Pengalaman Ike Mengambil Kuliah Ekstensi

Mungkin beberapa di antara kita masih bingung dengan jenjang pendidikan dari D3 ke S1. Siapa tau termasuk kamu?

Agar sedikit tercerahkan, Youthmanual menyempatkan diri ngobrol sama Anneke (Ike), alumni Universitas Indonesia jurusan Public Relation yang mengambil jenjang pendidikan ekstensi dari D3 ke S1. Siapa tahu dengan pengalaman Ike ini, kita nggak galau lagi dan semakin mantap menentukan jenjang pendidikan perkuliahan. Cus!

***

Kuliah ekstensi adalah salah satu jenjang pendidikan yang bisa dipilih oleh mahasiswa lulusan program D3. Dengan kata lain, lulusan D3 yang ingin melanjutkan studi ke S1 bisa mengambil program ekstensi, tanpa perlu ngulang perkuliahan dari awal lagi.

Di program ekstensi, mata kuliah yang sudah pernah di ambil saat kuliah di D3 nggak perlu diambil lagi, sedangkan mata kuliah yang belum pernah diambil sama sekali—atau yang perlu pendalaman—tentunya harus diambil lagi. Jadi, secara total, durasi kuliah ekstensi biasanya mencapai 2 sampai 3 tahun.

Untuk kasus Ike, setelah lulus kuliah D3, ia bekerja dari Senin sampai Jumat. Maka ketika Ike melanjutkan studi ke ekstensi, pulang kerja Ike lanjut kuliah ekstensi, sekitar jam 19.00 sampai jam 21.00. Hari Sabtu juga masih ada kelas, lho! Kebayang nggak, sih, capeknya?

Tapi menurut Ike, perjuangan membagi waktu saat kuliah begitu membuatnya jadi lebih menghargai proses belajar mengajar, sekaligus melatih profesionalitasnya dalam bekerja. Apalagi Ike sangat berusaha untuk lulus dengan nilai baik, nggak sekedar lulus aja, terutama karena Ike membayar setengah uang kuliah ekstensi dari gajinya sendiri.  

Di beberapa kampus, kuliah ekstensi memang diadakan malam hari dan weekend, karena program ini juga ingin memfasilitasi pelajar yang bekerja siang harinya. Tapi sebagian orang berpendapat bahwa jadwal begini membuat kuliah ekstensi nggak efektif, soalnya kalau kelas dilaksanakan malam hari, ketika kita sudah kelelahan, pelajarannya nggak bakal masuk otak. Akibatnya, kita kuliah cuma untuk mengejar gelar.

Tapi untuk Ike pribadi, hal ini nggak masalah. Kuliah ekstensi tetap sangat membantu Ike memahami ilmu Public Relation dengan lebih mendalam. Apalagi biasanya dosen-dosen yang mengajar di D3 juga mengajar di kelas ekstensi S1, jadi mahasiswa dan dosen sudah saling kenal. 

Ike juga sangat menyayangkan universitas-universitas yang money-oriented dan “mempermudah” penerimaan mahasisiwa. Universitas-universitas tersebut biasanya membuka kelas ekstensi dengan tujuan utama mendapatkan pemasukan, bukan untuk menjadi pelayanan pendidikan yang berkualitas. Saran Ike, sebelum ambil kelas ekstensi, kita wajib cari informasi sebanyak-banyaknya tentang kampus dan universitas pilihan kita.  

***

Ngambil kelas ekstensi memang nggak semudah ngambil kelas regular, gaes, tapi untuk lulusan D3 yang ingin memperdalam ilmu lewat jenjang pendidikan yang lebih tinggi, program ekstensi ini bisa banget jadi pilihan! 

Thank you, Ike, udah sharing sama kita tentang pengalaman jadi mahasiwa ekstensi! Semoga kita ketularan semangat kamu dalam mencari ilmu, ya!

(Sumber gambar: studenteduloan, shutterstock, giphynrgfitness, anakui)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
Allysa Kamalia Putri | 15 hari yang lalu

ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?

Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran Hewan
Nina Syawalina | 1 bulan yang lalu

Kak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?

5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanan
AVERILIO RAHARJA | 2 bulan yang lalu

semangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/

5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus
Averilio Raharja | 2 bulan yang lalu

semoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/

5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1