Jurusanku: Teknik Industri Telkom University, Sancita Utami

Dalam seri "Jurusanku", kamu bisa menelusuri jurusan kuliah lewat cerita mahasiswa dan dosen. Kali ini Sancita Utami, mahasiswi Universitas Telkom akan berbagi mengenai jurusannya, Teknik Industri.

Sansan, panggilan akrab Sancita Utami adalah salah satu alumni di Telkom University jurusan Teknik Industri. Mahasiswi angkatan 2013 ini dengan senang hati berbagi pengalaman dan pengetahuannya pada Youthmanual mengenai salah satu jurusan Teknik terpopuler satu ini, khusus untuk kamu!

Nah, buat kamu yang punya passion di bidang Teknik dan berencana untuk memilih jurusan Teknik Industri, yuk perdalam wawasan kamu mengenai jurusan ini lewat cerita Sansan agar nggak sampai salah pilih jurusan!

Jurusanku:

“Teknik Industri, yang mempelajari sistem terintegrasi dari mesin, manusia, material, informasi, dan energi yang digunakan dalam mengoptimalkan hasil produksi.

Sederhananya, Teknik Industri bicara seputar produk dalam perindustrian umumnya di produksi dengan proses manufaktur. Tapi, masih banyak aspek lain yang dapat dilakukan supaya proses produksi tersebut berlangsung secara optimal, yang artinya menggunakan input seefektif dan seefisien mungkin agar menghasilkan output sesuai dengan yang diinginkan.”

Alasan memilih jurusan/program studi ini:

“Sedari kecil, sih, aku suka banget [pelajaran] hitung-hitungan seperti matematika. Kalau nemu soal hitung-hitungan yang sulit, rasanya tertantang banget!

But while loving the thrill, aku merasa hitungan di pelajaran matematika lama-lama membosankan karena lebih ke arah teoritis—sedangkan aku anaknya lebih suka dengan pemecahan solusi yang bisa diterapkan langsung di kehidupan sehari-hari. Dan, ya… emang dasarnya aku juga gampang bosenan aja, hehehe.

Pas SMA, aku mulai paham bahwa jurusan teknik ternyata lebih pas dengan passion aku ini. Tapi, waktu itu masih bingung kira-kira teknik apa yang cocok. Setelah nyoba cari info sana-sini tentang berbagai jurusan yang ada di bidang Teknik, ternyata Teknik Industri-lah yang aku rasa paling sesuai. Setelah dijalanin pun, alhamdulillah nggak nyesel sama sekali!”

1

Pelajaran di SMA yang membantu menjalani kuliah di jurusan ini:

“Pelajaran eksak—Matematika, Fisika, Kimia. Ketiganya bakal menjadi dasar untuk beberapa mata kuliah yang didasari dengan hitungan, yang artinya ada banyak banget di jurusan ini.

Yang aku dulunya nggak tahu, pelajaran yang lebih “absurd” seperti seni rupa pun ternyata juga esensial banget buat persiapan kuliah di Teknik Industri, lho. Soalnya, kamu bakal belajar layout design untuk merancang efektifitas produksi manufaktur, sehingga pengetahuan tentang menggambar perspektif bakal kepake banget. Nantinya, mata pelajaran ini akan “naik level” di mata kuliah Gambar Teknik.”

Mata kuliah penting dan menarik:

“Banyak! Dan serunya, mata-mata kuliah di jurusan Teknik Industri saling memiliki keterkaitan satu sama lain, sehingga kamu nggak cukup belajar satu mata kuliah aja untuk bisa memahami mata kuliah lainnya.

Diantaranya ada Analisis dan Pengukuran Kerja yang mencakup perhitungan waktu proses produksi supaya optimal dan ergonomis; Perancangan Tata Letak & Fasilitas untuk menentukan tata letak mesin, ruangan, serta alur untuk proses produksi; Perencanaan dan Pengendalian Produksi untuk melakukan forecasting hingga produk diproduksi untuk dipasarkan.”

Peminatan dalam jurusan ini:

“Di jurusan Teknik Industri, khususnya di Telkom University, seenggaknya ada 9 peminatan yang tersedia. Aku sendiri ngambil peminatan Product Design and Ergonomics.

Selain peminatan tersebut, ada juga peminatan Supply Chain Management, Production System and Automation, Quality System Engineering, Maintenance Management, Marketing Management, Business Analysis, Entrepreneurship, dan Human Capital Management.”

Tugas yang umumnya diberikan:

“Anak Teknik Industri, tuh, seriiing banget dapet tugas bikin Progress Report (PR) dari hasil praktikum lab.

Ada banyak banget praktikum lab yang mendukung beberapa mata kuliah penting, jadi jenis PR yang harus dikerjakan pun beragam. Intinya, setelah melakukan praktikum, kamu harus nyusun laporan yang berkaitan dengan temuan pada setiap sesi praktikum.”

Jurusan yang “mirip” dengan jurusan ini:

“Karena jurusan Teknik Industri mempelajari banyak hal, ada banyak banget jurusan-jurusan yang lebih spesifik yang beririsan dengan jurusan satu ini.

Misalnya, untuk peminatan Production System and Automation, pastinya mirip dengan jurusan Teknik Mesin. Bahkan aspek lain yang membuat Teknik Industri menjadi satu kesatuan yang kompleks bikin beberapa mata kuliah Teknik Industri beririsan dengan berbagai jurusan non-teknik, seperti manajemen (Ekonomi dan Bisnis) dan desain (Seni).”

Peluang karier jurusan ini:

“Pastinya luas banget. Bisa jadi Product Developer, Teknisi, Akademisi, Wirausaha, Konsultan Bisnis, sampai jadi CEO! Hehehe.

Jika kamu memilih untuk bekerja di perusahaan maufaktur, kamu bisa menjajal karier apa saja yang tersedia di perusahaan tersebut—karena kamu dianggap memahami seluk beluk produksi dari A sampai Z.”

2

Miskonsepsi umum tentang jurusan ini:

“Katanya, Teknik Industri itu jurusan Teknik yang ‘nggak teknik banget’. Soalnya, masa’ teknik belajar desain? Kenapa pelajarannya banyak yang nyerempet ke ekonomi? Teknik, kok, malah ribet pelajari soal sumber daya manusia juga?”

Malah kalau menurut aku, hal itulah yang bikin jurusan Teknik Industri tuh ‘teknik banget’. Sekarang zamannya pendidikan STEAM lagi naik daun, dan justru aku malah bersyukur karena banyak yang dapat dipelajari selain tentang teknik in general, ada dari segi manajemen, psikologi, ekonomi, seni, sampai entrepreneurial.”

Tips untuk anak muda yang ingin memilih jurusan kuliah ini:

“Jangan takut! Terutama buat cewek-cewek yang punya passion di bidang teknik dan insecure duluan kalau nggak bakal bisa survive sampai akhir, hahaha.

Mulai sekarang, cari temen yang banyak, ikut kontribusi kalau ada tugas kelompok aja bisa jadi awal pembuktian sebagai orang yang terpercaya. Apalagi berperan aktif di ranah yang lebih luas pasti bonding-nya bakal lebih kuat.

Jadi anak teknik memang tidak mudah, terutama buat perempuan yang akan jadi minoritas. Kamu pasti bisa, kok, buktikan kalau cewek juga bisa berjaya di bidang yang hawa-hawanya “laki” banget gini. Bahkan kesulitan itu bisa membantu kamu merubah persepsi, yang akan membuat proses pemecahan masalah jadi terasa mudah.”

Baca juga:

(sumber gambar: dok. pribadi, ukwms.ac.id)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
syakila putri | 13 hari yang lalu

terimakasih atas informasinya. kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut https://unair.ac.id/

Bedah Peluang, Daya Tampung, serta Biaya Kuliah Jurusan Kedokteran dan Kedokteran Gigi Terbaik di Perguruan Tinggi Negeri
Muhamad Rifki Taufik | 23 hari yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 2 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1