Profesiku: Pengawas Tanaman, Intan Puspitasari

Dalam seri "Profesiku", kamu bisa kenalan dengan berbagai profesi, lewat cerita para senior yang menekuninya. Kali ini, yuk, kenalan dengan profesi pengawas tanaman, bersama Intan Puspitasari!

Intan Puspitasari, yang akrab dipanggil Intan, adalah seorang pengawas tanaman di PT Bisma Dharma Kencana. Intan sudah bekerja di perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit ini selama sepuluh tahun, lho!

Intan merupakan lulusan S1 jurusan Sistem Informasi di Universitas Gunadarma. Selama 10 tahun bekerja, Intan sudah pernah jadi pengolah data, sekretaris, dan HRD. Perusahaan kemudian memintanya untuk mengikuti kursus audit sertifikasi internal. Wah, seru ya! Simak perjalanan kariernya Intan yuk, gaes!

Profesiku:

“Pengawas tanaman kelapa sawit dan auditor internal”

Tugasku sehari-hari:

“Macem-macem! Hehehe! Karena ini perusahaan kelapa sawit yang nggak terlalu besar, jadi setiap orang punya pekerjaan yang merangkap. Biasanya setiap hari gue mengolah data. Dari data tersebut, gue bisa sekalian cek hasil pekerjaan di lapangan. Apakah semua berjalan sesuai rencana dan target, apakah norma-norma bekerja lapangan terpenuhi, dan lain sebagainya.

Selain itu, pemerintah mewajibkan setiap perusahaan yang bergerak di bidang ini punya auditor yang tersertifikasi, maka perusahaan memutuskan untuk mengirim gue kursus audit. Jadi sekarang kerjaan gue audit internal juga. Yang diaudit adalah operasional, manajemen dan lingkungan.”

Modal yang dibutuhkan untuk menjalani profesi ini:

“Yang pasti harus memiliki pengetahuan khusus di bidang perkebunan kelapa sawit. Dan karena sesekali kita harus berkunjung ke perkebunan, kita diharapkan punya fisik yang kuat”

Intan bersama kawan sedang stok opname gudang di daerah

Tantangan dan hal menyenangkan dalam menjalani profesi ini:

“Buat gue pribadi, banyak banget hal baru yang bisa dipelajari selama 10 tahun bekerja. Apalagi gue nggak punya background pendidikan di dunia perkebunan kelapa sawit. Soalnya dulu kuliahnya berhubungan sama komputer. Makanya gue seneng pas perusahaan mau membiayai kursus audit. Itu artinya, gue belajar hal baru lagi.

Oh iya, tantangan fisik juga lumayan tinggi karena pekerjaan di lapangan (kalau lagi berkunjung) bisa macam-macam. Gue pernah, lho, ketemu hewan hutan kayak ular dan sebagainya.

Kalau tantangan pekerjaan bisa macam-macam. Kadang kondisi tanah, cuaca, perawatan kebun, sampai sumber daya manusia bisa ada aja masalahnya. Apalagi pekerja lapangan beragam level pendidikannya, ada pekerja yang lulusan SD sampai SMA.”

Miskonsepsi umum tentang profesi ini:

“Kerja di perkebunan kelapa sawit bukan sesuatu yang fancy (mewah). Kita harus berurusan sama pemerintah daerah (dinas-dinas di kabupaten dan propinsi), berhubungan dengan pemerintah pusat untuk operasional kebun dan pabrik bahkan sama masyarakat sekitar.

Memang, sih, kita akan bertemu dengan orang-orang penting pejabat terkait tapi ya murni untuk urusan pekerjaan. Malah kadang mengurus perizinan itu nggak mudah.”

Bermanfaatkah jurusan yang diambil saat kuliah untuk pekerjaan sekarang:

Bermanfaat, dong. Gue rasa semua ilmu yang kita pelajari baik formal (melalui lembaga pendidikan) maupun non formal (otodidak) pasti ada manfaatnya.

Ilmu kuliah gue bermanfaat banget untuk mengolah data perkebunan.

Tips buat anak muda yang ingin menekuni profesi ini:

Jujur, gue orang yang pasif. Nggak neko-neko. Ini yang bikin gue bekerja lama di perusahaan ini. Gue nggak kepikiran untuk pindah-pindah dalam bekerja.

Tapi gue merasa karakter ini membawa gue menjadi orang yang tekun dan mau diberi tugas apapun. Seperti yang pernah gue ceritakan di atas. Gue udah mencoba berbagai macam posisi di perusahaan ini karena gue menerima setiap tugas yang diberikan. Gue anaknya “iya aja” kalau disuruh mengerjakan tanggung jawab tertentu.

Gue rasa anak muda sekarang lebih dinamis, ya. Mereka lebih memilih mengerjakan sesuatu yang mereka suka.

Nah, pesannya mungkin meskipun kalian anak muda sekarang suka perubahan dan mengikuti passion, jangan lupa bahwa kita juga harus beradaptasi terhadap kebutuhan perusahaan. Jangan mau yang serba instan dan cepat menolak tantangan cuma karena itu nggak sesuai job desk.

Hal lainnya, mungkin fisik harus prima. Semangat setiap ditugaskan. Tapi gue rasa ini bukan masalah besar because almost everybody loves travelling.

 

(Sumber gambar: dok. pribadi Intan)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
syakila putri | 18 hari yang lalu

terimakasih atas informasinya. kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut https://unair.ac.id/

Bedah Peluang, Daya Tampung, serta Biaya Kuliah Jurusan Kedokteran dan Kedokteran Gigi Terbaik di Perguruan Tinggi Negeri
Muhamad Rifki Taufik | 28 hari yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 2 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 3 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 3 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1