Kosan menjadi tempat special bagi para mahasiswa perantauan. Jarak yang tentunya jauh dari rumah memaksa para mahasiswa ini untuk nge-kos. Ada yang lebih suka nge-kos tapi ada juga yang mengontrak rumah. Biasanya kalau yang mengontrak rumah akan cari teman untuk patungan biaya sewa. Selain itu, rumah kontrakan yang cukup luas juga rasanya sepi banget kalau Cuma ditinggali sendirian.

Tapi anak yang nge-kos pun juga nggak jarang yang nyari temen buat tinggal bareng. Kalau kos ya berarti sama aja sekamar berdua. Mungkin karena kamarnya luas, biaya sewa-nya juga lumayan kalau ditanggung sendiri, jadinya lebih enak kalau berdua.

Pada dasarnya sih sama aja, mau kamu ngontrak rumah bareng atau sekamar kos berdua, intinya kamu akan tinggal bersama orang lain. Kamu akan menghadapi kebiasaan temanmu yang bisa jadi berbeda jauh dengan kebiasaanmu. Daripada nantinya tinggal bareng malah bikin ribut mulu, mending pikir-pikir dulu nih sebelum ngajakin temen untuk tinggal bareng. Seenggaknya, 4 hal ini bisa jadi patokanmu, gaes.

1. Orangnya bisa jaga kebersihan dan kerapian nggak ya?

Kalau kamu orangnya rapi, tapi temanmu sukanya berantakan, siap-siap aja sih kalau sering uring-uringan di rumah. Kamu udah susah-susah ngerapiin ruang tengah, eh temanmu seenaknya aja ngangkat jemuran terus baju-bajunya ditaruh di situ. Kalau kamu bisa mentolerir kebiasaannya sih nggak masalah, tapi kalau kamu menginginkan tempat tinggal yang bersih, rapi, enak dilihat, dan nyaman, pikir-pikir dulu deh untuk ngajak tinggal bareng.

Begitu juga kalau kamu tipe orang yang acak-acakan. Mungkin kamu lebih nyaman kalau suasana kamarmu rada berantakan. Mungkin lebih banyak inspirasi buatmu. Kamu pun juga mesti mempertimbangkan respon teman serumah-mu karena kebanyakan orang lebih suka kamar yang rapi. Atau apakah kamu mau belajar untuk lebih rapi? Nah itu juga perlu kamu pikirkan.

2. Dia suka ngobrol nggak ya?

Karena kamu akan tinggal bersama, nggak mungkin donk kalian nggak ngobrol-ngobrol. Tapi kebiasaan ngobrol orang kan juga beda-beda. Ada orang yang emang dasarnya suka ngobrol. Ada juga orang yang kalau udah capek dari ngampus nih, terus pulang, pengennya langsung tidur aja dan nggak mau diganggu siapapun. Saya termasuk orang tipe kedua dan untuk alasan itu juga saya lebih memilih untuk tinggal sendiri.

3. Punya hewan peliharaan?

Bagi pecinta hewan peliharaan, kucing dan anjing misalnya, itu bisa jadi hiburan mereka di tengah kesibukan mengerjakan tugas kuliah. Tapi hewan-hewan ini juga bisa bikin kamu susah tidur apalagi kalau lagi musim kawin. Belum lagi dengan kotoran dan rontokan bulu-bulu mereka yang tersebar di seluruh ruangan.

Sebelum kamu mau berbagi dengan teman dan juga hewan peliharaannya, pastikan kamu tahu apa hewan peliharaannya, berapa banyak, jinak atau nggak. Kamu juga tentu nggak mau donk tinggal berdua sama teman yang melihara kucing tapi masih belum dilatih untuk buang kotoran pada tempatnya. Kalau kamu ingin suasana yang tenang dan bebas dari kotoran, mungkin nggak sebaiknya kamu cocok dengan hewan peliharaan.

4. Kondisi keuangannya gimana ya?

Ini bukan bermaksud untuk matre atau ngebedain orang berdasarkan status financial ya gaes. Maksudnya gini, kamu kan akan tinggal bareng nih. Sehari-hari kamu ketemu dia terus. Kamu tahu apa yang dia makan, baju yang dia pakai, dan sepatu yang barusan aja dia beli. Mungkin kamu juga tahu dia biasa nongkrong dimana.

Misalnya nih, kebetulan kondisi keuanganmu relatif cukup dan stabil, sementara calon teman serumah-mu agak kurang atau sering naik-turun. Kalau kamu mau berbagi dengannya atau kamu bersedia menyesuaikan gaya hidupmu, berarti nggak ada masalah buatmu. Tapi jangan sampai kamu cuek-cuek aja, abis makan di café sementara kamu aja nggak tahu kalau temanmu belum makan karena nggak ada uang. Intinya sih harus bisa saling ngerti gaes, tapi kalau kamu merasa kamu nggak bisa, mending tinggal sendiri atau cari teman yang kurang lebih sesuai denganmu.

(sumber gambar : ecampus.com, malesbanget.com, trivia.id, radioaustralia.net.au, 10best.com)