Hal-Hal Kecil yang (Tanpa Disadari) Sangat Menunjukkan Kepribadian Kamu
- May 06, 2016
- Dian Ismarani
Ternyata manusia, tuh, pada dasarnya memang selalu menilai segala sesuatu. Kenapa? Karena ng-“judge” adalah salah satu mekanisme pertahanan hidup manusia. Untuk bisa bertahan dalam berbagai situasi, otak harus melakukan evaluasi dan interpretasi. Makanya, sadar nggak sadar, setiap kenalan sama orang lain, kamu bakal otomatis menilai orang tersebut.
Mungkin kamu kira, kamu baru bisa menilai seseorang kalau kamu sudah ngobrol agak lama sama dia. Padahal, menurut penelitian di University of Kansas, kamu sudah bisa menilai orang lain dari hal-hal kecil, kayak caranya berjabat tangan, melakukan eye contact, dan sebagainya.
Karena hal-hal kecil begitu bisa menunjukkan kepribadian seseorang, maka kamu juga harus aware terhadap hal-hal kecil tersebut di diri kamu sendiri. Jangan sampai orang lain salah menilai kamu, apalagi sampai mencap jelek kamu duluan. Menurut Dr. Travis Bradberry, salah satu penulis buku laris Emotional Intelligence 2.0, inilah hal-hal kecil yang paling sering dan paling jelas menunjukkan kepribadian kamu.
Cara kamu memperlakukan support staff, termasuk pelayan, office boy, dan lainnya
Cara kamu memperlakukan support staff—seperti janitor, pelayan kafe atau restoran, resepsionis, dan office boy—sangat merefleksikan cara kamu memperlakukan orang lain secara umum. Kalau kamu bisa menghargai para support staff, kamu juga pasti bisa menghargai orang lain yang jabatannya lebih tinggi dari mereka.
Banyak, lho, orang yang cuma baik dan ramah sama “orang penting” aja. Padahal, penilaian para “orang penting” ke kamu bakal langsung drop, kalau mereka melihat kamu memperlakukan support staff dengan nggak baik.
Seberapa sering kamu mengecek smartphone
Sebel nggak, sih, kalau lagi asik-asik ngobrol, tiba-tiba lawan bicara kamu sibuk sendiri sama smartphone-nya? Makanya, kalau lagi ngobrol, mendingan tahan diri untuk nggak cek smartphone kamu, deh. Kecuali ada telpon atau pesan urgent, ya.
Kalau kamu sibuk sendiri sama smartphone padahal lagi diajak ngobrol, kamu jadi terlihat malas-malasan dan kurang menghargai orang lain. Dan menurut penelitian Elon University, sibuk sendiri sama smartphone selama percakapan bakal mengurangi kualitas interaksi face to face yang sebenearnya penting.
Kebiasaan gugup yang berulang-ulang
Menggigit kuku, mengetuk-ketuk meja, atau menggoyang-goyangkan kaki adalah beberapa tanda kalau kamu gugup, kewalahan, dan nggak bisa mengontrol situasi. Menurut penelitian University of Michigan, kebiasaan ini biasanya dialami oleh orang perfeksionis. Kebiasaan ini juga biasanya dilakukan kalau kamu frustasi dan bosan.
Supaya tenang dan rileks, coba, deh, minum banyak air putih atau makan permen.
Berapa lama kamu membahas tentang diri kamu sendiri
Pernah nggak, sih, kamu ketemu orang yang terus-terusan ngomongin dirinya sendiri?
Kalau kamu termasuk orang yang hobi menyetir obrolan ke topik tentang diri kamu sendiri (“Gue, sih…”, “Kalau gue…”, “Gue dulu pernah…”), hobi memotong pembicaraan, jarang bertanya atau jarang mendengarkan cerita orang lain, kamu bakal dinilai sebagai orang yang egois dan menyita waktu.
Sebaliknya, kalau kamu terlalu pendiam dan nggak pernah sharing apa-apa, kamu bakal bikin lawan bicara kamu kebosanan.
Jadi, kalau lagi ngobrol, seimbangkan porsi antara bicara dan mendengarkan, ya.
Cara berjabat tangan
Biasanya jabat tangan yang “lemas” diidentikkan dengan sikap nggak pede dan nggak semangat. Sebaliknya, jabat tangan yang tegas identik dengan sikap berani, pede, dan ekstrovert.
Penelitian dari University of Alabama mengatakan bahwa meskipun nggak semua orang bisa dinilai dari cara jabat tangannya, tapi most of the time, jabat tangan memang bisa menunjukkan kepribadian seseorang dengan akurat.
Ketepatan waktu
Orang yang hobi ngaret alias datang terlambat seringkali dinilai sebagai orang yang kurang menghargai, malas dan nggak semangat. Tapi ternyata nggak selalu begitu, lho! Penelitian Jeff Conte dari San Diego State University menunjukkan bahwa seseorang bisa saja sering terlambat karena dia sering multitasking. Youthmanual juga pernah menjabarkan, ya, berbagai sebab seseorang terlambat melulu.
Yang penting, kalau kamu sudah tahu bakal datang terlambat, segera kabari orang yang janjian sama kamu. Kasih tahu alasan yang jelas, dan kasih permintaan maaf (atau bilang terima kasih!)
Tulisan tangan
Meskipun kebanyakan orang sudah jaraaang sekali rutin menulis dengan tulisan tangan, para ahli masih percaya bahwa kepribadian seseorang bisa dilihat dari tulisan tangannya. Misalnya, kalau kamu menekan pena dengan kencang saat menulis, berarti kamu orang yang kaku.
Sudah coba menganalisa tulisan tangan kamu di sini belum?
Eye contact
Eye contact yang oke adalah eye contact yang seimbang dan nggak berlebihan. Jadi jangan terlalu semangat menatap mata orang, sampai nggak kedip-kedip, sob! Nanti kamu jadi dinilai agresif, aneh, atau dikira mau menghipnotis, hihihi.
Sebaliknya, kalau kamu bercakap-cakap sambil melakukan kontak mata yang “pas” (nggak kurang, nggak berlebihan), kamu jadi dilihat sebagai orang yang menghargai orang lain, ramah, dan bisa dipercaya. Uhuy!
(sumber foto: deviantanrt.net. linkedin.com, lifehack.org, theodysseyonline.com, handbagmafia.com)
Kategori
gimana? udh wisuda?
Ciri-Ciri Proposal Skripsi yang Baik dan Berkualitas (dan Nggak Bakal Bikin Kamu Dibantai Dosen Penguji)ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?
Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran HewanKak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?
5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanansemangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagussemoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus