Digital Nomad: Pekerjaan untuk Anak Muda yang Kreatif, Fleksibel, dan Melek Teknologi

Gaes, pernah jalan-jalan ke Bali dan lihat banyak orang asing nongkrong di depan laptop berjam-jam—baik itu di cafe ataupun pinggir pantai? Bukan, mereka bukannya bosen nikmatin momen liburan mereka di Bali. Mereka adalah para Digital Nomad yang sedang asik bekerja.

Hah? Apa itu Digital Nomad? Kok kerjanya di pantai, kayak liburan?

Digital Nomad atau kaum nomaden digital berarti orang yang bekerja di bidang teknologi dan digital secara lepas alias tidak terikat dengan waktu maupun tempat. Jadi, mereka bukanlah orang yang lagi bosen liburan atau tiba-tiba dikasih kerjaan sama atasannya di tengah liburan, kok. Mereka tetap bekerja seperti layaknya orang kantoran—minus kantor dan jam kerja, tentunya.

Kalau dilihat dari setting di atas, pekerjaan Digital Nomad terlihat seperti pekerjaan “idaman”: bisa kerja sambil ditiup sepoi-sepoi angin di pantai, bisa kerja di waktu sesuka hati, dan nggak merasakan bagaimana tertekannya perasaan ketika bekerja sambil dipantengin atasan. Tapi, emang iya jadi Digital Nomad sesantai itu? Emang semua orang bisa jadi Digital Nomad?

Biar kamu makin nggak salah kaprah dengan pekerjaan satu ini, rasanya kamu wajib banget untuk simak informasi di bawah ini mengenai Digital Nomad A-Z mulai dari pro-kontra, siapa aja yang bisa jadi seorang Digital Nomad. Yuk, simak!

Pro Kontra Jadi Digital Nomad

Digital Nomad bisa jadi pekerjaan impian beberapa orang, tapi bukan berarti Digital Nomad ideal untuk semua orang. Layaknya segala hal di dunia ini, Digital Nomad pun ada enaknya dan ada pula nggak enaknya. Sebagai pertimbangan, tentunya kamu harus tahu keduanya agar kamu nggak sampai salah ambil langkah dalam meniti karier sebagai seorang Digital Nomad.

Enaknya jadi Digital Nomad...

  • Nggak terikat dengan apa pun. Kamu bisa bekerja di mana aja dan kapan aja selama ada laptop dan koneksi internet
  • Artinya, kamu juga nggak diwajibkan untuk datang ke kantor dan punya jam kerja. Bye-bye kejebak macet dan potong gaji gara-gara terlambat!
  • Kamu leluasa mengatur waktu bekerja dan waktu bermainmu. Mau dipisah atau digabung, bebas~
  • Bisa membangun networking seluas-luasnya, karena internet adalah platform tanpa batas
  • Nggak perlu nunggu dipanggil kerja. Kamu sendiri yang menciptakan lapangan kerja sesuai dengan bidang dan keahlianmu

digital nomad

Nggak enaknya jadi Digital Nomad...

  • Karena kamu nggak punya jadwal bekerja yang tetap, mungkin kamu akan cukup sulit mengatur jadwalmu terutama jika kamu punya banyak agenda dalam satu hari
  • Dan… penghasilannya pun tentunya nggak tetap. Huhu
  • Saking bebasnya, bisa jadi kamu kesulitan untuk keep track dan mengatur waktumu sendiri. Bahaya kalau sampai kelewatan deadline!
  • Nggak semua tempat mendukung kamu untuk bekerja secara remote alias berpindah-pindah. Misalnya jarang tersedia colokan listrik, susah sinyal internet, atau bahkan biaya hidup yang tinggi
  • Ada kalanya kerjaan sepi, ada kalanya kerjaan numpuk. Makin sulit lagi kalau kamu nggak punya “keunggulan khusus” atau networking yang sempit

Intinya, Digital Nomad belum tentu ideal untuk semua orang. Dari daftar enak-nggak enak di atas, kamu bisa menentukan apakah bekerja sebagai seorang Digital Nomad cocok untuk kamu atau tidak sesuai dengan karakteristik kamu dalam bekerja ataupun jenis pekerjaan seperti apa yang kamu lakukan.

Ngomong-ngomong soal jenis pekerjaan apa yang cocok bekerja sebagai Digital Nomad, pasti kamu juga punya pertanyaan selanjutnya yaitu...

Siapa Aja yang Bisa Jadi Digital Nomad?

Pada dasarnya, asal ada laptop dan koneksi internet, kamu bisa menjadi seorang Digital Nomad. Apalagi di zaman serba digital gini, banyak banget pekerjaan yang dulunya harus dikerjakan di kantor dan dalam jam kerja. Jadi, selain praktis, menjadi seorang Digital Nomad pun bikin kamu leluasa berkarya sesuai bidang dan keahlianmu

Tapi, nggak semua beberapa bidang pekerjaan yang memungkinkan kamu bekerja lepas sebagai kaum nomaden digital. Sebut aja pekerjaan seperti dokter ataupun insinyur sipil. Kalau mereka nggak bekerja di rumah sakit atau situs pembangunan, kerjaan mereka nggak akan selesai!

Untuk menjadi seorang Digital Nomad, tentunya kamu harus melek teknologi dan fasih dalam dunia per-digital-an. Kamu nggak boleh merasa asing dengan website, aplikasi, program, atau sarana digital lainnya yang dapat kamu maksimalkan untuk membantumu menyelesaikan pekerjaan-pekerjaanmu.

Trus, karena bekerja secara lepas berarti kamu nggak punya Standard Operating Procedure alias SOP, you play with your own rules. Jangan harap kamu akan bisa menemukan panduan bagaimana cara menyelesaikan pekerjaanmu seperti layaknya bekerja di kantor yang semuanya sudah diatur sedemikian rupa. Makanya pekerjaan ini cocok banget untuk kamu yang kreatif dan punya dorongan untuk belajar otodidak yang tinggi—serta kemandirian untuk mengatur sendiri porsi dan jadwal kerjamu.

Eniwei, profesi seperti apa aja, sih, yang biasanya bisa menjadi Digital Nomad?

digital nomad

Gimana Caranya jadi Digital Nomad yang Sukses?

Siapa pun bisa sukses di dalam bidangnya selama dia memiliki kemampuan dan keahlian yang dapat menjawab tantangan di dunia kerja. Untuk bisa sukses menjadi seorang Digital Nomad, kamu tentunya harus mempersiapkan dirimu untuk menguasai kemampuan dan keahlian yang dibutuhkan dari sekarang.

Berhubung melek digital udah jadi harga mati, kamu bisa menajamkan lagi kemampuan kamu di dunia digital di bidang yang lebih spesifik. Berhubung bidang teknologi dan digital adalah salah satu bidang yang laku keras di kalangan para Digital Nomad, kamu pastinya nggak boleh melewatkan kesempatan untuk menjadi freelancer handal di bidang ini—bisa dengan menjadi Junior Programmer ataupun Junior Web/App Developer. Di luar sana, permintaan untuk pekerjaan ini tinggi banget!

Tapi, gimana kalau kamu masih mau belajar di bidang pemrograman tapi udah nggak sabar berkarier menjadi seorang Digital Nomad? Tenang, di LITHAN Academy, kamu bisa belajar sambil berkarya langsung sebagai seorang Digital Nomad. Wah, gimana?

Di Earn and Learn Program, program unggulan LITHAN Academy, kamu akan mendapatkan kesempatan untuk memperoleh penghasilan selama kamu belajar IT dengan intensif. Dengan konsep blended learning, kamu bisa menyesuaikan jadwal belajarmu sesuai kebutuhan dan mendapatkan kesempatan mentorship bareng mentor-mentor berpengalaman di bidang IT dari berbagai industri.

Nggak cuma itu, kamu bahkan mulai bisa mendapatkan penghasilan sambil belajar melalui program magang selama 6 bulan dan melalui program paid employment selama 12 bulan dalam masa kenaikan tingkat. Kalau soal menjalin networking, kamu nggak usah ragu lagi karena teman-teman dan pengajarmu nggak akan pelit berbagi ilmu dan pengalaman. Di akhir program, kamu pun akan mendapatkan Diploma Nasional Komputasi Tinggi Tingkat 5 Pearson BTEC Level 5 atau Bachelor of IT yang diakui secara internasional dari seluruh Inggris dan Australia. Kurang kece apa, coba?

Gimana, gaes? Udah siap jadi Digital Nomad bareng LITHAN Academy?

Baca juga:

(sumber gambar: bfm.my, findingbeyond.com, dolphin.com)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
Allysa Kamalia Putri | 2 bulan yang lalu

ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?

Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran Hewan
Nina Syawalina | 2 bulan yang lalu

Kak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?

5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanan
AVERILIO RAHARJA | 3 bulan yang lalu

semangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/

5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus
Averilio Raharja | 3 bulan yang lalu

semoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/

5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1