Masa depan nggak ada yang tahu. Itu kenapa kita sering merasa khawatir akan sesuatu. Menurut teori psikologi, orang cenderung merasa khawatir atas sesuatu yang belum dikenalnya. Ketidakpastian inilah yang sering berujung pada rasa khawatir.

Misalnya, kamu belum tahu pasti apakah akan diterima di universitas incaran. Kalau diterima, apakah perkuliahannya akan seperti yang kamu bayangkan? Gimana dengan teman-temannya? Akankah kamu nyambung dengan mereka? Dan lain sebagainya. Ujung-ujungnya, kamu jadi semakin khawatir sama sesuatu yang nggak pasti dan belum kamu kenal ini.

Sebagai manusia biasa, kita sering merasa khawatir dan nervous akan sesuatu. Khawatir itu wajar banget, kok. Tapi kalau berlebihan? Nggak baik untuk kesehatan kesehatan mental dan fisik. Yuk, pelan-pelan coba atasi kekhawatiran kamu!

Ubah mindset terhadap hal-hal yang membuat kamu khawatir

Hal-hal yang membuat kita khawatir biasa datang dari luar atau sering disebut faktor eksternal. Tentu aja hal tersebut nggak bisa kita kontrol. Tapi kita bisa mengontrol mindset kita sendiri.

Misalnya, pilihan universitas dan jurusan alternatif bikin kamu galau abis. Soalnya, sampai sekarang kamu belum juga menentukan pilihan. Sementara pendaftaran universitas-universitas udah mepet banget. Kalau nggak lulus di universitas incaran, nasib kamu gimana? Kamu bakal kuliah di mana?

Contoh kasus di atas adalah kekhawatiran yang datang dari luar dan menimbulkan kekhawatiran dalam diri sendiri. Kamu bisa aja terus menerus khawatir dan nggak melakukan apapun. Padahal, khawatir nggak mengubah apapun sama sekali. Makanya, pertama-tama, ubahlah mindset kamu sesegera mungkin dan coba hadapi rasa khawatir dengan cara-cara berikut:

1. Tulis kekhawatiran kamu

Beberapa penelitian menyebutkan bahwa menuliskan hal-hal yang membuat kamu khawatir bisa bikin kamu tenang. Di Universitas Colorado, sebuah grup peneliti mencoba menulis apa yang membuat mereka khawatir tentang masa depan. Hasilnya, mereka merasa memisahkan diri mereka dan melihat permasalahan lebih jernih. Dr. Beilock dari University of Chicago juga mengatakan hal yang sama. Dengan menuliskan hal-hal yang bikin kamu khawatir, kamu bisa memikirkan apa yang harus kamu lakukan dan berhenti memikirkan apa yang nggak bakal kamu dapatkan.  

2. Action!

Setelah menulis hal-hal yang membuat kamu khawatir, coba respon daftar kekhawatiran yang kamu buat dengan sesuatu yang bisa kamu lakukan. Aksi yang kamu lakukan untuk mengatasi kekhawatiran, sekecil apapun itu, akan membuat kamu merasa punya kontrol dan mengenal apa yang sedang kamu hadapi.

Misalnya, kamu khawatir bahwa universitas alternatif nggak seoke yang yang inginkan. Maka salah satu langkah aksi yang bisa kamu lakukan adalah dengan mencoba hal-hal berikut ini. Jangan malas untuk merespon kekhawatiran kamu, gaes. Ini adalah salah satu cara untuk melepaskan diri dari sikap apatis.

3. Belajar melepaskan apa yang nggak bisa kamu dapatkan

Kalo kata Princess Elsa di Film Frozen, “Let it gooo… Let it gooo….” It sounds cheesy but it’s true!

Seni melepaskan apa yang nggak bisa kamu dapatkan ini bisa dilatih dengan berpikir positif. Misalnya, kalau kamu sudah merespon kekhawatiran, berusaha semampu kamu tapi hasilnya tetap nggak seperti yang kamu mau, maka kamu nggak harus larut dalam penyesalan.

Misalnya, kalau kamu nggak masuk universitas incaran, berarti banyak hal baik lainnya yang mungkin bisa kamu dapatkan di universitas alternatif. Kalau kamu nggak bisa buka puasa bersama bareng teman-teman hari ini, mungkin lain kali kamu bisa ikut acara yang lebih seru bareng mereka, dan lain sebagainya.

Intinya, keep moving forward, gaes!

(Sumber gambar: workingmomsagainstguilt.com, lifehack.org)