Dos dan Don'ts dalam Menggunakan Media Sosial
- Mar 21, 2019
- Beby Nurdiana Rohman
Pada saat ini, zaman sudah sangat modern. Semua informasi bisa kamu akses dengan sekali klik. Rasanya semua informasi di dunia ini dapat kamu akses dalam sekali genggam. Semua berita bisa kamu akses melalui berbagai media, bisa melalui media sosial ataupun melalui portal-portal berita. Nah, karena adanya teknologi ini lah, kamu bisa mengetahui apa yang sedang happening di negara lain. Border atau batasan setiap negara pun terasa menghilang karena adanya teknologi informasi seperti ini.
Karena berkembangnya teknologi informasi, pasti hampir semua orang memiliki media sosial. Sebut saja Facebook, Instagram, Twitter dan sebagainya pasti kamu memilikinya. Bahkan satu orang pun bisa memiliki dua atau lebih akun sosial media. Nah, buat kamu yang punya dua atau lebih Instagram, Twitter, Facebook dan sebagainya, hayoo… Akun lainnya dipakai untuk apa? Hehe.
Nah, karena semua orang dengan mudah menggunakan media sosial, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, maka banyak sekali info-info yang berseliweran di media sosial, mulai dari info yang penting hingga info yang kurang penting, mulai dari info yang benar hingga info-info yang penuh dengan hoax. Duh.
Karena media sosial ini dimiliki oleh banyak orang, hampir semua perusahaan meminta para pelamarnya untuk mencantumkan username media sosial. Selain perusahaan, beberapa lembaga yang menyediakan beasiswa pun meminta para applicants untuk mencantumkan user name nya di curriculum vitae a.k.a CV.
Memangnya kenapa, sih, kok, sosial media harus dicantumkan di dalam CV kita? Ya, intinya, agar para HRD atau para penyeleksi penerima beasiswa tahu, bagaimana, sih, kita di dalam kehidupan kita sehari-hari. Nah, maka dari itu, kamu harus bijak dalam menggunakan media sosial, ya. Menggunakan media sosial pun ada dos and don’ts, lho. Ada apa saja, ya?
Don’ts:
1. Sebar hoax
Zaman sekarang, kalau kamu menyebarkan hoax alias menyebarkan berita yang tidak benar, pasti berita tersebut dengan mudah beradar secara cepat dan luas. Berita hoax dapat memberikan banyak sekali dampak negatif, gaes, seperti keresahan dan kepanikan dari masyarakat, menyebarkan fitnah, merugikan orang-orang yang ada di dalam berita hoax dan sebagainya.
Maka dari itu, gaes, kalau kamu menerima suatu berita dari orang lain, jangan langsung disebarkan, ya. Kamu harus cari tahu dulu kebenaran dari berita tersebut. Kamu bisa mengecek kebenarannya di google. Jangan sampai kamu mudah percaya dan ikutan menyebarluaskan berita hoax, ya!
2. Menyebarkan pendapat yang berisi tentang SARA, menjelekkan pihak lain dan sebagainya
Yap, mau di media sosial ataupun secara langsung, pendapat-pendapat yang berisi tentang SARA, menjelekkan pihak lain dan sebagainya jangan sampai disebarkan, ya, gaes. Memangnya kenapa, sih, kita nggak boleh menyebarkan hal-hal tersebut? Jelas, dong, ketika kamu menyebarkan pendapat yang berbau SARA dan menjelekkan pihak lain, sama saja seperti kamu memantik pertikaian. Hal-hal tersebut merupakan hal yang sangat rentan terjadinya konflik.
3. Hate speech
Sebenarnya, hate speech itu, apa, sih? Hate speech adalah ujaran kebencian atau ucapan kebencian. Tindakan ini dilakukan oleh suatu individu atau kelompok dalam bentuk provokasi, hasutan ataupun hinaan kepada individu yang lain baik itu dalam hal gender, fisik, pemikiran dan sebagainya.
Hate speech tentunya merupakan hal yang nggak baik, ya, gaes. Meskipun orang lain mungkin nggak paham siapa yang kamu hate di status media sosialmu, akan tetapi, orang-orang yang membacanya pun merasa tidak nyaman dengan apa yang kamu tulis.
4. Asal curhat
Sering nggak, sih, kamu menemukan teman-temanmu yang curhat tentang masalah di Instagram atau pun Facebook? Well, sesungguhnya, curhat yang berlebihan di media sosial itu merupakan suatu hal yang nggak baik, ya, gaes.
Memangnya kenapa, sih, curhat berlebihan di media sosial itu, nggak baik? Sesungguhnya, ketika kamu curhat di media sosial, sama saja seperti kamu membuka aibmu sendiri di depan orang banyak. Misalnya, nih, kamu lagi kesal dengan temanmu. Lalu kamu curhat di media sosial kalau kamu lagi kesal dengan temanmu. Walaupun kamu nggak menceritakan banyak hal, akan tetapi, hampir semua orang di yang menjadi followers-mu tahu bahwa kamu memiliki masalah dengan temanmu.
5. Menggunakan bahasa dan mengunggah konten yang nggak baik
Demi popularitas, banyak sekali “artis-artis” dari Youtube ataupun Instagram yang menggunakan kata-kata kasar atau mengunggah konten-konten yang nggak baik. Yap, hal tersebut dilakukan demi meraih popularitas saja.
Nah, kalau kamu memang ingin menjadi seorang selebgram atau artis Youtube, jangan sekali-sekali kamu menggunakan kata-kata kasar atau mengupload konten yang nggak baik, ya. Karena ketika kamu mengunggah sesuatu yang nggak baik ke internet, it’ll be forever on internet meskipun kamu telah menghapusnya.
Dos:
1. Memberikan konten yang bermanfaat
Nah, kalau kamu mau menjadi selebgram atau artis Youtube, cobalah unggah konten-konten yang berfaedah, misalnya seperti channel-nya youthmanual gitu, hehehe. Nah, selain bisa membuatmu populer, kontenmu pasti dapat membantu dan menginspirasi orang lain untuk berbuat baik atau membuat konten yang sama bagusnya dengan milikmu.
2. Memperhatikan komentar dan respect terhadap opini orang lain
Pasti kamu sering sekali, kan, melihat orang lain tubir alias ribut alias adu argumen baik itu dikolom komentar ataupun tweet? Well, biasanya hal itu bisa terjadi karena orang-orang yang berargumen nggak bisa menghargai opini orang lain dan selalu mengedepankan opininya.
Sudah nggak bisa respect terhadap opini orang lain, eh, menggunakan kata-kata kasar lagi. Duh. Kesalahannya kuadrat banget, deh, gaes. Kamu jangan seperti ini yang kalau mau beropini di media sosial.
3. Tidak spamming
Sering nggak, sih, kamu menemukan teman yang sering sekali membuat story Instagram yang isinya panjang sekali? Yap, pasti ada saja yang suka membuat story sepanjang dan sebanyak itu. Kalau pun kita lihat isi dari story, padahal isinya juga nggak penting-penting banget, kan? Nah, agar kamu nggak dianggap annoying sama orang lain, coba deh, jangan terlalu banyak mengunggah hal-hal yang kurang penting karena pasti ada saja orang-orang yang merasa terganggu dengan banyaknya status atau story-mu.
4. Kritis ketika mendapatkan informasi baru
Ketika kamu mendapatkan informasi yang belum jelas kebenarannya, jangan sekali-kali kamu menyebarkannya, ya, gaes. Kalau kamu mendapatkan informasi yang baru, coba, deh, untuk dibaca terlebih dahulu dan cari kebenarannya sebelum dibagikan kembali.
5. Tidak share info berlebihan
Yes, indeed. Kamu nggak perlu share info yang berlebihan. Info berlebihan ini misalnya seperti selalu mengabarkan kamu sedang berada dimana, informasi detail tentang nomer telepon atau alamat rumah, status yang berlebihan dan sebagainya. Sesungguhnya, kalau kamu mem-posting suatu hal secara berlebihan, hal tersebut akan mengundang kejahatan.
***
Yap, yang terpenting ialah gunakan media sosialmu sebaik mungkin dan sebijak mungkin, ya, gaes, karena apa yang ada di internet maka akan stay disana. Sehingga mau apapun yang kamu unggah, orang lain masih tetap bisa melihatnya walau pun unggahanmu sudah bertahun-tahun yang lalu.
Baca juga:
-
Poster - Poster Paling Jujur Tentang Kecanduan Kita Pada Media Sosial
-
Bisa Kamu Coba: 6 Pekerjaan di Media Sosial yang Menjanjikan
-
Kenapa Saya Mempertimbangkan Berhenti Menggunakan Media Sosial
(sumber gambar: infomart.com, pinterest.com, techtalk.gfi.com)
gimana? udh wisuda?
Ciri-Ciri Proposal Skripsi yang Baik dan Berkualitas (dan Nggak Bakal Bikin Kamu Dibantai Dosen Penguji)ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?
Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran HewanKak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?
5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanansemangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagussemoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus