Tips Cepat Beradaptasi Untuk Mahasiswa Rantau, Biar Nggak Kelamaan Homesick
- Sep 12, 2017
- Nadia Fernanda
Dunia kuliah itu ibaratnya a whole new world buat kamu para mahasiswa baru.
Agar bisa terus keep up dan nggak keteteran di lingkungan baru, tentunya kamu harus bisa mengakrabkan diri dengan lingkungan barumu secepat mungkin. Makanya, nih, kamu kudu gercep memulai hal-hal yang harus kamu lakukan di minggu-minggu awal kuliah ini agar mempermudah proses adaptasi di kampus.
Belum lagi kamu mahasiswa baru yang dari kota nun jauh di sana alias a.k.a mahasiswa rantau yang nggak cuma harus bisa beradaptasi dengan kampus, tapi juga harus berurusan dengan penyesuaian diri di perantauan. Apalagi yang kampung halamannya di ujung dunia dan kudu gadai sepeda motor dulu kalau mau beli tiket pulang.
Jujur, nih, sebagai mantan anak rantau, saya ngerasa minggu-minggu pertama kuliah itu rasanya suliiit banget. Rasanya masih canggung banget tinggal di kamar kosan yang sepi alih-alih di rumah sendiri yang penuh sama omelan nyokap kalo sekalinya telat masak nasi atau ngangket jemuran. Hihihi.
Eniwei, daripada kelamaan kebawa sendu-sendu homesick, berikut tips dan trik dari saya sebagai mantan mahasiswa rantau yang efektif banget buat bikin kamu semakin cepat beradaptasi di lingkungan baru dan mengobati rasa kangen kampung halaman. Semoga membantu, ya!
1. Tetap kontak keluarga secara berkala, tapi nggak perlu terlalu sering
Nggak ada obat homesick yang paling ampuh selain bisa ketemu langsung sama orang-orang dan kampung halaman yang kamu kangenin. Sayangnya, buat anak rantau, pulang ke rumah itu bukanlah opsi yang mudah lagi murah untuk dilaksanakan. Udahlah sibuk nge-maba, ongkos pun mahal, cyiiin!
Mumpung kamu para kids zaman now, hidup pada masa di mana teknologi mempermudah segalanya, yang pertama kali harus kamu lakukan di kala homesick adalah mengontak keluarga kamu secara rutin. Jangan sampai keseringan, karena bisa aja rasa homesick kamu makin parah dan hal tersebut malah menjadi distraksi.
Ngobrol bareng dan kangen-kangenan sama keluarganya tentu ampuh banget untuk mengusir rasa sepi selama di perantauan. Meskipun jauh, kamu nggak boleh lupa keep up dengan apa yang terjadi di kampung halaman.
2. Hangout bareng temen sesama anak rantau
Anak rantau di seantero kampus itu bukan kamu doang, kok. Bahkan mungkin ada yang kampung halamannya lebih jauh dari kampung halamanmu. Jadi, nggak ada gunanya kamu meratapi nasib sedihnya jadi anak rantau di negeri orang sampai berlarut-larut.
Biasanya banyak ditemui perkumpulan mahasiswa daerah di kampus-kampus tertentu sebagai wadah silaturahmi mahasiswa yang “satu kampung”. Kalau perkumpulan ini tersedia di kampusmu, nggak usah jaim untuk join bareng. Bisa ketemu sama temen sekampung di negeri orang, tuh, feels like home bingit!
Nggak nemu temen yang sekampung? Nggak masalah! Kongkow bareng anak rantau yang beda kampung juga nggak kalah asyik, kok. Kalian bisa melancarkan pdkt menjalin pertemanan sambil ngobatin rasa homesick masing-masing dengan bertukar cerita seru tentang kampung halaman masing-masing. Which means—sekali dayung, dua-tiga pulau terlampaui. Ahay.
3. Eksplor kota tempat tinggal barumu
Karena pepatah mengatakan tak kenal maka tak sayang. Kalau udah sayang, lama-lama bisa jadi nyaman. Sama gebetan aja harus pedekate dulu. Masa’ kamu nggak mau kenalan lebih dekat dengan kota tempat tinggal barumu biar lama-lama jadi nyaman?
So, daripada banyak ngelamun, mending pergunakan waktu luangmu untuk eksplorasi pelosok kota. Biar makin seru, ajak teman-temanmu, baik yang sesama anak rantau ataupun yang asli sana sebagai tour guide gratisan. Pelajari rute, jalur angkutan umum, landmark dan tempat-tempat penting. Trus, akrabkan diri kamu dengan kebiasaan warga lokal. Lebih saik lagi kalau sekalian hunting makanan-makanan khas.
Tinggal di perantauan sendirian tentunya menuntut kamu untuk bisa hidup mandiri layaknya lirik lagu Angka Satu. Apa-apa kudu bisa sendiri. Makan sendiri, nyuci sendiri, kemana-mana sendiri. Kalau nggak familiar sama daerah rantau, entar nyasar. Sendiri. Hiii.
4. Tata kamar kosan senyaman kamar kamu di kampung halaman
Ketika baru menginjakkan kaki di dalam kamar kosan, saya ngerasa asing banget sama suasananya. Apalagi ngeliat kamar kosan baru yang rapih dan kopong pisan gitu, rasanya kayak penjara. Padahal bayar mahal buat nyewa kamarnya. Huhuhu.
Pasti nggak cuma saya dong, yang merasa nyaman kalau berada di kamar sendiri?
That’s why ketika beres-beres kamar kosan, saya nggak berusaha menata kamar jadi kamar-kamar kosan idaman bak feeds Instagram. Sebaliknya, saya malah bikin kamar kosan saya terkesan berantakan, layaknya kamar saya di kampung halaman.
Bukan berarti kamu harus ribet bawa-bawa properti yang otentik dari rumah, sih. Cukup dengan mengatur letak barang, penerangan, serta mengkondisikan kamar sesuai dengan dirimu.
5. Jangan kupu-kupu!
Rasa sedih karena homesick pun nggak begitu aja hilang kalau kamu nggak berusaha untuk mengalihkan perhatianmu ke sesuatu yang lebih berfaedah, lho, sob. Inget lagi, deh, tujuan kamu untuk berkuliah jauh dari orangtua. Pastinya untuk menuntut ilmu setinggi-tingginya, ‘kan?
Menuntut ilmu pun nggak cuma sekadar di dalam kelas, karena ilmu di luar kelas pun nggak kalah penting untuk kamu kuasai sebagai mahasiswa. Karena itulah, daripada jadi mahasiswa ‘kuliah-pulang’ alias kupu-kupu, ada baiknya kamu cari kesibukan diluar kampus yang nggak cuma bisa mengalihkan perhatianmu dari rasa kangen kampung halaman, tapi juga sebagai sarana pengasahan soft skill.
Mau ikutan organisasi kemahasiswaan, UKM olahraga, atau kursus bahasa asing—semua terserah minat dan keinginan kamu. Yang penting, manajemen waktu harus bisa dijaga agar kuliah nggak keteteran dan nggak sampai kelupaan jadwal Skype-an sama Mama Papa setiap wiken.
6. Akrabkan diri dengan penghuni kosan seperti keluarga sendiri
Pada akhirnya, meskipun ujung-ujungnya kamu bukanlah seorang mahasiswa kupu-kupu, kosan bakal jadi salah tempat yang paling sering untuk kamu menghabiskan hari. Kali deh, kamu bolak-balik pulang kampung karena merasa kurang nyaman di kosan?
Biar bisa nyaman dan kerasan, pastinya kamu harus berusaha mengakrabkan diri. Nggak cuma dengan suasana kos, tapi juga dengan para penghuninya. Maksudnya, penghuni nyata, ya. Kalau urusan yang goib, sih, kita no komen. Hihihi.
Makanya, saat homesick, kamu nggak boleh kebanyakan mengurung diri di kamar. Coba, deh, ngobrol sama sesama mahasiswa di sekitar kamarmu atau ikut ke pasar bareng mbak penjaga kosan di pagi hari. Bisa juga nongkrong cantik di ruang bersama ketika lagi pada suntuk ngerjain tugas. You’ll never regret this decision, because they will be your second family when your first isn’t always present.
Baca juga:
- Tips Cepat Beradaptasi di Kampus Baru
- Momen yang Cuma Ada di Tahun Pertama Kuliah
- Apa Serunya, Sih, Jadi Mahasiswa Rantau Di Luar Negeri? Simak Pengalaman Saya Berkuliah di Tiongkok!
- 10 Hal yang Saya Alami Sebagai Mahasiswa Rantau di Bali
(sumber gambar: lifehacker.com, huffingtonpost.com, thesocialrush.com, time.com)
gimana? udh wisuda?
Ciri-Ciri Proposal Skripsi yang Baik dan Berkualitas (dan Nggak Bakal Bikin Kamu Dibantai Dosen Penguji)ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?
Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran HewanKak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?
5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanansemangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagussemoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus