Profesiku: Health, Safety and Environment Supervisor, Didik Mustakim
- Sep 04, 2016
- Nadia Fernanda
Dalam seri "Profesiku", kamu bisa kenalan dengan berbagai profesi, lewat cerita para senior yang menekuninya. Kali ini, yuk, kenalan dengan profesi Health, Safety and Environment (HSE) Supervisor bareng Didik Mustakim!
Didik Mustakim (Didik) bekerja di PT Grand Indonesia sebagai Health, Safety and Environment (HSE) Supervisor atau Spesialis Kesehatan dan Keselamatan Lingkungan Didik merupakan lulusan S1 Universitas Diponegoro jurusan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) tahun 2012. Sampai sekarang, Didik sudah bekerja di PT Grand Indonesia selama kurang lebih 3 tahun.
Profesiku:
“Health, Savety and Environment (HSE) Supervisor di PT Grand Indonesia.”
Tugasku sehari-hari:
“Banyak banget! Tapi secara garis besar, bisa dikategorikan dalam tiga kegiatan, yaitu inspeksi, monitoring, dan memberi pelatihan.
Inspeksi meliputi melakukan inspeksi terkait aspek keselamatan di seluruh area kompleks Grand Indonesia; proteksi kebakaran di dalam gedung; inspeksi pengetesan perangkat keselamatan (safety devices) untuk Lift, Eskalator, dan Gondola; safety inspection untuk pekerjaan proyek, event/exhibition dan fit-out tenant di seluruh area kompleks; serta inspeksi terkait tenant Food & Beverage terkait aspek safety. Saya juga wajib melakukan technical meeting dengan pihak exhibitor dan menjelaskan rules & regulation terkait safety di area exhibition.
Monitoring meliputi melakukan monitoring kualitas air bersih; kualitas udara di dalam ruangan dan ambien lingkungan; emisi gas buang genset; intensitas kebisingan di area Mall dan Office; aktifitas pekerjaan aplikasi panas (hot work permit) dan pemutusan sistem proteksi kebakaran (fire protection impairment) di seluruh area, juga penggunaan budget OPEX & CAPEX.
Sedangkan untuk memberi pelatihan, biasanya pelatihan ini ditujukan untuk Tim Keadaan Darurat/Emergency Response Team (ERT) mengenai fire ground training. Fire safety inspection untuk building facility di area Mall, Office, Hotel, Apartment kita lakukan secara berkala setiap tahun, begitu juga dengan kegiatan fire evacuation drill.
Selain itu, saya juga membuat laporan bulanan terkait aktivitas HSE dan laporan RKL-RPL (Rencana Pengelolaan Lingkungan-Rencana Pemantauan Lingkungan) setiap 6 bulan kepada BPLHD (Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah).”
Didik (paling kanan) bersama Tim HSE Grand Indonesia
Modal yang dibutuhkan untuk profesi ini:
“Yang paling utama, pastinya harus memiliki background kuliah di bidang Safety Health Environment, ya.
Lalu, harus banyak membaca literatur. Aspek safety di dunia kerja luas banget, lho. Kamu nggak cuma berhubungan dengan manusia, tapi juga dengan lingkungan kerjanya. Harus tau gimana caranya menciptakan suatu kondisi lingkungan kerja yang aman bagi pekerja serta mengedukasi mereka untuk selalu bekerja secara aman, serta pemahaman terkait peraturan perundangan maupun standar yang berlaku, baik nasional maupun internasional.
Kamu juga harus peka terhadap lingkungan. Seseorang yang bekerja di bidang HSE harus mampu melihat suatu masalah di area kerja secara helicopter view. Misalnya, ketika kamu menemukan sumber bahaya di tempat kerja, kamu bisa langsung mengimplementasi analisis sumber bahaya di tempat kerja menggunakan Hazard Identification & Risk Assessment (HIRA) yang bertujuan untuk mengurangi risiko kecelakaan kerja seminimal mungkin.
Dalam menghadapi pekerjaan sehari-hari kamu juga bakal banyak ketemu orang-orang dari berbagai level, mulai dari level manager sampai pekerja proyek. Jadi kamu juga harus punya kemampuan komunikasi yang baik.
Fisik dan mental juga kudu banget kuat! Soalnya, mayoritas aktivitas pekerjaan sehari-hari dilakukan di lapangan dengan kondisi yang beragam, seperti melakukan inspeksi dan keliling area site.
Yang terakhir, passion! Mengerjakan sesuatu tanpa passion membuat bakal bikin kamu jadi nggak punya target, rada males, kerja setengah hati, dan ujung-ujungnya nggak akan memberikan performa yang baik dalam bidang tersebut.”
Pengalaman yang berkesan selama menjalani profesi ini:
“Waktu pelaksanakan kegiatan fire evacuation drill, saya pernah ditunjuk sebagai koordinator kegiatan. Dibantu tim HSE, saya diarahkan untuk menyusun dan mengatur timeline kegiatan, mulai dari koordinasi dengan departemen terkait, memberikan training internal untuk kesiapan Emergency Response Team (ERT), Floor Warden Team, & First Aid Team, serta kesiapan fungsi seluruh sistem peralatan yang ada di dalam gedung.
Nah, skenario yang sudah saya rancang pun sukses dijalankan dengan baik oleh tim ERT dari awal inisiasi kebakaran di lantai tertentu sampai seluruh karyawan di dalam gedung melakukan evakuasi total. Hal ini menjadi pencapaian luar biasa bagi tim dan diri saya.”
Kendala yang pernah ditemukan selama bekerja:
“Saya masih sering banget menemukan pekerja melakukan suatu pekerjaan tidak sesuai dengan Standard Operating Procedure (SOP) atau instruksi kerja yang sudah diedukasikan dalam suatu proyek. Akibatnya, nggak jarang terjadi incident atau accident, bahkan fatality di tempat kerja.”
Tips untuk anak muda yang ingin bekerja di profesi ini:
“Berusahalah untuk menjadi orang yang bertanggung jawab dan menjunjung tinggi integritas dan konsistensi. Menjadi seorang HSE supervisor berarti memiliki tanggung jawab besar terhadap segala aspek keselamatan di area kerja. Everyone is responsible for their own safety, and the safety of others.”
(sumber gambar: Didik)
gimana? udh wisuda?
Ciri-Ciri Proposal Skripsi yang Baik dan Berkualitas (dan Nggak Bakal Bikin Kamu Dibantai Dosen Penguji)ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?
Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran HewanKak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?
5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanansemangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagussemoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus