Susi Pujiastuti, Kartini Bertangan Besi yang Nggak Lulus Sekolah, Tapi Bisa Jadi Menteri

Saya cinta banget sama laut Indonesia. Jadi kalau ditanya siapa sosok Kartini modern bagi saya, yang langsung terlintas di kepala adalah Ibu Susi Pujiastuti. I feel like she is the right protector for the Indonesian sea. Macam Poseidon versi cewek gitu lah, sob!

Fearless dalam menjaga perairan indonesia

Kalian pasti sudah familiar, dong, dengan sosok Ibu Susi Pujiastuti. Beliau adalah Menteri Perikanan dan Kelautan yang dipilih oleh Presiden Jokowi sejak awal masa jabatannya di tahun 2014. Ketika baru menjabat, nama Ibu Susi langsung tenar, berhubung beliau kerap mengeluarkan kebijakan yang kontroversial. Namun nggak cuma asal mengeluarkan kebijakan, beliau juga sering turun langsung ke lapangan dan mendapat banyak apresiasi dari dalam dan luar negeri.

Sebagai Mentri Perikanan dan Kelautan, Ibu Susi terkenal nggak segan menangkap dan menenggelamkan kapal asing yang mencuri ikan di perairan Indonesia. Maksudnya, kapalnya dihancurkan, gitu? Yes! Betul banget, sob. Semua awak kapal asing yang mau mencuri ikan di perairan Indonesia akan dipulangkan ke negaranya, lalu kapal mereka bakal diledakkan. Menurut Ibu Susi, menenggelamkan kapal adalah hukuman yang paling jelas dan sudah diatur undang-undang Indonesia. Jadi, menurut beliau, kenapa harus ragu menegakkan hukum? Fierce!

Susi Pujiastuti 2 - Youthmanual

Sampai saat ini, ada 174 kapal yang ditenggelamkan di perairan Indonesia karena melanggar undang-undang. “Perairan Indonesia sangatlah luas. Sebesar apapun kemampuan patroli laut kita, tentu tidak mungkin bisa menjaga seluruhnya. Karena itu, kita harus memberikan efek jera, seperti [penenggelaman kapal ini],” begitu kata Bu Susi.

Menurut penelitian Kementrian Perikanan dan Kelautan, kalau para mafia ikan nggak kapok mencuri ikan di laut Indonesia, bisa-bisa 10 tahun lagi, hasil ikan di Indonesia habis dikeruk sama kapal asing. Nyebelin banget ‘kan?

Ibu Susi juga aktif di Twitter @susipujiastuti buat me-retweet para netizen dan menyebarkan pesan agar kita menjaga perairan Indonesia bersama-sama.

Belajar sendiri untuk jadi entrepreneur

Ibu Susi yang pintar dan tegas ini lahir di Pangandaran, Jawa Barat. Setelah mengenyam pendidikan hingga tingkat SMP, beliau melanjutkan pendidikan ke SMA Negeri 1 Yogyakarta. Namun Ibu Susi drop-out di kelas 2 SMA, akibat keaktifannya dalam gerakan golput. Wih, dari muda beliau sudah berani anti-mainstream, ya!

Meskipun putus sekolah, beliau nggak jadi malas-malasan. Seputus sekolah, Ibu Susi menjual perhiasannya dan mengumpulkan modal sebesar Rp750,000 untuk jadi pengepul ikan di Pangandaran. Bisnisnya berkembang hingga tahun 1996, sampai ia lalu mendirikan pabrik pengolahan ikan bernama “Susi Brand”, dengan produk unggulan berupa lobster. Pasar bisnis pengolahan ikan ini pun meluas sampai ke Asia dan Amerika.

Susi Pujiastuti 1 - Youthmanual

Coba bayangin, deh, gaes. Perempuan Pangandaran yang putus sekolah dan mengawali karir sebagai pengepul ikan, bisa terjun ke bisnis ekspor impor berkat kerja kerasnya. Pantas ‘kan kalau saya kagum sama beliau?

Pantang menyerah untuk terus maju

Kekaguman saya nggak cuma sampai situ, gaes. Berhubung Ibu Susi membutuhkan sarana transportatsi buat mengangkut ikan dengan cepat, beliau nekat membeli sebuah pesawat kecil Cessna Caravan seharga Rp20 miliar dengan pinjaman bank. Pesawat tersebut lalu digunakan untuk mengangkut hasil laut tangkapan nelayan di berbagai pantai di Indonesia ke pasar Jakarta dan Jepang.

Ketika bisnis perikanan mulai merosot, Ibu Susi nggak menyerah. Pesawat Cessna Caravan beliau kemudian disewakan untuk misi-misi kemanusiaan, dan Ibu Susi terus-terusan menambah armada pesawatnya. Bahkan ia sampai mempunyai perusahaan penerbangan bernama “Susi Air”.

Setelah tiga tahun berjalan, “Susi Air” semakin berkembang sampai mereka memiliki 32 pesawat Cessna Grand Caravan, 9 pesawat Pilatus Porter, 1 pesawat Diamond star dan 1 buah pesawat Diamond Twin star. Sekarang ini, “Susi Air” mengoperasikan 50 pesawat terbang berbagai jenis.

Susi Pujiastuti 3 - Youthmanual

Last but not least, saya mau share beberapa kutipan dari Bu Susi yang menurut saya inspiratif banget!

"Bagi saya, Ibu adalah segala-galanya. Jalan rezeki dibuka dengan bakti kita pada orangtua. Hal yang membuat hati seorang ibu bahagia bukanlah harta, melainkan akhlak mulia anaknya."

"Bekerja keras adalah bagian dari fisik, bekerja cerdas merupakan bagian dari otak, sedangkan bekerja ikhlas ialah bagian dari hati."

"Orang yang sukses bukan selalu orang yang pintar, melainkan orang yang gigih dan pantang menyerah. Kunci agar kita busa sukses mewujudkan impian adalah dengan berkomitmen terhadap apa yang kita jalani."

"Cita-cita yang tinggi memang bukan kunci kesuksesan, tapi rahasia orang sukses adalah memiliki cita-cita yang tinggi."

Kalau Kartini modern versi kalian siapa, sih? Share di kolom komen di bawah ini, ya!

(Sumber foto: liputan6.com, jakarta.coconuts.co, tempo.co)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
Muhamad Rifki Taufik | 15 jam yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 1 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
AtomyFirst Chanel | 2 bulan yang lalu

Open PP @houseofshirly foll 427k @Idea_forhome foll 377k @myhomeidea_ foll 270k. Harga Paket lebih murah. DM kami yaa..

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1