Di tahun ajaran baru gini, pastinya kamu punya banyaaak banget pencapaian dan to-do list yang ingin kamu wujudkan selama satu tahun ke depan. Angkat tangan siapa yang udah ngerapihin planner selama satu tahun ke depan!

Entah kamu baru aja jadi maba atau udah di tengah perjalanan bahkan di penghujung masa kamu sebagai mahasiswa (aih), keseruan masa kuliah yang masing-masing akan kamu jalani pun nggak akan terlepas dari berbagai tantangan dan rintangan.

Dan jangan pikir kalau tantangan dan rintangan yang akan kamu hadapi bakal muncul dari sisi akademik aja, lho, ya. Ketika menjadi mahasiswa, kamu akan terekspos pada dunia yang jauh lebih “berwarna” dibanding apa yang kamu bayangkan selama masih di bangku sekolah. Jadi, bukan nggak mungkin kamu akan menemukan kerikil-kerikil kecil yang bisa bikin kamu kesandung dalam hal pergaulan, kesehatan, bahkan keselamatan jiwa. Duh!

Itulah kenapa Youthmanual sering mengingatkan kamu bahwa kehidupan mahasiswa itu nggak semudah apa yang selama ini kamu lihat di televisi. Mulai dari mengejar IP tinggi sampai sukses ber-networking, hal itu nggak bisa dilakukan kalau kamu cuma berjuang sendirian di bangku kuliah.

No college students are invincible, and so are you.

Jika kamu bisa melakukan segala sesuatunya bersama-sama, tentu akan menjadi lebih mudah. Coba, deh, kamu kenalan dulu sama yang namanya Buddy System, dan pahami bagaimana metode kece satu ini akan mempermudah kehidupan kamu selama menjadi mahasiswa.

Kenapa? Karena perkuliahan itu emang lebih asyik dijalani berduaan daripada sendirian! Hihihi.

Apa itu Buddy System?

Secara klasik, Buddy System (BS) adalah ikatan kooperatif yang dibentuk antara dua orang untuk dapat memastikan tanggung jawab satu sama lain dalam menjaga rencana kegiatan sampai keselamatan jiwa masing-masing.

Praktik BS sendiri sudah sangat sering diterapkan oleh para mahasiswa di negara-negara maju, baik dalam bentuk mentoring ataupun dalam sistem pertemanan secara umum. Jadi, para mahasiswa baru akan dipasangkan dengan mahasiswa tingkat 2 atau 3 untuk membimbing mereka agar bisa survive di lingkungan kampus, baik dalam hal akademis maupun non-akademis.

Selain dipercaya efektif untuk meningkatkan produktivitas mahasiswa dalam hal akademik, BS juga dapat membantu menjaga rasa aman dalam menjalani pergaulan dan aktivitas luar kampus yang jauh lebih berat dan menantang dibanding masa sekolah.

Eits, jangan salah paham dulu, ya, gaes. BS nggak bermaksud untuk bikin kamu bikin semacam “geng” yang mengeksklusifkan diri, kok.

Dalam BS, kamu dan “buddy” (teman) kamu diharapkan untuk bisa work in tandem dan memastikan untuk bisa bertanggung jawab atas keputusan satu sama lain, karena dalam banyak kesempatan, two brains are better than one. Terutama kalau salah satu dari kalian punya kecenderungan untuk membuat keputusan yang salah ketika dalam keaadan tertekan!

Gimana, nih, mekanisme untuk membentuk suatu Buddy System?

Nggak seperti main “geng” (atau cari gebetan), BS tentunya dibentuk sesuai kebutuhan kalian.

Dijamin, deh, kalau kamu emang ngerasa kesulitan di satu titik dalam kehidupan kamu sebagai mahasiswa, BS bakal bikin masalah kamu terasa lebih mudah untuk diatasi. So, berikut panduan mudah dalam untuk membentuk BS dengan teman-teman kuliah kamu.

1. Pertama-tama kamu harus tahu apa tujuan kamu sebelum membentuk BS. Misal, kamu kesulitan dalam mempelajari salah satu mata kuliah di semester ini, atau ngerasa nggak aman tiap kali pulang malem setelah rapat organisasi.

2. Cari tahu apakah ada satuuu aja teman kamu yang mengalami problem yang sama. Nah, dalam kelas mata kuliah yang kamu rasa sulit atau organisasi yang bersangkutan, tanya-tanya, deh, apakah cuma kamu yang merasa demikian.

3. Kalau ada, segera diprospek! Ceritakanlah masalah kalian dari-hati ke hati (ihiy!) agar kalian bisa menemukan solusi dari masalah kalian, yaitu dengan membentuk BS.

4. Buatlah syarat dan ketentuan seperti apa yang akan kalian terapkan selama menjalankan BS, dan pastikan bahwa masing-masing kalian dapat menaruh kepercayaan terhadap satu sama lain selama menjalankan BS.

Kalau tadi kasusnya kesulitan memahami mata kuliah, buatlah perjanjian untuk saling bertanggung jawab dalam menyusun jadwal belajar bersama dengan objektif yang jelas. Kalian harus bisa saling membantu satu sama lain di dalam kelas, serta ketika membuat tugas, pendalaman materi, sampai mempersiapkan diri untuk ujian semester.

Nah, kalau kamu butuh “temen pulang bareng” sehabis pulang rapat (atau emang kamu takut pulang malem in general), carilah teman yang bisa kamu percaya untuk saling menjaga keselamatan diri satu sama lain ketika kondisi mengharuskan kalian untuk pulang terlalu larut. Pastikan untuk menaruh kontak mereka di daftar speed dial kamu dan berikan kontak tersebut kepada orangtua atau penanggung jawab kamu sebagai kontak yang pertama kali bisa dihubungi jika terjadi sesuatu.

5. Selalu berikan ruang untuk penyesuaian jika dibutuhkan, dan jangan ragu untuk me“mutus”kan perjanjian jika salah satu dari kalian merasa nggak sanggup untuk mengemban tanggung jawab yang sudah disepakati.

***

Gimana, gaes? Tertarik ngebentuk Buddy System sama teman-teman kamu di kampus nanti, nggak, nih?

(sumber gambar: squarespace.com, scrf.com, ytimg.com)