Depresi di Kalangan Remaja – Kenali Tanda-Tanda dan Cara Mencegahnya

Gaes, udah denger kabar Selena Gomez yang berencana rehat sejenak dari karir bermusiknya setelah menjalani Revival World Tour? Selena memutuskan untuk fokus sama kesehatannya setelah didiagnosa menderita sakit Lupus.

Penyakit lupus adalah peradangan kronis yang terjadi ketika sistem imun tubuh menyerang organ dan jaringan tubuh. Ketika seseorang menderita lupus, sistem kekebalan tubuh mereka nggak bisa membedakan antara 'penjajah asing' dan sel-sel tubuh sendiri. Akibatnya, sistem kekebalan tubuh menghancurkan jaringan yang sehat.

Nah, karena lupus bisa menyerang bagian tubuh manapun, penyakit ini punya banyak gejala dan berbeda-beda buat setiap orang, termasuk menyebabkan depresi dan kegelisahan.

Ngomongin soal depresi, menurut penelitian lembaga penanganan anak dan keluarga, American Academy of Child & Adolescent Psychiatry, depresi di kalangan anak muda makin meningkat. Selain Selena, Demi Lovato, Heath Ledger, Marshanda, bahkan Princess Diana pernah mengalami depresi juga, lho.

Kenapa, sih, penderita depresi di kalangan anak muda terus meningkat?

Beberapa anak muda zaman sekarang cenderung lebih baper dan merasakan sesuatu di luar batas normal. Misalnya, kalau mereka merasa sedih, mereka bakal lama banget recoverynya.

Penyebab depresi juga bisa karena trauma, penyakit serius (kayak Selena Gomez), stress, kesepian, cemas berlebihan, atau mungkin justru diturunkan dari anggota keluarga. Depresi akut dengan penanganan terlambat bisa berujung ke gangguan jiwa. Tapi kabar baiknya, depresi tetap bisa diobati kok.

Berikut infografik yang dibuat oleh CNN Indonesia supaya kita sebagai anak muda bisa mengenali masalah psikologis dan mendapat penanganan dengan cepat.

Depresi 1 - Youthmanual.jpg

Bagaimana cara menangani depresi dengan tepat?

Tentu saja untuk keluar dari sebuah permasalahan, kamu harus lebih dulu tahu akar permasalahan tersebut. Cari tahu faktor apa yang bikin kamu merasa depresi. Jangan sungkan untuk berbicara kepada sahabat, keluarga atau mungkin psikolog.

Cara lainnya adalah dengan olahraga, banyak mencoba hal baru, meditasi, dan memperbanyak asupan vitamin B yang dipercaya membantu produksi senyawa kimia dalam otak yang memengaruhi suasana hati serotonin, epinephrine, dan dopamin.

Baca juga:

(Sumber gambar: iStock.com, quotesgram.com, cnnindonesia.com, 

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
Allysa Kamalia Putri | 2 bulan yang lalu

ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?

Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran Hewan
Nina Syawalina | 2 bulan yang lalu

Kak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?

5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanan
AVERILIO RAHARJA | 3 bulan yang lalu

semangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/

5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus
Averilio Raharja | 3 bulan yang lalu

semoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/

5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1