyakan semua ajakan yang ditujukan kepada dirinya. Mulai dari ajakan jalan, nongkrong hingga sebuah bantuan yang memberatkan dia. Sulitnya untuk mengatakan kata “nggak” ini didasari karena adanya rasa nggak enak hati ketika menolak sebuah permintaan tersebut.
Even menolong itu baik, tapi perlu diingat, ya, untuk tahu batasan dari diri kamu sendiri. Kalau kamu sering melakukan ini, belajarlah untuk mengatakan “nggak” mulai dari sekarang, karena kamu berhak menentukan apapun yang ingin kamu lakukan.
2. Selalu merasa was-was dan takut nyakitin orang lain
“Aduh, aku tadi harusnya nggak ngomong gitu. Gimana kalau dia tersinggung, ya?”
Nah, ciri kedua dari si people pleaser adalah dia sangat berhati-hati dan selalu menyiapkan kata-kata sebelum berbicara dengan orang lain, gaes. Dia sangat takut menyakiti hati orang lain. Bahkan, meski nyatanya orang tersebut sangat santai dan nggak tersinggung dengan ucapannya, si people pleaser ini masih saja terngiang-ngiang dan memikirkan percakapan yang telah usah hingga sepanjang malam atau lebih parahnya sampai berhari-hari. Dan jatuhnya malah membuat si people pleaser menjadi gelisah dan nggak bisa tidur.
Memang, sih, sebisa mungkin kita harus menghindari perbuatan atau kata-kata yang menyakiti hati orang lain. Tapi, bisa jadi kecemasanmu itu berlebihan dan nggak sesuai dengan kenyataan alias hanya perasaanmu saja.
3. Selalu overthinking dengan pemikiran orang lain terhadap dirimu
Nah, sudah sempat saya singgung di poin sebelumnya, nih. Seorang people pleaser merupakan orang yang terlalu peduli dengan omongan atau pendapat orang lain. Padahal, nggak semua pendapat atau pemikiran orang tentangmu itu benar. Mereka cuma melihat dari luar atau saat dalam kondisi tertentu saja dan nggak setiap saat juga, ‘kan?
Of course, kalau hal ini dibiarkan terus-menerus akan membuat kamu hidup dalam bayangan serta ekspektasi orang lain, bukan ekspektasimu sendiri. Memang benar, terkadang kita perlu memikirkan pendapat orang lain. Tapi, ambillah yang sekiranya benar dan abaikan yang sekiranya nggak benar dan nggak membuatmu maju. Sebab, kamu jauh mengenal dirimu sendiri dibandingkan orang lain.
4. Berpura-pura baik-baik saja, padahal kamu sedang terluka
Si people pleaser adalah orang yang terbiasa mencurangi dirinya. Hah, mencurangi dirinya sendiri? Maksudnya gimana, tuh?
Jadi, si people pleaser ini adalah sosok yang lihai dalam menyembunyikan perasaannya. Meski dia dalam keadaan marah, sedih, malu, atau kecewa, dan lain sebagainya. Nyatanya dia akan menyangkal dan tetap berpura-pura buat tampil baik-baik saja di depan semua orang.
Fyi, keengganannya untuk menunjukkan kondisi yang sebenarnya itu didasari oleh adanya rasa takut akan pandangan jelek (seperti lemah, mudah menyerah, dan lain-lain) dari orang lain terhadap dirinya.
Hal inilah yang membuat seorang people pleaser ini dentik dengan karakter yang selalu ceria dan nggak punya beban hidup sama sekali. Dan tentunya, selalu bersikap baik-baik saja juga nggak baik karena semua manusia pasti memiliki beban hidup tersendiri.
5. Enggan meminta bantuan
Selain ingin bersiap baik-baik saja, si people pleaser ini jarang sekali minta bantuan orang lain. Bukan karena dia bisa segalanya, melainkan dia segan buat merepotkan orang lain dan nggak mau orang lain tahu kalau dia berada dalam kesulitan.
Dia lebih suka memendam dan menyelesaikan masalahnya sendiri, meskipun dia harus berdarah-darah buat menyelasaikan masalah tersebut. Padahal, sebagai manusia biasa, apa salahnya minta bantuan orang lain?
6. Sering merasa bersalah dan mengucapkan “maaf” untuk hal-hal yang nggak perlu
“Aduh maaf, aku kurang tahu infonya. Coba nanti aku tanyakan ke yang lain dulu ya.”
Nah, ciri lain yang identik dengan seorang people pleaser adalah dia sangat mudah mengucapkan kata “maaf”, bahkan untuk kesalahan yang nggak dia perbuat. Meski nyatanya, mengucapkan maaf adalah hal yang baik dan wajib kita ucapkan. Tapi, kalau berlebihan juga nggak baik, gaes.
Contohnya saat ada temanmu menanyakan sesuatu yang nggak berkaitan dengan tugasmu, bukan salahmu bila kamu nggak tahu. Jadi, nggak perlu minta maaf. Meski kamu cuma berniat buat meringankan atau menyenangkan temanmu itu, selalu menanggung kelalain orang lain bukanlah cara yang tepat buat membantu mereka, lho.
Jadi, kalau kamu sering menyalahkan diri sendiri untuk hal-hal yang nggak penting. Yuk, mulai sekarang tingkatkan rasa percaya dirimu.
7. Sulit berterima kasih pada diri sendiri
“Ah, nggak, kok. Ini berhasil juga karena lagi hoki aja. Kalian lebih baik daripada aku. Hehe…”
Seorang people pleaser selalu merasa insecure dengan pencapaian yang dimilikinya. Dalam dirinya, dia selalu merasa satu level di bawah orang lain. Menurut si people pleaser, pencapaian orang lain jauh lebih keren dan bisa lebih baik dari dirinya. Padahal pencapaiannya juga nggak kalah kerennya dengan milik orang lain.
Alhasil, si people pleaser ini sangat susah untuk berterima kasih pada dirinya sendiri dan berkeyakinan bahwa pencapaian yang didapat hanya kebetulan semata. Meski kenyataannya, dia tahu kebetulan itu juga diperoleh dari usaha dia yang sangat keras.
Jadi, kalau kamu merasa sepeti itu. Mulai sekarang hargailah setiap pencapaian yang kamu dapat, ya, dan jangan lupa untuk berterima kasih pada diri kamu sendiri.
8. Memilih diam dan berpura-pura setuju untuk menghindari konflik atau perdebatan
Ketika berada dalam sebuah rapat atau kerja kelompok, si people pleaser ini sangat menghidari yang namanya konflik atau perdebatan. Meski sebenarnya dia punya pendapat atau pemikiran lain yang nggak kalah keren, dia cenderung memilih diam, memendam atau berpura-pura setuju dengan pendapat orang lain.
Jikalau kamu merasa di posisi ini, sebaiknya kamu belajar untuk mengeluarkan pendapatmu, gaes. Siapa tahu pendapatmu bisa mendukung pendapat temanmu yang lain atau berguna untuk memecahkan masalah. Satu hal yang harus kamu ingat, berbeda pendapat nggak selalu berarti negatif, kok.
9. Sikap diam dari orang-orang di sekitar sangat mengganggumu
“Kok dia makan siang nggak ngajak-ngajak aku, ya? Apa aku ada salah-salah sikap?”
Hayoo… siapa yang pernah seperti itu? Hihihi.
Anyway, people pleaser itu sangat sensitif dengan orang-orang yang ada di sekitarnya. Sikap orang lain yang mendadak diam atau berbeda dari biasanya mudah ditangkap oleh instinct si people pleaser.
Dari situ, si people pleaser ini akan secara refleks menganggap perubahan itu karena dirinya dan mulai mencari-cari tahu apa kesalahan yang sudah dia perbuat. Padahal, ‘kan, bisa saja si orang lain tersebut memang sedang ada masalah di luar—yang nggak ada hubungannya sama kamu.
10. Mudah dimanfaatkan
Sehari-hari, seorang people pleaser menjadi tempat pertama buat orang-orang yang meminta bantuan. Kenapa demikian? Soalnya si people pleaser adalah orang yang selalu berusaha menyenangkan orang lain dengan berbagai cara. Bahkan jika itu merugikan dirinya sendiri.
Well, membantu dan membuat orang lain senang memang sikap yang baik. Tapi yakin, nih, kamu nggak dimanfaatkan?
11. Sangat takut ketika ada orang lain yang marah
Ciri terakhir dari seroang people pleaser yaitu ketakutannya ketika ada seseorang yang marah. Ya, memang, sih, membuat orang lain marah itu hal yang nggak baik. Tapi, selalu merasa takut ketika ada orang lain yang marah, itu juga salah. Kalau dibiarkan, hal ini akan membuat harimu gelisah dan nggak tenang.
Jadi, ketika kamu nggak sengaja membuat orang lain marah, hadapilah dengan tenang dan jadikanlah sebuah pelajaran.
***
Nah, itulah hal-hal yang menunjukan kalau kamu adalah seorang people pleaser. Apakah kamu sering melakukan hal-hal diatas? Kalau iya, berusahalah untuk berubah dan menghentikannya mulai dari sekarang, gaes. Sebab, kalau terus-menerus dibiarkan juga nggak baik untuk dirimu sendiri!
Baca juga:
(Sumber gambar: spritzmindset.com, englishlive.ef.com, medium.com, whaleshares.io)
gimana? udh wisuda?
Ciri-Ciri Proposal Skripsi yang Baik dan Berkualitas (dan Nggak Bakal Bikin Kamu Dibantai Dosen Penguji)ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?
Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran HewanKak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?
5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanansemangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagussemoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus